Push Marketing 1. 2. Perencanaan Strategi

Sejalan dengan tekad melestarikan keindahan alam, Mgr AGP Datubara OFMCap pun menyilakan Mudika Katolik bersuara lantang bahkan menggelar keprihatinan, termasuk berunjuk rasa dengan damai bila ada oknum, kelompok atau institusi yang bertamengkan pembangunan tapi merusak alam. Ia mendengar ada rencana institusi yang hendak membangun taman bunga di satu daerah di sekitar Danau Toba dengan rencana menebangi hutan alam. “Mudika Katolik pun harus bersuara berlandaskan idealisme melestarikan alam. Oloan Simbolon, ST mengatakan, melalui Pesta Budaya Mudika Paroki St Mikhael Pangururan Samosir, kepanitiaan berharap generasi muda di Tanah Air khususnya di Sumut benar-benar memahami hidup aman damai di alam yang serba berimbang antara kebutuhan dan kewajiban dan tidak ada lagi upa ya mengeksploitasi alam. Tentang instruksi Uskup Agung Medan Mgr AGP Datubara OFMCap agar muda-mudi Katolik bersuara kritis bahkan gelar keprihatinan sampai unjuk rasa, Oloan Simbolon mengatakan, pihaknya sudah merealisir instruksi tersebut tapi bila mana ada hal-hal yang terkait gereja dan membawa simbol Katolik, harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan otoritas. Strategi marketing politik Oloan simbolon tidak hanya berhenti pada saat sebelum masa pemilihan. Pada saat pemungutan suara pun, Oloan simbolon menempatkan tim kerjanya di setiap tempat pemungutan suara. Hal ini bertujuan untuk dapat memperoleh informasi perolehan suara secepatnya dan untuk menjadi bukti apabila terjadi kekeliruan dikemudian harinya.

b. Push Marketing

Universitas Sumatera Utara Pendekatan push marketing yang dikembangkan oleh Oloan Simbolon, ST dalam pencalonan legislatif 2009 diantaranya melalui rangakaian kegiatan tatap muka bersama kelompok-kelompok yang strategis dari lapisan masyarakat Sumatera Utara yang bersumber dari lintas lapisan sosial, agama, etnis, budaya dan lain-lain. Tujuaannya agar pesan politis yang disampaikan oleh Oloan Simbolon, ST dapat tersebar secara menyeluruh ditengah-tengah masyarakat khususnya yang ada di daerah pemilahan VIII Sumatera Utara. Adnan Nursal menyatakan pada dasarnya pendekatan push marketing adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung dengan cara yang lebih personal. Pada kaitannya dengan pendekatan push marketing diaplikasikan oleh Oloan Simbolon, ST melalui bentuk kegiatan ditengah masyarakat di daerah pemiliha VIII sumtera Utara. Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pendidikan politik bagikelompok tani, kelompok pemuda, khususnya bagi kelompok Pemuda Katolik yang tersebar di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara, karena Pemuda Katolik merupakan basis penting bagi Oloan Simbolon, ST dan secara khusus umat katolik itu sendiri. Sea dan Burton menyatakan bahwa pendekatan push marketing ada dasarnya adalah usaha produk politik yang menyentuh para pemilih secara langsung ata dengan cara yang lebih personal, karena dalam hal ini kontak langsung mempunyai kelebihan, yaitu pertama, mengarahkan para pemilih menuju suatu tingkat kognitif yang berbeda dibandingkan dengan bentuk kampanye lainnya, artinya politisi Oloan Simbolon, ST berbicara langsung akan memberikan perbedaan dibandingkan dengan melalui iklan. Kedua, kontak Universitas Sumatera Utara langsung akan memungkinkan pembicaraan dua arah. Ketiga, menghumaniskan kandidat. Keempat, meningkatkan antusiasisme massa menarik perhatian media massa. Kegiatang yang dilakukan Oloan Simbolon, ST tidak hanya semata kepada pemuda katolik karena sebagai yang telah dikaderisasikan selama kepengurusan hingga kini, tapi juga kepada keolompok-kelompok pemuda lain. Kampanye politik yang dilakukan oleh Oloan Simbolon, ST merupakan bagian dari penyampain visi-misi dan sebagai sarana untuk bertatap muka dengan simpatisan dan pemilih, yang intinya tetap sebagai upaya memperkenalkan dan meyakinkan kepada para masyarakat bahwa saya Oloan Simbolon, STadalah salah satu yang lebih tepat untuk duduk dikursi legislatif Sumatera Utara perwakilan rakyat dari daerah pemilahan VIII Sumatera Utara. Dengan upaya yang dilakukan oleh Oloan Simbolon, ST dalam memperkenalkan produk politiknya yang ditempuh dengan berbagai bentuk kegiatan dengan tujuan mempengaruhi pemilh di pemilihan umum legislatif 2009. Charles M. Larson, kampanye dibagi kedalam 3 kategori, yaitu: 1. Pruduk – oriented campaigns. 