Uji Hesteroskedastisitas Analisis dan Pembahasan
108 secara signifikan terhadap Return dan Beta saham. Namun hasil ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyanto pada tahun 2007 yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif
terhadap return saham. Hasil uji parsial yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap return saham dikarenakan
tingkat inflasi pada tahun 2007 – 2010 mengalami penurunan dan secara perlahan mulai stabil. Memang terjadi tekanan inflasi yang
tinggi hingga bulan September 2008, hal ini dipicu oleh kenaikan harga komoditi dunia terutama minyak dan pangan. Setelah bulan
September 2008, tingkat inflasi mulai turun karena turunnya harga komoditi internasional pangan dan energy dunia.
2 Nilai Tukar memiliki angka signifikansi sebesar 0,204 dimana
0,204 0,05 serta nilai t hitung sebesar 1,291 2, maka H diterima yang berarti bahwa nilai tukar tidak mempunyai pengaruh
terhadap return saham secara parsial dalam penelitian ini. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indoyama Nasarudin
dan Sepuan Adityawati 2009 yang menyatakan bahwa nilai tukar tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun hasil ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Acmad Ath Thobarry 2009 yang menyatakan bahwa secara parsial nilai tukar
berpengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham. Hubungan secara teoritis antara nilai tukar rupiah dengan harga
saham bersifat negatif yaitu apabila terjadi penurunan nilai tukar
109 rupiah
terhadap dollar maka akan menurunkan tingkat pengembalian investasi saham. Dengan merosotnya nilai tukar
rupiah menunjuk kepada merosotnya kemampuan ekonomi nasional Indonesia, maka kemampuan fundamental perusahaan
juga cenderung
merosot, sehingga
menurunkan tingkat
pengembalian saham. Sedangkan nilai tukar rupiah dengan harga saham bersifat positif yaitu apabila terjadi sebaliknya. Ruhendi
dan Johan A, 2003. Secara umum, nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil sampai pertengahan September 2008. Hal ini terutama
disebabkan oleh kinerja transaksi berjalan yang masih mencatat surplus serta kebijakan makroekonomi yang berhati – hati. Namun
sejak pertengahan September 2008, krisis global yang semakin dalam telah memberi efek depresiasi terhadap mata uang. Kurs
Rupiah melemah menjadi Rp 11.711,- per USD pada bulan November 2008 yang merupakan depresiasi yang cukup tajam,
karena pada bulan sebelumnya Rupiah berada di posisi Rp 10.048,- per USD.
3 Suku Bunga memiliki angka signifikansi sebesar 0,025 dimana
0,025 0,05 serta nilai t hitung sebesar 2,321 2 maka H ditolak
dan H
a
diterima yang berarti bahwa variabel suku bunga mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham secara
parsial dalam penelitian ini. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyanto 2007 yang menyatakan bahwa suku bunga