20 c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid. d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
31
Dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan pengajaran bagi seorang guru adalah untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai
dengan apa yang direncanakan dan hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang
matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis.
4. Prinsip-prinsip dalam Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
harus memperhatikan perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi
standar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi harus
berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar, serta mendorong peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan
berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang pembentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Untuk kepentingan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam pengembangan Rencana Pelaksanakan Pembelajaran , yakni:
32
a. Kompetensi yang
dirumuskan dalam
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran harus jelas; makin konkrit kompetensi makin mudah diamati dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
31
. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005, h. 22
32
. E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan…, h. 219
21 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sederhana dan fleksibel,
serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan diwujudkan. d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan harus utuh
dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah,
terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim team teaching atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak mengganggu jam-
jam pelajaran lain. Dalam hal itu, perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan
kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran, serta pembagian waktu yang digunakan secara proporsional, penetapan penilaian, penetapan
norma kenaikan kelas dan keleluasaan, pencatatan kemajuan belajar, pembelajaran remidial remidial teaching, program pengayaan, program
percepatan akselerasi, peningkatan kualitas pembelajaran dan pengisian waktu jam kosong.
Dalam kaitannya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama; persiapan
merupakan suatu proses yang diarahkan pada tindakan mendatang, misalnya untuk pembentukan kompetensi dan mungkin akan melibatkan
orang lain, seperti pengawas dan komite sekolah, bahkan orang tua peserta didik. Kedua: persiapan diarahkan pada tindakan di masa mendatang
future action, yang dihadapkan kepada berbagai masalah, tantangan dan hambatan yang tidak jelas dan tidak pasti chaos. Sementara itu,
pengetahuan tentang masa depan sangat terbatas, sehingga mempersulit prediksi, khususnya memperkirakan kegiatan dalam kelas, apalagi dalam
era globalisasi sekarang ini, tidak menutup kemungkinan apa-apa yang direncanakan sebenarnya sudah dimiliki oleh peserta didik. Ketiga:
22 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai bentuk kegiatan perencanaan
serta hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat dikerjakan, oleh karena itu, RPP yang baik adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal
dalam pembelajaran dan pembentukkan kompetensi. Gagne dan Briggs mengisyaratkan bahwa dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu memerlukan empat asumsi sebagai berikut:
33
a. Rencana pembelajaran perlu dikembangkan dengan baik dan menggunakan pendekatan sistem. Proses pembelajaran dipandang
sebagai suatu sistem karena memliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan berinterelasi, memiliki fungsi masing-masing untuk
mencapai tujuan pembelajarn, dan membentuk kompetensi peserta didik
b. Rencana pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan pengetahuan tentang peserta didik. Kualitas rencana pembelajaran banyak
bergantung pada bagaimana rancangan tersebut dibuat, apakah bersifat ilmiah, intuitif, atau keduanya. Jelasnya, seorang guru yang profesional
perlu memiliki pengetahuan mengenai teori-terori belajar dan
pembelajaran, serta harus memiliki kemampuan menyusun rncana pembelajaran dengan baik dan efektif
c. Rencana pembelajaran harus dikembangkan untuk memudahkan peserta didik belajar dan membentuk kompetensi dirinya. Meskipun
proses pembelajaran dilakukan secara klasikal, pada hakikatnya belajar itu bersifat individual. Oleh karena itu, dalam mengembangkan
rencana pembelajaran perlu mempertimbangkan peserta didik d. Rencana pembelajaran hendaknya tidak dibuat asal-asalan, apalagi
hanya untuk memenuhi syarat administrasi. Asumsi keempat ini bersifat menegaskan akan pentingnya asumsi pertama dan kedua.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi pada
33
. E. Mulyasa, Implementasi KTSP kemandirian Guru dan Kepala Sekolah…, h. 161-162
23 peserta didik. Dalam hal ini, guru harus mengembangkan perencanaan
dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu semester, beberapa minggu atau beberapa jam saja. Untuk satu tahun dan semester
sebagai program unit, sedangkan untuk beberapa jam pelajaran disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang memiliki komponen
kompetensi dasar, indikator, materi standar, pengalaman belajar, metode mengajar dan penilaian.
34
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran itu menuntut pemikiran, pengambilan
keputusan dan pertimbangan guru, serta memerlukan usaha intelektual, pengetahuan teoritik, pengalaman yang ditunjang oleh sejumlah aktivitas,
seperti meramalkan, mempertimbangkan, menata dan memvisualisasikan.
5. Langkah-langkah dalam