2. 2. Perolehan Hasil dari Pengaplikasian Marketing Politik Oloan Simbolon, ST

3. 2. 2. Perolehan Hasil dari Pengaplikasian Marketing Politik Oloan Simbolon, ST

Tim yang telah dibentuk oleh Oloan Simbolon, ST yang langsung memasuki target dari rumah kerumah, ke pasar, sampai kekantor-kantor dan tempat yang dirasa sangat berpengaruh untuk mendapatkan simpati pemilih. Hal ini terlihat ketika seluruh tim memasuki wilayah perkampungan. Perbauran antara tim dengan masyarakat memudahkan para calon pemilih untuk berinteraksi. Seperti pendekatan kepada kelompok tani Margabe Samosir yang sangat bersedia uuntuk memilih Oloan Simbolon, ST kemudian ibu-ibu pasar Pakkat di humbang hausndutan juga berkata demikian. Sosialisasi yang juga dilakukan dengan media surat kabar, radio dan selebaran juga sangat membantu dalam penyampaian pesan moral. Kelompok petani, kelompok ibu-bu, kelompok PNS dan kelompok mahasiswa sangat mempengaruhi jumlah hasil suara yang didapatkan. Dengan kepedulian masyarakat pada umumnya telah membuat Oloan Simbolon, ST terpilih menjadi anggota legislatif Sumatera Utara. Perolehan suara yang didapatkan sangatlah memuaskan meskipun mendapatkan kursi terakhir dalam perolehan suara. Hal ini dikatakan beliau ketika proses penetapan calon di KPU Sumatera Utara.

3.2.3 Wawancara

Berikut ini adalah hasil wawancara dari bapak Oloan Siimbolon, ST : Universitas Sumatera Utara Penanya : Bagaimana persiapan bapak dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2000 untuk daerah pemilihan VIII Sumatera Utara? Informan : Karena memang Partai Persatuan Daerah sendiri bukan partai besar atau kurang populer, maka kita harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, kita juga harus menyusun langkah-langkah untuk dapat bersaing dengan parti lain . Penanya : Bagaimana strategi kampanye yang bapak jalankan pada pemilu legislatif 2009? Informan : Pada pemilu legislatif 2009 ini saya memainkan peranan dengan apa yang saya pahami dan masih menjalankan strategi kampanye yang telah ditetapkan oleh dari pusat, jadi kita tinggal menjalankan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan tersebut, serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Sumatera Utara sendiri. Penanya : Seperti apa strategi-strategi yang bapak jalankan? Informan : Ada beberapa strategi, seperti penataan konsolidasi keorganisasian, strategi kampanye ,pendekatan dengan tokoh-tokoh agama, ikut serta dalam kegiatan sosial dan yang lainnya. Penanya : Apakah ketika kampanye bapak ikut melibatkan tokoh-tokoh gereja? Informan : Ya, tapi itu bersifat tidak mutlak, karena memang untuk kegiatan kampanye itu sendiri sudah ada yang menangani langsung yaitu tim kampanye. Universitas Sumatera Utara Penanya : Apakah pada saat kampanye, selalu mengadakan kegiatan- kegiatan atau simbol-simbol kerohanian? Informan : Tentu, meskipun partai saya Partai beraliran nasionalis tapi saya selaku Ketua Pemuda Katolik selalu mencerminkan kereligian, maka kegiatan-kegiatan partai baik itu dalam kampanye dan juga dalam menarik simpatisan tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan kerohanian. Penanya : Apakah partai juga melakukan kegiatan kampanye di gereja? Informan : Kalau kampanye di gereja, itu tidak bisa kita lakukan, kegiatan ini hanya dilakukan di luar gereja. Penanya : Apakah bapak dalam kampanye juga melakukan aksi sosial? Informan : Ya, dan itu juga merupakan suatu strategi yang kita jalankan untuk mencoba memperkenalkan diri ke masyarakat. Berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah kita lakukan seperti membantu pembangunan gereja-gereja. Penanya : Bagaimana hasil yang dicapai dengan strategi-strategi kampanye yang dijalankan? Informan : Saya secara pribadi dan tim sangat bersyukur karena pada pemilu kemaren kita mencapai hasil yang cukup baik, kita berhasil memperoleh 1 kursi. Penanya : Bagaimana bapak menyusun thema, materi kampanye? Informan : Pertama kali mencari dan kemudian mengumpulkan masalah yang terjadi dalam masyarakat. Kemudian diangkat menjadi isu daerah untuk isu pada kampanye. Universitas Sumatera Utara Penanya : Sejauh mana Kampanye dapat berperan dalam memenangkan Pemilu? Informan : Kampanye merupakan bagi setiap partai politik untuk merebut hati rakyat sekaligus memberikan pendidikan politik dengan memberi kebebasan masyarakat untuk melihat program kampanye dari setiap kampanye dari setiap partai. Penanya : Untuk tim bapak sendiri, apakah setiap Juru kampanye dibekalin Pelatihan-pelatihan? Informan : Tentu, dimana setiap Juru kampanye harus mengetahui tentang pelakasanaan kampanye, dan khususnya juga program kampanye yang akan ditawarkan. Penanya : Siapa yang membiayai dalam setiap Kampanye Partai peratuan Daerah? Informan : Tentunya kader-kader yang menjadi calon legislatif dan kader- kader partai yang duduk dipemerintahan dan sumbangan yang tidak melanggar Undang-Undang Penanya : Siapa yang bertanggung jawab dalam setiap Kampanye Partai Persatuan Daerah? Informan : Di Summatera Utara sendiri ya tetap yang bertanggung jawab adalah pengurus Dewan Pimpinan Daerah . Dan yang mengatur setiap kampanye itu adalah BAPPILU Partai Perastuan Daerah . Penanya : Bagaimana bentuk alat peraga kampanye yang bapak konsep atau Partai Persatuan Daerah dalam menarik Pemilih? Universitas Sumatera Utara Informan : Spanduk-spanduk yang berisikan tema-tema kampanye saya sendiri dan Partai Persatuan Daerah , Umbul-umbul,baliho Partai,dan brosur- brosur Partai Persatuan Daerah. Dan alat Peraga bagaimana cara memilih Partai Persatuan Daerah.

BAB IV KASIMPULAN DAN SARAN

4. 1. Kesimpulan

Pemilu secara umum dapat dilihat sebagai sebuah institusi dimana rakyat dapat mempengaruhi keputusan publik. Dengan cara pandang demikian, kita dapat menyimpulkan bila kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pejabat publik hasil pemilu tidak mengutamakan kepentingan rakyat, maka kualitas demokratis itu tidak baik. Dengan kata lain, pemerintahan itu tidak demokratis walau dipilih melalui proses demokrasi 18 Marketing politik yang dilakukan oleh Oloan Simbolon, ST dimasa pemilihan umum legislatif di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara unuk periode . 18 Nelson, M, Joan dan Samuel, P, Huntington, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: Rinieke Cipta, 1990, hal 56 Universitas Sumatera Utara