Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pertumbuhan Ekonomi

5 moneter yang dianalisis adalah pengeluaran pemerintah rutin dan pembangunan, jumlah uang beredar dan pajak.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan rutin terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah untuk pembangunan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ? 3. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ? 4. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ? 5. Bagaimana pengaruh kondisi perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui perkembangan aspek fiskal dan moneter Indonesia. Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 6 2. Mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Menganalisis pengaruh aspek fiskal dan moneter pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar dan pajak serta kondisi perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian yang dilakukan ini, mampu memberikan manfaat yang antara lain adalah : 1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 2. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah dalam meningkatkan kebijakan fiskal dan moneter. 3. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji dalam bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Karena jumlah penduduk bertambah terus dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini hanya bisa diperoleh melalui peningkatan output agregat barang dan jasa atau produk domestic bruto PDB setiap tahun. Dengan demikian dalam pengertian ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB yang berarti juga penambahan pendapatan nasional Tambunan, 2001a. Pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dalam nilai absolut dan nilai relatif persentase. Pertumbuhan dalam nilai absolut dinyatakan dalam rupiah, misalnya PDB tahun 2000 tumbuh Rp. 2 triliun dibandingkan PDB tahun 1999. Sedangkan pertumbuhan dalam persentase dapat dihitung dengan cara sederhana, sebagai berikut Tambunan, 2001b. ΔPDBt = [PDBt – PDBt-1 PDBt-1] x 100 dimana ΔPDBt = pertumbuhan ekonomi tahun t tertentu dalam nilai absolut, t- 1 = tahun sebelumnya. Untuk mendapatkan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun, menggunakan rumus sebagai berikut: 7 Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 8 r = 100 x 1 t tn 1 n ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − atau dengan compounding factor : tn = t01 + r n-1 dimana r = laju pertumbuhan PDB rata-rata per tahun, n = jumlah tahun misalnya untuk periode 1990-an, n = 10, t n = tahun akhir periode, t = tahun awal periode, 1 + r n-1 menggambarkan compound factor. Pertumbuhan ekonomi dalam nilai absolut selanjutnya dapat dinyatakan dalam nilai nominal berdasarkan harga berlaku dan nilai riil nyata berdasarkan harga konstan Tambunan, 2001b. Pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi pendapatan yang merata. Kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat tercipta melalui bekerjanya pasar secara efisien. Mekanisme pasar akan bekerja secara efisien apabila tersedia tata aturan dan hukum-hukum pasar yang dilaksanakan dengan baik. Ketersediaan tata aturan dan hukum tersebut mengundang peran para pembuat undang-undang parlemen dan pelaksana undang-undang pemerintah. Selain itu, Pemerintah termasuk bank sentral menyusun kebijakan-kebijakan yang disesuaikan dengan perkembangan untuk lebih cepat merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan dalam koridor undang- undangperaturan yang sudah dijalankan. Atas dasar itu, Pemerintah melalui Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 9 kebijakan makroekonomi, investasi, perdagangan, pelaksanaan hukum serta perundang-undangan mempunyai peranan penting dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi bekerjanya pasar secara optimal. Demikian pula halnya bank sentral yang menetapkan kebijakan moneter, sebagai salah satu elemen kebijakan makroekonomi mempunyai peranan penting dalam penciptaan kondisi bagi bekerjanya mekanisme pasar yang efisien Abdullah, 2003. Implikasi dari kebijakan fiskal pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi masih banyak diperdebatkan baik dari sisi teori maupun studi empirisnya yang juga masih terus berkembang. Pada awalnya yang lebih diperhatikan adalah kuantitas pengeluaran pemerintah, namun pada tahap selanjutnya aspek-aspek lain dari kebijakan fiskal pemerintah tersebut dirasa perlu pula untuk diamati. Selain efektifitas atau efisiensi dari pengeluaran pemerintah baik besarannya size dan alokasi sektoralnya, dampak dari cara pemerintah dalam membiayai pengeluarannya terhadap pertumbuhan ekonomi juga merupakan area studi yang menarik Brata, 2004. Brata dan Arifin 2003 juga telah mencoba menganalisis aspek fiskal pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi propinsi di Indonesia. Sebelum diberlakukannya kebijakan otonomi daerah tahun 1999, pemerintah daerah baik tingkat propinsi Dati I maupun kabupatenkota Dati II lebih banyak tergantung pada pemerintah pusat Kuncoro, 1995. Dalam hal ini, andil subsidi dari pemerintah pusat dalam struktur penerimaan pemerintah daerah sangat tinggi, Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. USU e-Repository © 2008. 10 jauh melebihi Pendapatan Asli Daerah PAD. Pembangunan ekonomi hanya dapat terlaksana jika tersedia sejumlah dana. Dana yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan di daerah berasal dari berbagai sumber, yang disebut sebagai penerimaan daerah.

2.2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia