interaksionalis simbolik,
perspektif kedalam,
etnometodologi, fenomenalogis, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif.
61
Dari pendapat lain oleh Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Margono menyatakan
“
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang- orang dan perilaku yang dapat diamati”.
62
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian deskripsi kualitatif. Deskripsi kualitatif adalah penelitian yang mencakup
masalah penelitian murni tentang program atau pengalaman yang ada di lingkungan penelitian.
63
Penelitian kualiatatif bersifat induktif, maksudnya peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau
dibiarkan terbuka untuk intrepetasi. Kemudian data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, melalui deskripsi yang mendetail disertai
catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan di lapangan.
64
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dalam pengumpulan data penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data di lapangan terkait tujuan penelitian, adapun teknik
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
“
Observasi adalah proses pengamatan terhadap fenomena yang terjadi di lapangan, atau perhatian yang terfokus pada kejadian, gejala atau
sesuatu yang berhubungan dengan data tujuan penelitian.”
65
61
Nuraida, Metodologi Penelitian Pendidikan, Tangerang: Islamic Resarch Publishing, 2009, cet., 1 hal. 34
62
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, cet., 6 hal. 36
63
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h. 174.
64
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, cet.1 hal. 46
65
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, cet.2, hal. 37.
Dengan teknik ini maka peneliti melakukan observasi pada lingkungan sekolah SMPN 3 Tangerang Selatan, dengan mengamati
keseharian guru-guru pendidikan agama islam melaksanakan penilaian sikap pada kurikulum 2013. Adapun instrmen observasi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi untuk guru pendidikan Agama
Islam
Dimensi Indikator
Perencanaan penilaian sikap
- Pemilihan Teknik penilaian - Penyusunan kisi-kisi
instrumen penilaian Penyusunan instrumen
penilaian sikap -Pembuatan instrumen
penilaian sikap -Kesesuaian SKKD
pendidikan Agama Islam Tindakan penilaian
-penilaian observasi -Penilaian diri sendiri
-penilaian anatar teman -Penilaian jurnal
Pengolahan dan analisis -Pemberian skor atau angka
Interpretasi dan tindak lanjut dari hasil penilaian
sikap -Menentukan kualitas murid
-Pengamatan perubahan sikap siswa.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab antara pewawancara dengan informan guna memperoleh informasi yang lebih terperinci dan sesuai
dengan tujuan penelitian.
66
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yaitu guru SMPN 3 Tangerang Selatan, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi guru terhadap penilaian sikap pada kurikulum 2013 dengan menggunakan pedoman wawancara oleh penulis. Adapun instrmen
wawancara yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen wawancara untuk Guru Pendidikan Agama
Islam
66
Zainal Arifin, penelitian pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011 cet., 1 hal. 170.
Dimensi Indikator
No. Item Jum. Item
1. Perencanaan penilaian sikap
1. Pemilihan Teknik penilaian sikap
2. Penyusunan kisi-kisi penilaian
3. Penentuan Kriteria penilaian
4. Penyesuaian SK dan KD pendidikan Agama
Islam 5. Penyesuaian materi
pembelajaran Pendidikan Agama
Islam 1, 2, 3, 11, 18,
22dan 31 7
2. Tindakan penilaian 1. Penilaian sikap
4, 5, 6, 7, 8, 8