penilaian sikap berdasarkan standar yang telah ditentukan, melainkan langsung memberi penilaian secara keseluruhan pada aspek sikap.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis kompetensi guru Pendidikan Agama Islam
dalam penilaian sikap pada kurikulum 2013yang akan ditulis melalui skripsi dengan judul
“KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENILAIAN SIKAP PADA KURIKULUM 2013 DI
SMPN 3 TANGERANG SELATAN”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka identifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Belum terpenuhinya syarat kompetensi seorang Guru Pendidikan
Agama Islam dalam hal penilaian sikap pada kurikulum 2013. 2.
GuruPendidikan Agama Islam belum menerapkan semua penilaian sikap pada standar kurikulum 2013 walaupun sudah diberikan pelatihan
dan workshop.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap laporan penelitian ini, maka penulis membatasi fokus penelitian pada Kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam dalam penilaian sikappada Kurikulum 2013 di SMPN 3 Tangerang Selatan.
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada dapat di tuliskan Rumusan Masalah Penelitian yaitu: Bagaimana Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam dalam penilaian sikap pada Kurikulum 2013 di SMPN 3 Tangerang Selatan?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari hasil penelitian ini dapat penulis tuliskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kompetensi guru pendidikan agama Islam dalam
penilaian sikap pada kurikulum 2013 di SMPN 3 Tangerang Selatan 2.
Untuk mengetahui faktor dan latar belakang kompetensi guru Pendiidkan Agama Islam dalam penilaian sikap pada kurikulum 2013
di SMPN 3 Tangerang Selatan 3.
Untuk mengetahui dampak dari kompetensi guru Pendiidkan Agama Islam dalam penilaian sikap pada kurikulum 2013 di SMPN 3
Tangerang Selatan. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan untuk para pengelola sekolah
SMPN 3 Tangerang Selatan mengenai kompetensi guru dalam penilaian sikap pada kurikulum 2013.
2. Bagi peneliti: sebagia bahan masukan dan penambahan wawasan
keilmuan dan
wujud nyata
dari kemampuan
dalam mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan.
3. Bagi pembaca: sebagai bahan pelengkap sumber belajar dalam
pendidikan terutama pada kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam penilaian sikap pada kurikulum 2013.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi Guru
Seorang yang dinyatakan kompeten dibidang tertentu adalah seorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan
tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan mempunyai wewenang dalam pelayanan sosial di masyarakat.
7
“Kompetensi dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari bahasa inggris, competence yang berarti kecakapan, mengetahui
menguasai pekerjaan dan berwewenang berhak memutuskan sesuatu
”.
8
Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan
sumber belajar.
9
Selain pengertian di atas juga dijelaskan pengertian kompetensi sebagai berikut:
7
Samana, Profesionalisme Keguruan, Yogyakarta: Kanisius, 1994, hal. 44.
8
J.S. Badudu, Kamus Serapan Kata-Kata Asing dalam Bahasa Indonesia, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2003
9
Ibid.
Di dalam bahasa inggris ada 3 peristilahan yang mengandung makna apa yang dimaksudkan dengan perkataan kompetensi yaitu:
“1Competence noun is being competent, ability to do the work 2Competent adjective refers to persons having ability , power
authority, skill, knowledge, etc. to do what is needed 3Competency is rational performance which satisfactorily meets the
objectives for a desired condition ”.
10
Definisi pertama menunjukkan bahwa kompetensi itu pada dasarnya menunjukkan kepada kecakapan atau kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu
pekerjaan. Sedangkan
defenisi kedua
menunjukkan lebih lanjut bahwa kompetensi itu pada dasarnya merupakan suatu sifat karakteristik orang-orang kompeten ialah
yang memiliki kecakapan, daya kemampuan otoritas kewenangan kemahiran keterampilan pengetahuan dan sebagainya untuk
mengerjakan apa yang diperlukan. Kemudian defenisi ketiga lebih jauh lagi ialah bahwa kompetensi itu menunjukkan kepada tindakan
kinerja rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi prasyarat yang diharapkan.
11
Kompetensi keguruan menunjuk kuantitas serta kualitas layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara
berstandar sehingga diberikan pengertian “Kompetensi guru
merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, social dan spiritual yang secara kaffah memebentuk
kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalisme
”.
12
Dari pendapat lain dijelaskan Broke and Stone yang dikutip oleh Mulyasa bahwasannya “kompetensi guru merupakan gambaran
10
Mudlofir, op. Cit., h. 69.
11
Ibid.
12
Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, cet.6, hal. 25.