direaksikan. Jika jenis dan sifat zat-zat yang direaksikan berbeda maka laju reaksinya akan berbeda.
a. Luas Permukaan Semakin halus partikel dari suatu zat padat, maka total luas
permukaannya akan semakin besar. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi adalah jika pereaksi bercampur
atau bersentuhan, akan terjadi suatu reaksi. Pada pereaksi yang heterogen, luas permukaan bidang batas yang saling bersentuhan
akan mempengaruhi laju reaksi, yaitu semakin luas permukaan yang bersentuhan maka semakin besar laju reaksi.
b. Konsentrasi Pereaksi Bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
pereaksi dan eksponen atau pengkat tertentu. Eksponen pangkat pada konsentrasi reaktan disebut orde reaksi atau tingkat reaksi.
c. Tekanan Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas.
Kelanjutan dari reaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan
tekanan dengan
memperkecil volum
akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar
laju reaksi. d. Suhu
Laju reaksi dapat juga dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Dari pengalaman sehari-hari, kita
ketahui bahwa reaksi akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
78
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Arita Marini dengan judul pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar dalam
78
Suyatno, dkk, Kimia untuk SMAMA Kelas XI, Jakarta: Grasindo, 2007 hal. 75-100
pembelajaran matematika mahasiswa PGSD FIP UNJ bahwa pendekatan konstruktivisme lebih baik daripada pendekatan konvensional
79
. Ranty Aditya Anggriamurti dengan judul pembelajaran transformasi
geometri dengan pendekatan konstruktivis untuk meningkatkan penalaran logis kelas XII SMA BPI 2 bandung menunjukkan bahwa pendekatan
konstruktivisme berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.
80
Gusni Satriawati dengan judul implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme terhadap KTSP di sekolah
dasar, di peroleh hasil yang menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivis berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.
81
Desak Made Citrawathi dengan judul penerapan suplemen bahan ajar berwawasan sains teknologi masyarakat dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan literasi sains dan teknologi siswa SMUN 1 Singaraja, di peroleh hasil yang
menunjukkan bahwa penerapan suplemen bahan ajar SBA berwawasan sains
teknologi masyarakat
dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan literasi
sains dan teknologi.
82
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyarini dengan judul pembelajaran konstruktivisme melalui model cooperative learning tipe STAD
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia bahwa dengan menerapkan pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar
79
Arita Marini, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajarn Matematika Mahasiswa UNJ Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2008
80
Ranty Aditya Anggriamurti, Pembelajaran Transformasi Geometri dengan Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan Penalaran Logis, Jurnal Mathematics UPI, 2008
81
Gusni Satriawati, Implementasi Pembeljaran Matematika dengan Pendekatan Konstruktivisme terhadap KTSP di Sekolah Dasar, jurnal UIN Vol.2 no.2Jakarta: 2007
82
Desak Made Citrawathi, Penerapan Suplemen Bahan Ajar Berwawasan STM dengan menggunakan Pendekatan Konstruktivisme, jurnal pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja, no.2, 2003
kimia siswa pada konsep asam basa, dilihat dari meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, dan dari siklus II ke siklus III.
83
Ketut Darma dengan judul pengaruh model pembelajaran konstruktivisme terhadap prestasi belajar matematika terapan pada mahasiswa
politeknik negeri bali, di peroleh hasil terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika mahasiswa diajar menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme dengan
diajar menggunakan
model pembelajaran
konvensional. Ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran konstruktivisme dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar
mahasiswa.
84
Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Munir Tanrere dengan judul model pembelajaran konstruktivistik realistik dengan
setting kooperatif serta dampaknya terhadap pemahaman konsep kimia, menyatakan bahwa model pembelajaran konstruktivistik realistik setting
kooperatif mampu untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa dimana guru lebih banyak berperan sebagai pembimbing dan pengarah dalam proses
belajar siswa, sedangkan siswa lebih aktif untuk menentukan dan memecahkan permasalahan sendiri atau bersama anggota kelompoknya. Hal
ini berarti penerapan model pembelajaran mengubah orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran berpusat pada siswa.
85
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Suparni dengan judul meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam mata pelajaran fisika
melalui metode eksperimen pada siswa kelas 9c semester 2 SMP Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 20062007, menyatakan bahwa menggunakan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas
83
Setyarini, Pembelajaran Konstruktivisme melalui Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa,
http:www.scribd.comdoc ,
diakses pada tanggal 24 januari 2009
84
Ketut Darma, Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Prestasi Belajar Matematika Terapan Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Bali, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, no.070, Tahun ke-14: 2008
85
Munir Tanrere, Model Pembelajaran Konstruktivistik Realistik dengan Setting Kooperatif Serta Dampaknya Terhadap Pemahaman Konsep Kimia, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, vol. 15, no.2 : 2009
siswa dan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Menjadikan guru lebih kreatif dan memanfaatkan alat-alat laboratorium serta meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
86
C. Kerangka Berpikir