2. Candidate – oriented campaigns. 3. Idelogycally or cause oriented campaigns. Melihat pembagian arti dari kampanye diatas, Oloan Simbolon, ST masuk kedalam kategori “Candidate – oriented campaigns” yaitu kampanye yang berorintasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih Universitas Sumatera Utara kekuasaan politik tujuannya antara lain adalah untuk merebut hati rakyat untuk mendapatkan kursi legislatif. Masa kampanye yang telah dijadwalkan pemilihan umum legislatif 2009 dimulai dari tanggal 16 Maret hingga 5 April 2009 dan Partai Perasatuan Daerah mendapat giliran pada sabtu 21 Maret 2009. Maka dengan secara serentak melalui kordinasi antara pimpinan cabang Partai Persatuan Daerah yang ada di daaerah pemilihan VIII melakukan kampanye terbuka dan melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan dan menyebarkan pemasangan tanda gambar, pamplet, poster, spanduk dan sebagainya. 2. Mempersiapkan dan melaksanakan kampanye dan rapat umum 3. Mempersiapkan dan melaksanakan kampanye dari rumah kerumah untuk pendekatan dari hati ke hati guna peningkatan perolehan suara. 4. Mengkoordinasikan latihan penusukan tanda gambar kepada para calon pemilih di Kelurahan, Desa, Kecamatan, dan Kabupaten serta Kota yang ada didaerah pemilihan VIII. 5. Mempersiapkan dan melaksanakan penyusunan dan latihan seksi-seksi dari Partai Persatuan Daerah mulai dari desa-desa sampai ke ibukota kabupaten dan kota yang ada di daerah pemilihan VIII. 6. Mempersiapkan dan melaksanakan pengarahan pemilih agar datang ke TPS-TPS di Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Kota. 7. Mengantisipasi munculnya pendadakan dari pihak lain, yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu. Universitas Sumatera Utara 8. Menyukseskan pemungutan suara. Secara terpisah di daerah Samosir sebagai tanah kelahiran dari Oloan Simbolon, ST, moment ini tidak disia-siakan olehnya selaku calon legislatif dan ketua DPC Partai Persatuan Daerah PPD Cabang Samosir untuk berorasi didepan masyarakat. Diawali dengan penyampaian program-program politiknya, dan orasi-orasinya yang juga dibantu oleh juru kampanyenya. Pendekatan push marketing dengan pengerahan massa oleh Oloan Simbolon, ST mengawali kampanye politiknya dengan kegiatan pemasangan alat peraga kampanye berupa famflet bergambar, dengan motif pakaian jas dan batik, disertai dengan nomor partai yaitu Partai Persatuan Daerah PPD mendapat nomor urut 12. Lokasi awal pemasangan alat peraga berda di didepan Gereja Inkulturatif Katolik Pangururan dikarenakan gereja merupakan rumah Bapa yang di sorga dan tempat umat-Nya untuk beribadah untuk memohon berkat dan bersujud kepada Allah sang pencipta, artinya memimpin itu adalah ibadah, jadi menjadi seorang pemimpin harus mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian pemasangan alat peraga dilanjutkan pada titik pintu masuk Samosir seperti di Tomok, Simanindo, Pangururan dan Onan Runggu yang diartikan sebagai saya adalah penduduk asli dari Samosir, lahir dan dibesarkan keluarga di tanah kelahiran Samosir. Kampanye politik pada pemilihan umum legislatif adalah mediasi ruang dan waktu bagi kontestan untuk dapat mempulikasikan komitmen politiknya kepada masyarakat, atau setidaknya kampanye politik secara sederhana dipahami Universitas Sumatera Utara sebagai moment interaksi politik para kontestan pemilu legislatif terhadap masyarakat sebagai konstituen dan pemilih pada pemilihan umum. Dalam wawancara