Komponen-komponen Motivasi Fungsi Motivasi

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani dan rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan yang dapat dlihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata- mata bukan soal “pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat. 3 Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak kan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Jadi intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mentalnilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Relevan dengan uraian mengenai belajar tersebut, maka hasil belajar itu meliputi: a Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta kognitif. b Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap afektif c Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan psikomotorik Ketiga hasil belajar diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa akan merupakan satu kesatuan. 14 14 Ibid., h. 26

d. Jenis – jenis Belajar

Muhibbin syah menjelaskan ada 8 jenis-jenis belajar yaitu: 1 Belajar Abstrak, 2 Belajar Keterampilan, 3 Belajar Sosial, 4 Belajar Pemecahan Masalah, 5 Belajar Rasional, 6 Belajar Kebiasaan, 7 Belajar Apresiasi, 8 Belajar Pengetahuan. 15 Dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan yang berkaitan dengan pengetahuan yaitu belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Yang bertujuan agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi mengamati tokoh atau menyimpulkan isi dalam sebuah cerita atau percakapan dengan mengguakan metode role playing bermain peran.

7. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Menurut kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh Qonita Alya, “motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu”. 16 Menurut M. Dalyono motivasi adalah “daya penggerak pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar”. 17 Motivasi yang berasal dari dalam diri intrinsik yaitu dorongan yang dating dari hati sanubari. Umumnya karena kesadaranbakan pentingnya sesuatu. Jadi, dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan proses belajar. Pendorong seseorang dalam proses belajar itu bermacam- 15 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010 cet ke- 15. h. 120-122 16 Alya Qonita, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar Jakarta: PT Indah Jaya Adipratama, 2009 h. 472 17 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Renika Cipta, 2001 cet ke-6. h. 57

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran “Role Playing” Pada Kelancaran Berbicara Siswa Kelas VII di MTS Daarul Hikmah Pamulang

0 3 105

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas V Sdn Pabelan 01 Kartasura Sukoharjo Tahun 2012/ 2013.

0 4 14

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas V Sdn Pabelan 01 Kartasura Sukoharjo Tahun 2012/ 2013.

0 2 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 068474 MEDAN LABUHAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

2 7 19

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIAMELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 01 Pati Tahun 2013.

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIAMELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 01 Pati Tahun 2013.

0 1 19

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS I SMPN 23 BANDUNG.

0 2 39

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 0 5