Psikotropika NAPZA 1. Pengertian dan Jenis NAPZA

31 pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan yang khas pada aktifitas mental dan perilaku. Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu: a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya : LSD, MDMA, STP dan lainnya. b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya : amfetamin, metamfetamin, metakulon, dan lainnya. c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya : butalbital, buprenorfina, flunira epam dan lain-lain. d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan 32 mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya : dia epam, lefetamina, nitra epm dam lain-lain. 19 Jenis-jenis psikotropika yang salah digunakan yaitu: a. Ecstasy. Dikenal dengan nama: inex, I, kancing, huge drugs, yuppie drug, essence clarity, butterfly, black heart. Bentuk berupa tablet dan kapsul. Warna bermacam-macam. Penggunaan meminumnya dengan ditelan. Efeknya yaitu, Timbul rasa gembira secara berlebihan. Banyak orang yang mengkonsumsi ecstasy untuk tujuan bersenang-senang dan saking gembiranya kadang tidak malu untuk melakukan pesta seks. Merasa cemas. Tidak mau diam. Rasa percaya diri meningkat. Mengalami keringat dan gemeteran. Susah tidur. Sakit kepala dan pusing-pusing serta mual. b. Shabu, dikenal dengan nama Kristal. Bentuknya berupa Kristal. Mempunyai warna putih. Penggunaan memakainya dengan dibakar menggunaka alumunium foil dan asapnya dihirup melalui hidung, dibakar dengan menggunakan botol kaca khusu dan disuntikan Efeknya seperti, badannya merasa lebih kuat dan energik. Tidak mau diam. Rasa percaya diri meningkat. Rasa ingin diperhatikan orang lain. Nafsu makan berkurang. Jantungnya berdebar. Tekanan darah meningkat. Mengalami gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan. Penggunaan shabu mendorong tubuh untuk terus beraktifitas dan 19 DR. Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba Musuhi Penyalahgunannya, T. Tp. : LKP Yayasan Karya Bahakti, 2004, h. 13-16 33 berkeringat lebih sehingga menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan.

4. Bahan Adiktif

Adalah bahan-bahan aktif atau obat dalam organism hidup menimbulkan kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan adiksi yakni keinginan untuk menggunakan kembali secara terus menerus. Jenis-jenis bahan adiktif yaitu: a. Inhalen yakni at yang terdapat pada lem dan pengencer cat thiner. Penggunaan: dengan cara dihirup yang dapat mengakibatkan kematian mendadak, dan tercekik. Mempunyai efek yaitu hilang ingatan. Tidak dapat berfikir. Kerusakan pada sistem syaraf utama. Mudah berdarah dan memar. Kerusakan hati dan ginjal. Sakit mag. Sakit pada waktu buang air kecil. Kejang-kejang otot dan batuk-batuk. Penyalah gunaan inhalen dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan otot, syaraf dan organ tubuh lain, dan jika pengguna melakukan aktifitas normal seperti berlari dan berteriak dapat mengakibatkan kematian karena gagal jantung. b. Alcohol. Yaitu minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi atau destilasi, baik melalui perlakuan sebelumnya, menambah bahan lain, mencampur konsentrat dengan ethanol, ataupun proses pengenceran minuman yang mengandung ethanol. 34 Akibat yang ditimbulkan oleh alcohol bagi tubuh atau kesehatan adalah: Menyebabkan defresi pada sistem syaraf pusat. Jika penggunaan dicampur dengan obat lain si pemakai akan pingsan dan kejang-kejang. Menyebabkan pembengkakan dan terbendungnya darah otak. Menimbulkan toleransi dan ketagihan. Peradangan di lambung. Melemahkan jantung dan hati menjadi keras c. Tembakaurokok. Zat yang berhubungan luas dengan penggunaan tembakau biasanya dalam bentuk rokok, pengaruh penggunaannya dapat dilihat apabila digunkan dalam jumlah yang cukup banyak dan waktu yang cukup lama, at temabakau itu sendiri dapat menyebabkan ketergantungan namun yang sangat membahayakan adalah at racun yang erkandung di dalam tembakaunya. Nikotin adalah salah satu dari 4000 at kimia pada tembakau. Rokok mengandung 43 at kimia beracun termasuk tar dan karbon monoksida yang dinyatakan sebagai penyebab kanker dan dua tetes murni nikotin dapat membunuh orang dewasa secara instan. Efeknya yakni menyumbat saluran-saluran darah jantung sehingga memperlambat aliran darah. Menimbulkan penyakit kanker. Serangan jantung. Impotensi dan gangguan kehamilan dan janin 20

5. Penyalahguna Napza

Penyalahguna nap a adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis Nap a secara berkala atau secara teratur diluar indikasi 20 Ibid, h, 3-10

Dokumen yang terkait

Strategi pengkaderan da'i Pondok Pesantren Daarul Hikmah desa Pekayon Sukadiri Tangerang

1 58 89

Pola komunikasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren al-Asmaniyah Kampung Dukuhpinang, Tangerang, Banten

3 113 82

Strategi Dakwah Melalui Program Pembinaan Mantan Korban Napza Di Pondok Pesantren Hikmah Syahadah Tangerang

0 8 115

PERBANDINGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BERBASIS MULTIKULTURAL Perbandingan Model Pendidikan Karakter Pondok Pesantren Darusy Syahadah Berbasis Multikultural dan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Berbasis Potensi Diri Tahun

0 6 19

PERBANDINGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BERBASIS MULTIKULTURAL Perbandingan Model Pendidikan Karakter Pondok Pesantren Darusy Syahadah Berbasis Multikultural dan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Berbasis Potensi Diri Tahun

0 3 18

PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BOYOLALI Praktik Bimbingan Konseling Kelompok Di Pondok Pesantren Darusy Syahadah Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 7 14

PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BOYOLALI Praktik Bimbingan Konseling Kelompok Di Pondok Pesantren Darusy Syahadah Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 4 17

MODEL PENYEMBUHAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIK PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA) : Studi Eksplorasi Metode, Peranan dan Keterampilan pada Korban Penyalahgunaan NAPZA di Pondok Pesantren Suryalaya.

1 5 75

metode terapi dan rehabilitasi korban napza

0 4 16

PENGELOLAAN WAKAF PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

0 1 22