89 oleh Bursa Efek, selain itu peraturan mulai dilakukan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal BAPEPAM secara konsisten. 3. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat berharga efek yang umumnya diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah
surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, rights, warrants, opsi atau setiap derivatif dari
efek atau setiap instrument yang ditetapkan oleh Bapepam sebagai efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal biasanya berjangka waktu
panjang. Instrument yang paling umum diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, dan rights.
a. Saham Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada suatu
perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham atau disebut
share merupakan
instrument yang
paling dominan
diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Saham dapat dibedakan antara saham biasa common
stock dan saham preferen preferred stock. Perbedaan kedua saham itu antara lain:
1 Saham Biasa a Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh data.
b Memiliki hak suara one share one vote
90 c Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2 Saham Preferen
a Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen b Tidak memiliki hak suara
c Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus
d Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi.
e Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dan pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara tetap.
b. Right Yaitu hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut penawaran efek
terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi hak untuk
membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan.
c. Obligasi Obligasi atau bonds adalah bukti hutang dari emiten yang dijamin
oleh penanggung yang memegang janji pembayaran bunga atau janji lainnya secara pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal
91 jatuh tempo. Obligasi pada prinsipnya merupakan instrument pasar
modal yang berjangka waktu panjang yaitu 3 sd 30 tahun. Namun demikian dilihat dari jangka waktu pendek yaitu antara 3 – 5 tahun,
berjangka waktu menengah 5 – 15 tahun dan berjangka waktu panjang 15 – 30 tahun Tuti Amalia, 2008: 47 – 49.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 17.0 yang dapat menjelaskan variabel – variabel yang diteliti yakni variabel independen variabel bebas inflasi, nilai tukar, suku
bunga, harga minyak dan harga emas serta variabel dependen variabel terikat return saham.
a. Return Saham Return saham didefinisikan sebagai aktifnya harga saham dari
periode sebelumnya. Saham – saham yang memiliki return tertinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan dan
dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Berikut data keseluruhan return saham perusahaan
manufaktur dari tahun 2007 – 2010:
92
Tabel 4.1 Return Saham Perusahaan Manufaktur
Sumber: yahoofinance Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa return saham
perusahaan manufaktur mempunyai angka tertinggi pada bulan Oktober tahun 2008 yaitu sebesar 26,19 dan angka terendah pada bulan
Desember tahun 2010 yaitu sebesar 5,61.
2007 2008
2009 2010
Januari 10.68
10.15 6.75
6.86 Februari
8.59 6.60
9.80 7.30
Maret 6.70
12.70 19.59
9.26 April
13.84 9.98
17.37 15.29
Mei 9.12
14.61 18.98
10.66 Juni
16.77 16.36
13.76 12.01
Juli 8.79
8.74 11.84
13.34 Agustus
10.19 9.48
10.75 8.14
September 11.27
13.53 10.91
19.77 Oktober
11.88 26.19
8.64 12.32
November 9.15
8.07 8.82
12.44 Desember
9.32 9.31
11.86 5.61
Bulan Tahun
93 b. Inflasi
Tabel 4.2 Tingkat Inflasi Indonesia
Sumber: www.bi.go.id
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat inflasi di Indonesia mempunyai angka rata – rata tertinggi pada tahun 2007 yaitu
sebesar 0,00053 dan tingkat inflasi terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,00029.
Peningkatan inflasi tersebut dominan disebabkan oleh adanya kenaikan harga minyak dunia dan menyebabkan naiknya harga BBM
sebesar 126 dari harga normal. Naiknya tingkat inflasi pada tahun 2007 banyak disebabkan oleh Administered Price, seperti harga BBM
diatas.
2007 2008
2009 2010
Januari 0.00087 0.00048 0.00010 0.00070
Februari 0.00052 0.00054 0.00020 0.00025
Maret 0.00020 0.00079 0.00020 0.00012
April 0.00013 0.00048 0.00030 0.00013
Mei 0.00080 0.00048 0.00030 0.00024
Juni 0.00019 0.00020 0.00010 0.00081
Juli 0.00060 0.00014 0.00040 0.00020
Agustus 0.00063 0.00043 0.00050 0.00021
September 0.00067 0.00081 0.00090 0.00019 Oktober
0.00066 0.00038 0.00020 0.00018 November 0.00015 0.00010 0.00030 0.00021
Desember 0.00092 0.00030 0.00030 0.00023
Bulan Tahun
94 Di samping dampak langsung first round pada inflasi sebesar
3,47, pemerintah menyesuaikan tarif angkutan umum sesuai dengan kenaikan BBM, sehingga kenaikan harga BBM tersebut juga
memberikan dampak lanjutan second round melalui kenaikan tarif angkutan sebesar 2,07, sehingga secara keseluruhan memberikan
sumbangan pada kenaikan inflasi sebesar 5,54, tetapi dalam kenyataannya banyak pengusaha angkutan umum yang menaikkan
harga diatas ketetapan pemerintah, sehingga menjadikan harga – harga semakin melambung. Administered price lainnya yang juga ikut
mengalami kenaikan adalah elpiji, tarif PAM, cukai rokok, dan tarif tol. Sehingga pada tahun 2007 Administered Price menyumbang
inflasi sebesar 8,1 naik 8 dari tahun sebelumnya, ini merupakan angka sumbangan tertinggi dibanding sumbangan komponen penentu
lainnya. Faktor lainnya yang berpengaruh adalah Inflasi Inti sebesar 6,1
dan naik sebesar 2 dari tahun sebelumnya. Inflasi Inti adalah inflasi yang diukur dari segala hal yang dapat diatur oleh kebijakan moneter.
Di tahun ini contohnya adalah jatuhnya harga jual rupiah sebesar 8,6 yang memberikan tekanan terhadap perkembangan harga barang dan
jasa. http:ariwibowoivan.wordpress.com20081208inflasi-2005
95
2007 2008
2009 2010
Januari 9090
9291 11355
9365 Februari
9160 9051
11980 9335
Maret 9118
9217 11575
9115 April
9083 9234
10713 9012
Mei 8828
9318 10340
9180 Juni
9054 9225
10225 9083
Juli 9186
9118 9920
8952 Agustus
9410 9153
10060 9041
September 9137
9378 9681
8924 Oktober
9103 10995
9545 8928
November 9376
12151 9480
9013 Desember
9419 10950
9400 8991
Bulan Tahun
c. Nilai Tukar
Tabel 4.3 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS
Sumber: www.bi.go.id
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS di Indonesia mempunyai angka tertinggi pada
November tahun 2008 yaitu sebesar 12151 dan angka terendah pada bulan Mei tahun 2007 yaitu sebesar 8828.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semula relatif menguat, namun dengan kenaikan harga minyak internasional dan kasus
subprime mortgage rupiah dalam beberapa bulan terakhir mengalami pelemahan. Sampai hari terakhir tahun 2007 kurs rupiah mencapai Rp
9419 per dolar AS, sehingga secara rata – rata nilai tukar rupiah mencapai Rp 9139 per dolar AS. Kenyataan bahwa cadangan devisa