Metode Analisis Uji Kesesuaian Definisi Operasional Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

36 a 1 ,…,a 5 = koefisien regresi μ = kesalahan pengganggu

3.4. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Ordinary Least Square OLS. Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka sebagai alat analisis yang digunakan dalam mengolah data tersebut adalah Program Eviews versi 4.1

3.5. Uji Kesesuaian

a. R 2 coefficient determinant, untuk melihat kekuatan variabel bebas independent variable menjelaskan variabel terikat dependent variable. b. Overall test F-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara serempak. Jika F hit F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. c. Partial test t-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Jika t hit t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 37

3.6. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan perihal batasan operasional sebagai berikut: a. Pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat perkembangan ekonomi Indonesia diproxy dengan PDB atas dasar harga konstan dalam Rp.. b. Pengeluaran pemerintah yaitu sejumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pelayanan publik yaitu untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, diukur dalam rupiah. c. Jumlah uang beredar adalah mata uang di tangan publik dan deposito di bank- bank yang bisa digunakan rumah tangga untuk bertransaksi seperti rekening koran, diukur dalam rupiah. d. Pajak yaitu pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap wajib pajak tertentu berdasarkan undang-undang yang ada tanpa harus memberikan imbalan langsung, diukur dalam rupiah.

3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Penelitian ini juga mungkin tidak terlepas dengan model regresi bias yang terjadi secara statistik yang dapat mengganggu model yang telah ditentukan. Dalam penghitungan regresi mungkin akan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu maka perlu dilakukan uji Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 38 penyimpangan asumsi klasik Gujarati, 2004. Dalam penelitian asumsi klasik yang diuji terdiri dari:

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Interpretasi dari persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tidak saling berkorelasi. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut multikolinieritas sempurna. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan besaran- besaran regresi yang didapat, yaitu : 1 Variasi besar dari taksiran OLS 2 Interval kepercayaan lebar karena variasi besar, maka standar error besar sehingga interval kepercayaan lebar. 3 Uji-t tidak signifikan. Suatu variabel bebas secara substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana bias tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar, maka besar pula kemungkinan taksiran koefisien regresi tidak signifikan. 4 R 2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari t-test. 5 Terkadang nilai taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi sehingga dapat menyesatkan interpretasi. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 39

b. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Dalam konteks regresi, model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau gangguan. Dengan menggunakan lambang µ secara sederhana dapat dikatakan model klasik mengasumsikan bahwa unsur gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh unsur disturbansi atau gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lain yang manapun. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model penelitian ini dilakukan uji Lagrange Multiplier LM Test. Dengan membandingkan nilai X 2 hitung dengan X 2 tabel, dengan kriteria penelitian sebagai berikut : a. Jika nilai X 2 hitung X 2 tabel, maka hipotesis yang dinyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan ditolak. b. Jika nilai X 2 hitung X 2 tabel, maka hipotesis yang dinyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan tidak dapat ditolak. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 40 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Burhanuddin, 2003. Strategi Kebijakan Moneter bagi Perkembangan Ekonomi Yang Berkelanjutan, BANK INDONESIA, Jakarta. Acarya. 2002. Instrumen-instrumen Pengendalian Moneter. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI. Afdal, 2005. Analisis Kemampuan Fiskal Daerah dan Kebijakan Dalam Menghadapi Sumber Pendapatan Daerah Tanpa DBH Minyak Bumi di Kabupaten Kampar, Thesis. ITB Central Library, Ganesha Digital Library. Ana, Filomeno S. Sta, 2003. Menyelidiki Kaitan Antara Liberalisasi Neraca Modal dan Kemiskinan. http:infid.beinfidforum2001-stanna- capitalpoverty-ind.html. Arni, Enggia. 1999. Analisa Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan Internal Ekonomi Makro Indonesia. Thesis. ITB Central Library, Ganesha Digital Library. Aschauer, D. A, 2000. Public Capital and Economic Growth: Issues of Quantity, Finance, and Efficiency. Economic Development and Cultural Change 48 2: 391-406. Brata, A. G., dan Z. Arifin, 2003. Alokasi Investasi Sektor Publik dan Pengaruhnya Terhadap Konvergensi Ekonomi Regional di Indonesia. Media Ekonomi 13 20: 59-71. Brata, Aloysius Gunadi, 2004. Komposisi Penerimaan Sektor Publik dan Perkembangan Ekonomi Regional. Lembaga Penelitian Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar. Erlangga, Jakarta. Kuncoro, M., 1995. Desentralisasi Fiskal di Indonesia: Dilema Otonomi dan Ketergantungan. Prisma 4: 3-17. Muhammad, Marie, 2007. Kebijakan Fiskal Di Masa Krisis 1997, Economics, Fiscal Policy. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 41 Naury, Sanny, 2005, Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1970 – 2002, Tesis Magister Sains, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. 2004. Ilmu Makro Ekonomi. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Media Global Edukasi, Jakarta. Seftarita, Chenny, 2005, Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Tesis Magister Sains, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Tambunan, Tulus. 2001a. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta, Ghalia Indonesia. ________. 2001b. Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori dan Penemuan Empiris. Jakarta, Salemba Empat. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 42 Pratomo, 2003 Suseno 2002 Menurut Purnama 2006, Menurut Djohanputro 2006, Sukirno 2000 Wijaya 2000 Mangkoesoebroto, 2000. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia