40
Kepedulian pesantren untuk menangani problematika sosial secara langsung ini, mengacu kepada realitas sosial itu sendiribahwa
pesantren yang mempunyai akar yang kuat dilapisan masyarakat, sebenarnya memiliki dua sisi mata uang yang bergandengan. Pada
gilirannya pendekatan actual ini, melahirkan warna sosial yang dirasakan sebagai refleksi etos keagamaan yang dilembagakan oleh
pesantren.
22
22
Amin Haedari, Masa Depan Pesantren:Dalam tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global. Jakarta:IRD Press,2004, cet. Ke 1, h.25.
41
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. Gambaran Umum Lembaga 1. Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesntren Hikmah Syahadah
Berkembangnya tuntutan di dalam masyarakat akan kehadiran suatu lembaga rehabilitasi yang bisa diandalkan untuk membantu, membimbing
dan membentengi para korban penyalahguna narkoba yang semakin meningkat dari waktu ke waktu maka dengan keyakinan pengobatan
religius yang sangat mengena bagi batin para pecandu, disamping pengobatan medis dan psikologis, diharapkan para pecandu mampu
membentengi dirinya dan mampu terlepas dari jerat narkoba, karena agama telah memiliki aturan yang jelas dan pasti yang tidak hanya
membawa keselamatan bagi dunia, tetapi juga keselamatan akhirat. Atas dinamika tersebut dan atas kepercayaan dari masyarakat maka,
Pondok Pesantren Hikmah Syahadah sebagai suatu bentuk lembaga pendidikan keagamaan yang juga didukung dengan keahlian pengobatan
alternatif berdasarkan syari’at agama Islam.
2. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Hikmah Syahadah
Pendirian Pondok Pesantren Hikmah Syahadah di prakasarai dan dicetuskan oleh al-ustad
Drs. H. Romdhin H. Rian MM. Yang sekaligus sebagai pendiri pondok Pesantren ini sedianya hanya diperuntukan sebagai
suatu lembaga pengembangan syiar agama Islam, dan dalam upaya mencerdaskan umat Islam.
42
Pada tanggal notaris No. 4 Tanggal 28-08-2000. Bangunan pondok sendiri didirikan di atas areal pribadi dari pimpinan pondok. yang
berdasarkan pada agama islam. Bangunan pondok pertama kali didirikan dengan bangunan yang
cukup sederhana berbahan bambu dan beratap sirap yang disebut kobong. Sesuai perkembangan dan kemampuan yang ada, pondok pesantren mulai
mendirikan bangunan-bangunan permanen sebagai pendukung tanpa meninggalkan ciri khas bangunan kobong itu sendiri.
Pada awal kegiatan pendidikan pondok pesantren menggunakan perguruan ilmu bela diri dimana telah banyak menarik pemuda pemudi
dari berbagai daerah. Dalam perguruan ini berkembang suatu metode pengobatan alternatif yang dijuluki “Terapi Telunjuk Petir’ sebagai suatu
metode pengobatan tenaga dalam yang dikembangkan oleh pimpinan pondok pesantren hikmah Syahadah.
Pada awal perkembangan metode pegobatan ini hanya diaplikasikan kepada para santri, keluarga dan masyarakat sekitar dengan beragam
keluhan penyakit. Seiring dengan berjalannya waktu metode ini mulai meluas hampir seluruh indonesia.
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan mulai terkenalnya metode pengobatan “Telunjuk Petir” , terjadi suatu gejolak di dalam masyarakat
akibat mulai maraknya penyalahgunaan narkoba yang menimpa para pemuda di negeri ini. Didasari oleh rasa keprihatinan terhadap para korban
penyalahgunaan narkoba tersebut dengan modal keahlian dalam