Konsep Pernapasan Hasil Penelitian

Tabel 4.8. Miskonsepsi Siswa Kelompok Rendah Konsep Pernapasan Subkonsep Indikator No. Soal Konsep yang dimiskonsepsi siswa Organ pernapasan manusia Menjelaskan letak dan fungsi organ pernapasan manusia 8 Siswa masih salah dalam menunjuk letak alveolus. c Hasil Observasi Berikut adalah hasil observasi di kelas 8.5: Kelas 8.5 yang digunakan sebagai sampel penelitian ini terdiri dari 38 siswa. Guru kelas 8.5 berbeda dengan guru kelas 8.2 dan 8.4. Guru kelas 8.5 dalam proses pembelajaran konsep pencernaan dan pernapasan menggunakan media gambar atau charta. Awal proses pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi. Dalam proses pembelajarannya guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Saat pembelajaran berlangsung siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Meskipun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan setelah pelajaran berlangsung lama di kelas. Gaya bahasa yang disampaikan guru mudah untuk dipahami. Namun sangat sedikit waktu untuk tanya jawab. Sehingga kesibukan siswa hanya mendengarkan dan menulis dari penjelasan guru di kelas. Siswa kelas 8.5 menggunakan sumber belajar berupa buku BSE dan LKS dari sekolah. Pada konsep pencernaan mengenai bahan makanan, Guru menambahkan kegiatan praktikum untuk semua murid. Kegiatan ini dibentuk dalam kegiatan diskusi per kelompok. Berikut adalah hasil observasi di kelas 8.2 dan 8.4: Kelas 8.2 dan 8.4 yang digunakan sebagai sampel penelitian ini terdiri dari 45 siswa. Kelas 8.2 dan 8.4 merupakan kelas yang memiliki fasilitas lebih baik dibanding kelas 8.5. Fasilitas yang terdapat di kelas 8.2 dan 8.4 yaitu AC, Infokus untuk proses pembelajaran serta wifi. Kelas 8.2 dan 8.4 ini muridnya dipisahkan sesuai jenis kelamin. Kelas 8.2 untuk siswa berjenis kelamin perempuan serta 8.4 untuk siswa dengan jenis kelamin laki-laki. Mayoritas siswa-siswi kelas 8.2 dan 8.4 membawa laptop kedalam kelas. Guru kelas 8.2 dan 8.4 dalam proses pembelajaran konsep pencernaan dan pernapasan menggunakan media slide. Dalam proses pembelajarannya guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Saat pembelajaran berlangsung seluruh siswa memperhatikan gurunya namun tidak lama kemudian siswasiswi tampak mulai terlihat jenuh terhadap konsep yang disampaikan oleh gurunya. Hal ini terjadi karena cara penyampaian guru terlalu monoton. Guru jarang sekali memberikan pertanyaan kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga siswa terlihat sangat pasif dan hanya mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Guru juga tidak menggunakan apersepsi pada awal pembelajaran di kelas saat awal pembelajaran. Siswa kelas 8.2 dan 8.4 menggunakan sumber belajar berupa buku bilingual yang berbeda dari kelas 8.5. Pada konsep pencernaan mengenai bahan makanan, guru tidak melakukan kegiatan praktikum. Namun guru hanya menjelaskan pada slide saat proses pembelajaran. d Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara di kelas 8.2, 8.4 dan 8.5 mengenai konsep pencernaan dan pernapasan berdasarkan kelompok miskonsepsi tinggi, sedang dan rendah maka didapat antara lain adalah: Pada konsep pencernaan butir soal nomor 9, siswa menjawab fungsi dari cairan empedu adalah untuk mengubah amilum menjadi glukosa. Penjelasan ini salah sehingga termasuk dalam kelompok miskonsepsi. Sedangkan hasil wawancara pada butir soal nomor 12 yaitu siswa memahami bahwa indikator warna biru tua atau hitam pada lugol membuktikan bahwa mengandung protein. Pada butir soal nomor 5 siswa masih tertukar dalam menunjukkan letak pilorus pada lambung. Pada konsep pernapasan didapat berdasarkan hasil wawancara yaitu pada butir soal nomor 9 siswa masih tertukar dalam menyebutkan ciri-ciri paru-paru kanan dan kiri. Sedangkan pada butir soal nomor 14 siswa masih belum memahami respirasi yang tidak menggunakan oksigen. hal ini terlihat dari jawaban wawancara mereka yang menyebutkan bahwa oksidasi karbon tidak menggunakan oksigen. pada butir soal nomor 8 siswa masih salah dalam menjawab letak gambar alveolus. Siswa masih belum paham secara utuh sehingga masih terdapat miskonsepsi.

3. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca semua data yang diperoleh setelah penelitian dilakukan kepada 83 siswa kelas VIII MTsN 1 Bekasi. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga kelompok miskonsepsi pada setiap konsep pencernaan dan pernapasan yaitu miskonsepsi tinggi, sedang dan rendah. a Konsep Pencernaan Berikut data berdasarkan hasil tes objektif yang kemudian dikelompokkan menjadi kelompok miskonsepsi tinggi, sedang dan rendah berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada konsep pencernaan. Tabel. 4.9.Butir Soal yang Dimiskonsepsi oleh Siswa Konsep Pencernaan Kelompok Subkonsep No.Soal Persentase Miskonsepsi Tinggi Organ pencernaan pada manusia 9 32,5 Miskonsepsi Sedang Bahan Makanan 12 18,1 Miskonsepsi Rendah Organ pencernaan pada manusia 5 10,8 Soal Nomor 9 Pertanyaan : Apakah fungsi dari cairan empedu dalam pencernaan manusia? Jawaban : Untuk mengubah amilum menjadi glukosa. Jawaban ini salah sehingga termasuk dalam kelompok miskonsepsi. wawancara: Wdy dan Shl Soal Nomor 12 Pertanyaan : Apakah kandungan bahan makanan jika warna bahan makanan yang di tetesi lugol menjadi biru tuahitam? Jawaban : Siswa memahami bahwa warna bahan makanan yang ditetesi lugol menjadi biru tuahitam adalah mengandung protein. Jawaban siswa ini salah dan termasuk dalam kelompok miskonsepsi. wawancara: Elz dan Rfi Soal Nomor 5 Pertanyaan : Bagian yang disebut pilorus ditunjukkan oleh nomor? Jawaban : Siswa memahami bahwa bagian pilorus pada lambung adalah bagian tengah. Jawaban ini salah dan termasuk dalam kategori miskonsepsi. wawancara: Trq dan Izh Sesuai dengan tabel 4.9, maka butir soal yang termasuk kelompok tinggi yaitu nomor 9 32,5, miskonsepsi sedang pada butir soal nomor 12 18,1, dan yang termasuk dalam kelompok miskonsepsi rendah yaitu butir soal nomor 5 10,8. b Konsep Pernapasan Berikut data berdasarkan hasil tes objektif yang kemudian dikelompokkan menjadi kelompok miskonsepsi tinggi, sedang dan rendah berdasarkan wawancara yang telah dilakukan. Tabel. 4.10. Butir Soal yang Dimiskonsepsi oleh Siswa Konsep Pernapasan Kelompok Subkonsep No.Soal Persentase Miskonsepsi Tinggi Organ pernapasan manusia 9 44,6 Miskonsepsi Sedang Jenis mekanisme pernapasan manusia 14 18,1 Miskonsepsi Rendah Organ pernapasan manusia 8 13,3 Soal Nomor 9 Pertanyaan : Perbedaan yang benar antara paru-paru kanan dan kiri adalah? Jawaban : Paru-paru kiri lebih besar dibandingkan paru-paru sebelah kanan. Jawaban ini salah dan termasuk dalam kelompok miskonsepsi. Wawancara: Srn dan Frz Soal Nomor 14 Pertanyaan : Apakah jenis pernapasan yang tidak menggunakan oksigen? Jawaban : Oksidasi karbon merupakan pernapasan yang tidak menggunakan oksigen karena namanya saja karbon. Jadi tidak ada gas oksigen yang dimaksud. Jawaban ini salah dan termasuk kategori miskonsepsi. Wawancara: Ftn dan Ayy Soal Nomor 8 Pertanyaan : Bagian nomor berapakah yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida? Jawaban : Siswa masih salah dalam menunjukkan organ yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan CO 2 yaitu alveolus. Jawaban yang diberikan ini salah dan termasuk kelompok miskonsepsi. wawancara: Ftn dan Mrf

B. Pembahasan terhadap Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ternyata baik konsep pencernaan maupun pernapasan masih terdapat miskonsepsi pada siswa. Miskonsepsi pada siswa untuk konsep pencernaan menunjukkan kategori rendah yaitu 16,5. Sedangkan untuk konsep pernapasan siswa masih mengalami miskonsepsi sebanyak 21,9. Pada konsep pencernaan menunjukkan bahwa subkonsep yang mengalami miskonsepsi tertinggi yaitu subkonsep organ pencernaan manusia 19,68. Banyaknya miskonsepsi pada subkonsep ini membuktikan bahwa siswa tidak memahami konsep yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara didapat bahwa miskonsepsi pada konsep ini berasal dari metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan buku referensi luar sekolah. Kecepatan siswa dalam menghafal dan memahami konsep juga bergantung kepada metode dan cara penyampaian guru saat mengajar dikelas. Metode yang tepat serta cara penyampaian yang menarik membuat siswa lebih cepat paham terhadap konsep yang diajarkan, begitupula sebaliknya. Menurut Paul Suparno, salah satu penyebab miskonsepsi pada siswa yaitu metode pembelajaran yang menekankan teacher center seperti ceramah dan menulis yang dilakukan oleh guru secara terus menerus sehingga menyebabkan miskonsepsi pada beberapa siswa. Metode yang monoton ini menyebabkan siswa cepat jenuh sehingga tidak fokus sehingga konsep yang disampaikan kepada siswa pun tidak dapat tersampaikan secara menyeluruh tetapi hanya sebagian. Untuk beberapa siswa mungkin tidak menjadi persoalan tetapi tidak untuk beberapa yang hanya dapat mencatat, tetap tidak menangkap secara utuh. Banyak siswa yang memang mencatat tetapi tidak paham maksud dari yang dicatat. Sehingga ketika mengulanginya dirumah akan timbul miskonsepsi 1 . Selain itu miskonsepsi juga berasal dari buku teks. Buku teks merupakan sumber belajar utama siswa. Buku teks yang terlalu banyak materi dan kurang penjelasan akan membuat miskonsepsi pada siswa. 1 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2005, h. 77.