Pengertian Metode Pembatasan Masalah

 Siswa dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri  Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur 2 Kekurangan metode role playing bermain peran  Banyak menyita waktu atau jam pelajaran  Memerlukan persiapan yang teliti dan matang  Kadang-kadang siswa keberatan untuk melakukan peranan yang diberikan dengan alas an psikologis, sperti rasa malu, peran yang dberikan kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya.  Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu kesimpulan 29

b. Tujuan bermain peran

Tujuan bermain peran sesuai dengan jenis belajar menurut Oemar Hamalik adalah: a belajar dengan berbuat b belajar melalui peniruan imitasi c belajar melalui balikan d belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. 30

c. Langkah-langkah pelaksanaan metode role playing bermain

peran Menurut Hamzah B. Uno ada 9 langkah yang harus dikuasai guru sebelum melaksanakan metode role playing. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut: 1 Pemanasan. Guru berupaya memperkenalkan siswa pada pemasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Bagian berikutnya dari proses pemanasan adalah menggambarkan 29 Ibid. h. 51-52 30 Ibid., h. 199 permasalahan dengan jelas disertai contoh. Hal ini bisa muncul dari imajinasi siswa atau sengaja disiapkan oleh guru. 2 Memilih partisipan partisipan. Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan memainkannya. Dalam pemilihan pemain ini, guru dapat memilih siswa sendiri yang mengusulkan akan memainkan siapa saja yang mendeskripsikan peran-perannya. Langkah kedua ini lebih baik. Langkah pertama dilakukan jika siswa pasif dan enggan untuk memainkan peran apapun. 3 Menata panggung. Dalam hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan bagaimana peran itu akan dimainkan. Apa saja kebutuhan yang diperlukan. Penataan panggung ini dapat sederhana atau kompleks. Yang paling sederhana adalah hanya membahas skenario tanpa dialog lengkap yang menggambarkan urutan bermain peran. Misalnya siapa dulu yang muncul, kemudian diikuti oleh siapa dan seterusnya. Sementara penataan panggung yang lebih kompleks meliputi aksesoris yang lain seperti kostum dan lain-lain. Konsep sederhana memungkinkan untuk dilakukan karena intinya bukan kemewahan panggung, tetapi proses bermain peran itu sendiri. 4 Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat. Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa pengamat disini harus juga terlibat aktif dalam permainan peran. Untuk itu, walaupun mereka ditugaskan sebagai pengamat, guru sebaiknya memberikan tugas peran terhadap mereka agar dapat terlibat aktif dalam permainan tersebut. 5 Permainan peran dimulai. Permainan peran dilaksanakan secara spontan. Pada awalnya akan banyak siswa yang masih bingung memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang seharusnya ia lakukan. Bahkan mungkin ada yang memainkan peran yang bukan perannya. Jika permaina peran sudah terlalu jauh keluar jalur guru dapat menghentikannya untuk segera masuk ke langkah berikutnya. 6 Guru dan siswa mendiskusikan permainan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan. Usulan perbaikan akan muncul. Mungkin ada siswa yang meminta untuk berganti peran atau bahkan alur ceritanya akan sedikit berubah. Apapun hasil diskusi dan evaluasi tidak menjadi masalah. 7 Permainan peran ulang. Seharusnya permainan peran kedua ini akan lebih baik. Siswa dapat memainkan perannya lebih sesuai dengan skenario. 8 Pembahasan diskusi dan evaluasi lebih diarahkan pada realitas. Mangapa demikian? Karena pada saat permainan peran dilakukan, banyak peran yang melampaui batas kanyataan. Misalnya seorang siswa memainkan peran sebagai pembeli, ia membeli dengan harga yang tidak realistis, hal ini dapat menjadi bahan diskusi. 9 Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Misalnya siswa akan berbagi pengalaman tentang bagaimana ia dimarahi habis-habisan oleh ayahnya. Kemudian guru membahas bagaimana sebaiknya siswa manghadapi situasi tersebut. Seandainya jadi ayah dari siswa tersebut, sikap seperti apa yang sebaiknya dilakukan dengan cara ini, siswa akan belajar tentang kehidupan. Dengan mengacu pada langkah-langkah metode role playing diatas, maka diharapkan semua kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada metode ini dapat diatasi sehingga penggunaan metode role playing ini dapat berjalan baik dan bermanfat sesuai dengan fungsi dan tujuannya, terutama dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran “Role Playing” Pada Kelancaran Berbicara Siswa Kelas VII di MTS Daarul Hikmah Pamulang

0 3 105

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas V Sdn Pabelan 01 Kartasura Sukoharjo Tahun 2012/ 2013.

0 4 14

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas V Sdn Pabelan 01 Kartasura Sukoharjo Tahun 2012/ 2013.

0 2 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 068474 MEDAN LABUHAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

2 7 19

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIAMELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 01 Pati Tahun 2013.

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIAMELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 01 Pati Tahun 2013.

0 1 19

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS I SMPN 23 BANDUNG.

0 2 39

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 0 5