pada wilayah pemukiman adalah 8.785 jiwa per km². Sementara pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1.99 . Sementara wilayah administrasi
pemerintahan terdiri dari empat kecamatan dan 16 kelurahan, yakni kecamatan Sibolga Utara dengan empat kelurahan, kecamatan Sibolga Kota dengan empat
kelurahan, kecamatan Sibolga Selatan dengan empat kelurahan dan kecamatan Sibolga Sambas dengan empat kelurahan.
Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan, dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu,
tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri. Pelabuhan laut kota Sibolga cukup ramai disinggahi kapal kapal yang akan menuju pulau
Nias.
2. 3. Prinsip Pembangunan
Dari Panorama Alam, kekayaan adat istiadat, potensi ekowisata sampai ke berbagai legenda-legenda yang ada di daerah pemilhan VIII Sumatera Utara,
merupakan produk daerah yang sudah layak go-internasional. Dalam mewujudkan visi ini, Oloan Simbolon, ST selaku calon legislatif dari daerah tersebut membuat
prinsip pembangunan agar pemerintah dituntut untuk bekerja secara ekstra keras, termasuk dalam menyusun berbagai strategi dan kebijakan pengembangan
pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri kedepan, salah satunya adalah prinsip-prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pembangunan secara
ekologis dalam jangka panjang berkelanjutan sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat merupakan salah satu syarat
Universitas Sumatera Utara
utama untuk mewujudkan pembangunan, khususnya pada pembangunan pariwisata. Artinya, pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan
terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara
berkelanjutan. Hal tersebut dapat terlaksana tentunya harus dengan sistem
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik good governance yang melibatkan partisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan
demikian, pembangunan berkelanjutan tidak saja terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi juga isu demokrasi, hak asasi manusia dan isu lain yang lebih
luas. Tak dapat dipungkiri, hingga saat ini konsep pembangunan berkelanjutan
tersebut dianggap sebagai ‘resep’ pembangunan terbaik, termasuk pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri. Pembangunan pariwisata, pertanian,
perikanan dan indusri yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsip- prinsipnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain partisipasi, keikutsertaan para
pelaku stakeholder, kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya
dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.
2. 3. 1. Partisipasi