Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar Kimia a. Pengertian Belajar

4. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu. 5. Proses belajar disyaratkan oleh hereditas dan lingkungan. 61 Selain prinsip-prinsip belajar di atas, belajar juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik berupa faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut: 1. Faktor kesiapan belajar. Siswa yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. 2. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. 3. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. 4. Faktor yang tidak kalah penting adalah faktor intelegensi. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran. 62

b. Pengertian Hasil Belajar

Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil proses belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. 63 Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Perubahan itu adalah hasil belajar yang dicapai dari proses belajar. 64 Hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir. 65 61 Oemar Hamalik, Op, cit,. hal. 31 62 Ibid,. 63 Dimiyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 cetakan keempat, hal.20 64 Syaiful Bahri Djamarah, Op, cit,. hal. 175 65 Aunurrahman, Op, cit,. hal. 38 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. 66 Hordward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. 67 Gagne dalam Dahar mengemukakan lima macam hasil belajar, yakni a keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditunjukan oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukan seperti memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan nilai-nilai sains, b strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukan secara kompleks dalam situasi baru, dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya, c sikap, sekumpulan sikap yang dapat ditunjukan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan- kegiatan sains, d informasi verbal, e keterampilan motorik, tidak hanya kegiatan fisik melaikan kegiatan motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca, menulis, memainkan sebuah instrument musik atau instrumen dalam sains. 68 Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne yang dikutip oleh Agus Suprijono, hasil belajart berupa: 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 66 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Rosdakarya, 2005, cetakan kesepuluh, hal.22 67 Ibid,. 68 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1996, cetakan kedua, hal. 135-140 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. 69 Menurut Bloom yang dikutip oleh Agus, hasil belajar mencangkup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. 70 Ketiga ranah kejiwaan tersebut saling terkait dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena muara ketiga kompetensi tersebut mengarah kepada kecakapan hidup siswa life skill. 71 Tiga ranah tersebut harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kopentensi. 1. Hasil Belajar Penguasaan Materi Kognitif Hasil belajar pada ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan intelektual lainnya. Kemampuan- kemampuan intelektual tersebut dikategorikan oleh Bloom dkk, menjadi enam jenjang kemampuan. Enam jenjang tersebut adalah: 72 a. Hafalan C 1 Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. 69 Agus Suprijono, Op, cit,. hal.5-6 70 Ibid,. Hal.6 71 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006, hal. 13 72 Ibid,. hal. 15-17 b. Pemahaman C 2 Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, seperti menafsirkan bagan, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. c. Penerapan C 3 Jenjang penerapan meliputi kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajari pada situasi baru atau pada situasi konkrit. d. Analisis C 4 Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponen sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. e. Sintesis C 5 Jenjang sintesis meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa, dan informasi lainnya. f. Evaluasi C 6 Jenjang evaluasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. 2. Hasil Belajar Proses Afektif Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat kepada guru, dan sebagainya. Hasil belajar afektif juga termasuk watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap emosi, atau nilai. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang, yakni: a. Perhatianpenerimaan receiveing b. Tanggapan responding c. Penilaianpenghargaan valuing d. Pengorganisasian organizing e. Karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai characterization by a value or vale compex. 73 3. Hasil Belajar Aplikatif Psikomotor Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif, hasil belajar ini akan tampak setelah siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung pada kedua ranah tersebut dalam kehidupan sehari-hari, klasifikasi hasil belajar psikomotor yang erat kaitannya dengan ilmu sains kimia dalam kegiatan laboratorium ialah klasifikasi menurut Trowbidge, diantaranya yaitu: 73 Ibid,. hal. 19 a. Moving bergerak, kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah membawa, membersihkan, menempatkan atau menyimpan. b. Manipulating memanipulasi, kategori ini merujuk pada aktivitas yang mencangkup pola-pola yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh, misalnya tangan-jari, tangan-mata. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah merangkai, menimbang, mengaduk, mencampurkan. c. Communicating berkomunikasi, kategori ini merujuk pada pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan perasaan untuk diketahui oleh orang lain. d. Creating menciptakan, kategori ini merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-gagasan baru. 74 Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Menurut Ngalim Purwanto berhasil atau tidaknya belajar tergantung pada beberapa faktor. Adapun faktor-faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu: 1 Faktor yang berada pada organisme itu sendiri atau faktor individual. 2 Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial yang termasuk kedalam faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta sosial. 75 Prinsip belajar yang dapat dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan diyakini memberikan pengaruh bagi pencapaian hasil belajar diantaranya adalah: prinsip perhatian dan 74 Ibid., hal.25 75 Ngalim Purwanto,. Op, cit,. hal.102 motivasi, prinsip transfer dan retensi, prinsip keaktifan, prinsip keterlibatan langsung, prinsip pengulangan, prinsip tantangan, prinsip balikan dan penguatan, prinsip perbedaan individual. 76 Pada tingkat yang amat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: keefektifan effectiveneess, efisiensi efficiency, dan daya tarik pembelajaran. 77 Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan yang dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan. Hasil belajar tersebut dapat diketahui dari proses penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian ini, hasil belajar diambil dari aspek kognitif siswa.

4. Laju Reaksi 1. Pengertian Laju Reaksi