Lembar Observasi Tes Objektif

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga tahap prosedur pengambilan data diantaranya yaitu:

1. Tahap Observasi

a Observasi ke sekolah MTsN 1 Bekasi. b Melakukan wawancara kepada guru bidang studi biologi terkait konsep yang sulit untuk siswa pahami.

2. Tahap Persiapan

a Pemilihan konsep biologi yang akan diidentifikasi. b Menyusun instrumen penelitian. c Pertimbangan judgement instrumen kepada dosen pembimbing. d Melakukan uji coba instrumen kepada siswa. Hasil uji coba instrumen kemudian diolah datanya berdasarkan: 1 Validitas Instrument Uji validitas soal tes adalah dengan menggunakan korelasi poin biserial sebagai berikut: 9 √ Keterangan : Koefisien korelasi biserial. Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang di cari validitasnya. Rerata skor total. Standar deviasi dari skor total. p = Proporsi siswa yang menjawab benar. q = Proporsi siswa yang menjawab salah. 9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2008, h.258. Tabel 3.4. Klasifikasi Kriteria Uji Validitas 10 Nilai validitas Kriteria 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah 2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas tes ditentukan dengan mengujicobakan tes tersebut. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus KR.20 yaitu: 11 Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total ∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q p = Banyaknya subjek yang skornya 1 q = Proporsi subjek yang mendapat skor 0 3 Menentukan Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu 10 Ngalim Purwanto, Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 139. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h.188. sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. 12 Maka untuk mengukur tingkat kesukaran tes dalam penelitian ini, digunakan rumus sebagai berikut. 13 Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.5. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah 4 Menentukan Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Bagi suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak memiliki daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab dengan benar. Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 207. 13 Ibid., h.208-210.