saya dengan Bapak Oloan Simbolon, ST beliau menerangkan beberapa point penting dalam slogan politik untuk strategi kampanyenya, yaitu: perangkat komunikasi sederhana meliputi pesan, isu-isu yang mendukung pesan dan slogan kampanye yang efektif. Dalam merancang sebuah kampanye, sebuah slogan kampanye, hal pertama yang harus diingat adalah pesan kampanye, apa gambaran besar pesan dari kampanye? dan jawabannya adalah pesan harus dibuat sebelum slogan. Slogan kampanye harus memiliki ikatan yang kuat dengan pesan kampanye secara menyeluruh. Idealnya, slogan kampanye harus dapat menangkap semua semangat pesan kampanye dalam bentuk yang lebih ringkas. Slogan kampanye yang baik, seperti halnya pesan kampanye yang baik, harus memberi perhatian pada nilai dasar kemanusiaan: keinginan, kebutuhan, dan nilai-nilai. Apa inti nilai-nilai kemanusiaan? Inti nilai kemanusiaan adalah hal-hal yang semua orang inginkan dan dapat disetujui secara umum, bahkan jika tidak setuju pada cara untuk membuat nilai-nilai tersebut menjadi kenyataan. Nilai-nilai ini juga biasanya emosional, menghasilkan sebuah “deep-down” respons dari pemilih. Beberapa dari nilai-nilai inti ini mencakup: a. Keselamatan dan keamanan b. Memastikan anak-anak memiliki kehidupan yang lebih baik daripada c. Mampu menyediakan bagi keluarga Universitas Sumatera Utara d. Merasa dunia adalah tempat yang adil dan adil e. Cukup makan, tempat tidur, dan sekolah yang baik bagi anak-anak. Slogan kampanye sering menggunakan “frase ledakan,” sebuah gaya yang memecah kalimat yang lebih panjang ke dalam frase yang mudah ingat. Kunci terakhir untuk menciptakan slogan kampanye menarik adalah suarakan, buat slogan yang bergema. Sebuah slogan tidak akan bagus jika membuat dan kemudian menyimpannya. Jika telah merancang sebuah tagline besar, gunakan slogan kampanye tersebut pada semua materi promosi dimana-mana. Orang-orang mengingat hal-hal terbaik ketika mendengar slogan kampanye tersebut berulang- ulang. Pfau dan Parrot, menyatakan kampanye adalah suatu proses yang dirancang sadar bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan jadi rentang waktu dengan tujuan mempengarahi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Fredrich Neuman menyatakan pemilu adalah instrument pembentukan kehendak masyarakat yang didasarkan pada proses hukum. Pemilu akan merangkum pendapat dan menentukan criteria pengambilan keputusan untuk semua keputusan politik untuk negara. Kegiatan orasi politk yang disampaikan oleh Oloan Simbolon, ST merupakan wujud dari transformasi inisiatif politik kepada masyarakat agar hadir dalam acara kampanye, orasi politiknya harus bisa memastikan masyarakat untuk tidak lupa memilih dan mencontreng pada pemilihan umum pada tanggal 9 April 2009. Universitas Sumatera Utara Pastor Moses yang merupakan salah satu tokoh agama Katolik yang berada di Samosir tepatnya di Pangururan juga membantu Oloan Simbolon, ST dalam penyampaian dan penyempurnaan orasi kedalam bahasa yang mudah dimengerti masyarakat Pastor Moses juga turut serta berkeliling kedaerah-daerah yang ada di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara. Namun bagi Pastor Moses sendiri berpendepat dia lebih fokus di Samosir karena merupakan wilayah tempatnya untuk menginjil. Kesempatan kampanye politik melalui pengerahan massa dengan melibatkan pendukung sipatisan atau undangan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi yang masuk kedalam jenis komunikasi kelompok bukan massa yaitu bentuk komunikasi ini diasumsikan sebuah kegiatan komunikasi yang dilakukan dan diperuntukkan kepada satu komunitas tertentu yang merupakan bahagian dari komunitas yang sama. Secara sederhana, segala materi yang disampaikan pada komunikasi ini diperuntukkan bagi segelintir orang saja yaitu bagi komunitas atau kelompok. Komunikasi pada jenis ini digambarkan dengan kegiatan rapat internal, diskusi terbatas dan khusus.

c. Paid Media