44
4. Struktur Organisasi
45
5. Data Pasien Napza
NO. NAMA PASIEN
TANGGAL MASUK PONDOK PESANTREN
1 Rendy
23 Maret 2011 2
Gatot 20 November 2010
3 Safiq
21 Maret 2011 4
Zaki 7 Agustus 2010
5 Arief
25 Januari 2011 6
Melfan 5 April 2010
7 Tomi
9 April 2009 8
Tritanto 23 Juli 2011
9 Doni
13 Mei 2010 10
Joko Suyono 25 Juni 2011
46
BAB IV TEMUAN MASALAH DAN ANALISA DATA
Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Terapi metode Ilahiah bagi Korban Nap
,
a di Pondok Pesantren Hikmah Syahadah, dengan menggabungkan dan mengkaji antara temuan hasil observasi, wawancara
catatan lapangan dan dokumentasi dengan teori-teori yang telah dijelasakan pada Bab II.
Seperti yang sudah dibahas pada bab II, terapi ilahiah yaitu pengobatan alternatif yang lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat ubudiyah, seperti
do’a dan d
,
ikir. Adapun pelaksanaaannya yaitu sebagai berikut.
A. Pelaksanaan Terapi ilahiah di Pondok Pesantren Hikmah syahadah
Pada awalnya pengurus melakukan beberapa tahapan bagi santri baru, seperti tes wawancara mengenai latar belakang keluarga dan riwayat penyakit
atau body check. Setelah melakukan beberapa tahapan barulah para santri di tempatkan di kamar yang disesuaikan dengan emosional santri dan melakukan
upaya detoksifikasi. Detofsifikasi adalah upaya pemutusan pasien dengan Nap
,
a, artinya pada saat itu pasien sudah tidak diperbolehkan lagi mengkonsumsi Nap
,
a. Terapi ini bersifat sebagai pertolongan pertama bagi pasien untuk bisa pulih
kembali akibat pengaruh obat seperti muntah-muntah, hidung meler, tidak bisa tidur dan lain sebagainya, Masa detoksifikasi di Ponpes Hikmah Syahadah ini
berlangsung 10 hari sampai 1 bulan lamanya, hal itu tergantung pada tingkat
47
pada perubahan pasien, selama menjalani detoksifikasi, pasien hanya menjalani terapi ilahiah dengan dibantu ramuan herbal, seperti air kelapa yang
mampu menetralisir obat-obatan, pada tahap ini pihak ponpes juga sama sekali tidak menggunakan obat-obatan medis, sekalipun pasien tersebut tengah
mengalami sakau.
1
Adapun detoksifikasi dengan cara medis, pada fase pembersihan darah dan sirkulasi organ-organ tubuh lainnya pada tubuh pencandu dari narkotika,
psikotropika atau
-
at adiktif lainnya, sehingga darah menjadi bersih dan sistem metabolisme tubuh kembali normal. Proses ini dapat dilakukan melalui cara-
cara berikut : 1. Cold Turkey abrupt withdrawal yaitu proses penghentian pemakaian
Narkoba secara tiba-tiba tanpa disertai dengan substitusi antidotum. 2. Bertahap atau substitusi bertahap, misalnya dengan Kodein, Methadone,
CPZ, atau Clocaril yang dilakukan secara tap off bertahap selama 1 – 2 minggu.
3. Rapid Detoxification: dilakukan dengan anestesi umum 6 – 12 jam. 4. Simtomatik: tergantung gejala yang dirasakan.
2
Hal ini sangat berbeda dengan upaya pengeluaran racun NAPZA dalam tubuh pasien di Ponpes rehabilitasi hikmah syahadah yang sama sekali
tidak menggunakan obat-obatan medis apalagi memberikan NAPZA dengan dosis yang sangat rendah misalnya metadon, jadi begitu pasien masuk
1
Wawancara pribadi dengan Pak. Rhomdin pimpinan pondok pesantren, tanggal 13 agustus 2011 pukul 10:30 WIB.
2
Sumber: Kapanlagi.comhttp:gudang-info.comgaya-hidupkesehatanpengobatan-dan- terapi-narkoba.html