Identifikasi Miskonsepsi dengan Certainty of Response Index CRI

getah dan enzim yang dihasilkannya akan disalurkan kedalam saluran pencernaan tersebut. 33

b. Konsep Sistem Pernapasan

Menurut W.F Ganong dalam buku ajar fisiologi kedokteran, pernapasan adalah suatu proses penggunaan O 2 dari lingkungan kemudian masuk kedalam tubuh dan melakukan pertukaran gas dengan CO 2 yang sebelumnya telah dibentuk oleh sel dan media cair sekitarnya. 34 Sistem pernapasan pada buku biologi karangan Campbell mengatakan bahwa pertukaran CO 2 yang berasal dari lingkungan dengan O 2 yang terdapat didalam tubuh melalui saluran pernapasan kemudian diangkut melalui darah. 35

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini terkait dengan dengan beberapa penelitian yang relevan, diantaranya adalah sebagai berikut: Kustiyah dalam jurnal yang berjudul “Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model Palangkaraya” dengan metode deskriptif melalui Tes Diagnostik Difusi Osmosis TDDO dan wawancara menunjukkan bahwa konsep yang paling banyak menimbulkan banyak miskonsepsi dikalangan siswa adalah konsep osmosis sebesar 59,7. 36 Berdasarkan hasil penelitian identifikasi miskonsepsi dengan menggunakan CRI Certainty of Response Index yang dilakukan oleh Sahrul Saehana dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Simulasi Komputer Dalam Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika pada Siswa SMA di Kota Palu” hal ini menunjukkan bahwa terdapat 49,44 siswa mengalami miskonsepsi. Dengan menggunakan CRI ini peneliti dapat lebih mudah mengetahui mahasiswa 33 Campbell, Reece dan Mitchell, Biologi, Terj.dari Biology oleh Amalia, Jakarta: Erlangga, 2004, Cet. V, h. 29. 34 W.F Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC, 2008, h. 669. 35 Campbell, op.cit., h.57. 36 Kustiyah, Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, 1, 2007, h. 24-37. yang miskonsepsi dan kurang pengetahuan lack knowledge sehingga dapat dengan segera meminimalisir miskonsepsi melalui metode pembelajarannya. 37 Ceren Tekkaya dalam jurnal yang berjudul “Misconceptions as barrier to understanding biology ”. Telah menunjukkan bahwa miskonsepsi tidak hanya menjadi penghalang dalam memahami konsep biologi serta membuat siswa sulit dalam mengkonstruk konsep kognitifnya. Konsep yang paling banyak miskonsepsi pada konsep respirasi. 38 Yuyu R. Tayubi dalam jurnal yang berjudul “Identifikasi miskonsepsi siswa pada konsep-konsep fisika menggunakan Certainty of Response Index CRI”. Telah menunjukkan bahwa cara untuk mengungkap miskonsepsi adalah dengan menggunakan Certainty of Response Index. Terbukti dengan menggunakan Certainty of Response Index ini siswa terbukti masih banyak terdapat miskonsepsi pada konsep fisika. 39 Hakan Turkmen dalam jurnalnya yang berjudul “ The Role of Learning Cycle Approach Overcoming Misconceptions in Science ”. Dalam jurnal tersebut menunjukkan penyebab miskonsepsi pada siswa juga cara pencegahan miskonsepsi yang tepat untuk siswa. Cara pencegahan melalui pembelajaran di kelas berhasil untuk mengurangi miskonsepsi siswa. 40 37 Sahrul Saehana, Pengembangan Simulasi Komputer Dalam Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika pada Siswa SMA di Kota Palu, Laporan Penelitian, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng dan DIY, 2009, h.286-289 http:hfidiyjateng.or.idsitesdefaultfiles18FULLPengembangan20Simulasi20Komputer 20Dalam20Model20Pembelajaran20Kooperatif20Untuk20Meminimalisir20Misko nsepsi20Fisika20Pada20Siswa20SMA20Di20Kota20Palu.pdf. 38 Ceren Tekkaya, Misconceptions as Barrier to Understanding Biology, Haccetepe universitesi egitim fakultesi dergisi, 23, 2003, p. 259-265. 39 Yuyu R.Tayubi, Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index CRI, Mimbar Pendidikan, 3, 2005, h. 4-9. 40 Hakan Turkmen, The Role of Learning Cycle Approach Overcoming Misconceptions in Science. Castamonu Education Journal, Vol.15 No.2 Oktober 2007, p. 491-497.

C. Kerangka Berpikir

Dalam kegiatan suatu proses belajar pada dasarnya seorang siswa yang akan mempelajari suatu konsep baru sebenarnya sudah memiliki pengetahuan awal. Pengetahuan awal tersebut didapat dari berbagai sumber. Konsep awal yang dimiliki atau yang disebut juga dengan prakonsepsi siswa dapat berupa prakonsepsi awal yang benar dan salah. Tugas seorang guru adalah memperbaiki prakonsepsi yang masih salah yang terdapat pada siswanya. Adanya prakonsepsi ini dapat menyebabkan siswa sulit untuk membangun konsep pengetahuan dalam pikirannya. Pada konsep pencernaan dan pernapasan ini merupakan konsep yang bersifat hafalan. Selain itu siswa juga harus memahami proses pencernaan dan pernapasan yang terdapat didalam tubuh. Konsep ini memang masih terlihat abstrak karena siswa masih sulit membayangkan proses dari sistem di dalam tubuh. Sulitnya siswa dalam memahami konsep serta prakonsepsi salah yang tidak diperhatikan inilah yang bisa menimbulkan miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan masalah yang penting dalam dunia pendidikan. Salah satu cara yang dapat membantu mengatasi miskonsepsi ini adalah proses belajar di kelas dengan difasilitatori oleh guru kelas tersebut. Keprofesionalan guru dalam mengajar tentunya akan dapat mengurangi miskonsepsi yang terdapat pada siswanya. Dengan memperhatikan prakonsepsi dan proses belajar yang tepat mampu meremidiasi dari konsep yang salah tersebut. Dampak dari miskonsepsi dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar dan membuat siswa sulit untuk membangun konsep yang baru. Prakonsepsi yang salah itu membuat mereka sulit menghubungkan konsep sebelum dengan yang sudah dipelajari. Dampak miskonsepsi ini akan terus berlanjut hingga dewasa jika tidak diremidiasi. Salah satu cara yang dapat mengetahui tingkat miskonsepsi siswa adalah dengan menggunakan metode Certainty of Response Index atau CRI. Metode CRI Certainty of Response Index dapat mengungkap miskonsepsi seseorang. Metode CRI ini dapat mengungkap siswa yang