siswa tak berminat menjadi beresemangat belajar. “Mengubah” cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.
18
c. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. “Motivation Is An Essential of Learning”. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu
tujuan dan dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan.
19
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi: 1 motivasi sebagai pendorong perbuatan
2 motivasi sebagai penggerak perbuatan 3 motivasi sebagai pengarah perbuatan.
20
Dari ketiga fungsi diatas penulis menyimpulkan, ada tiga fungsi motivasi yaitu 1 Motivasi sebagai pendorong perbuatan,
2 Motivasi sebagai penggerak perbuatan, 3 Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Maksud dari motivasi sebagai pendorong
perbuatan yaitu ketika seorang anak tidak memiliki minat untuk mempelajari suatu pelajaran, tapi ada sesuatu yang membuat
seorang anak ingin mengetahuinya dari pelajaran tersebut, maka muncullah dorongan ingin belajar pada diri seorang anak.
Kemudian motivasi sebagai penggerak perbuatan yaitu setelah motivasi itu tertanam pada diri seorang anak, kemudian ia akan
menentukan arah perbuatan nya atau aktivitas belajarnya sesuai dengan tujuannya. Dan yang terakhir motivasi sebagai pengarah
perbuatan yaitu setelah anak tahu arah yang akan dicapainya,
18
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 85
19
Ibid., h. 84
20
Ibid., h. 157
seorang anak tersebut akan menyeleksi perbuatannya, yakni
menentukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuannya. d.
Indikator Motivasi
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4 Adanya penghargaan dalam belajar
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memunginkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
21
Keenam Indikator motivasi diatas yang akan digunakan oleh penulis untuk dijadikan instrument angket pada penelitian ini.
B.
Metode Role Playing
1. Pengertian Metode
Metode pembelajaran memegang peran penting dalam rangkaian system pembelajaran. Maka dari itu diperlukan kecerdasan dan
kemahiran guru dalam memilih metode pembelajaran. Pemilihan
metode yang kurang tepat menjadikan pembelajaran kurang efektif.
Metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut disebabkan
perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut
efisiensi dalam pembelajaran.
Pengertian metode menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya menyatakan bahwa “metode mengajar adalah suatu pengetahuan
21
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Penidikan, Jakarta: PT Buki Aksara, 2008, Ed. 1, Cet. 3, h. 23
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian ini adalah teknik penyajian yang dikuasai guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas baik secara individual maupun secara kelompokklasikal, agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin banyak metode mengajar, maka makin efektif pula
pencapaian.”
22
Menurut M. Subana dan Sunarti dalam dunia pengajaran metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang
sistematis berdasarkan approach tertentu. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan
pekerjaan, sedangkan
approach bersifat
filosofisaksioma.
23
Metode pembelajaran
berfungsi sebagai
cara untuk
menyampaikan informasi guru kepada siswapeserta didik. Metode pembelajaran di kelas akan efektif apabila dipengaruhi oleh faktor
tujuan, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Seorang guru yang ptofesional dalam meningkatkan motivasi siswa di sekolah hendaknya
menguasai, mengetahui, dan memahami semua jenis metode pembelajaran. Dengan memiliki berbagai macam metode, seorang guru
akan lebih mudah memilih salah satu metode yang tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi pembelajaran.
Guru harus memotivasi siswa untuk terbuka, responsive, kreatif, dan evaluatif. Dalam konteks tersebut metode pembelajaran role
playing bermain peran dapat dijadikan salah satu alternatif selain metode-metode yang telah ada.
22
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Bnadung: CV Pustaka Setia, 2005 cet ke-2, h. 52
23
M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011 cet ke-
3, h. 20