1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah
menengah bahkan sampai ke perguruan tinggi. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita khususnya bahasa Indonesia adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berbicara. Proses
pembelajaran dalam kelas diarahkan kepada kemamppuan anak untuk menghafal informasi.
Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia materi pelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari dua kelompok yaitu : Pengetahuan bahasa
kosa kata dan struktur dan Keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Tujuan pembelajaran
Bahasa Indonesia
ditujukan pada
pengembangan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Oleh
karena itu, siswa diharapkan mampu menguasai keempat keterampilan berbahasa secara aktif integratif dengan komponen bahasa yang sesuai,
sehingga dengan ditunjang kemampuan dan penguasaan bahasa bisa terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Masalah yang peneliti temukan setelah melakukan observasi awal dan wawancara dengan guru wali kelas VA di SDN Cempaka Putih I
tentang motivasi siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, penulis memperoleh informasi bahwa siswa kurang perhatianfokus terhadap
materi yang diajarkan. Selain itu sebagian besar siswa kurang minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi
memahami sebuah cerita pendek atau teks percakapan.
1
1
Suwanto Jarot Wibowo, Guru Wali Kelas V A, pada tanggal 4 Desember 2014, Pukul 09.30
Kurangnya fokus dan minat siswa terhadap materi bahasa Indonesia di sebabkan kurang kreatifnya guru dalam menyampaikan materi bahasa
Indonesia, guru
hanya menggunakkan
metode ceramah
untuk menyampaikan semua materi bahasa Indonesia, sehingga anak menjadi
jenuh dan itu mempengaruhi kurangnya motivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Dan itu juga yang menyebabkan anak kurang
memahami materi pelajaran dan terkadang mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru.
2
Khususnya pada materi-materi yang dianggap agak rumit oleh siswa seperti contoh dalam materi memahami isi sebuah peristiwa cerita, teks
percakapan. Terkadang pemahaman siswa terhadap sebuah peristiwa itu menimbulkan penafsiran yang berbeda. Demikian halnya pemahaman
terhadap karakter tokoh yang ada dalam peristiwa tersebut sering kali ada miskonsepsi dalam pemahaman siswa. Untuk itu perlunya suatu metode
yang mampu memberikan gambaran nyata sekaligus siswa melakukan sehingga dengan mudah memahaminya.
Banyak metode pembelajaran aktif yang bisa digunakan guru untuk kegiatan belajar mengajar d kelas agar terciptanya suasana yang interaktif
dan komunikatif dan merangsang motivasi siswa untuk belajar. Motivasi belajar yang diberikan kepada siswa merupakan factor psikis yang bersifat
non intelektual yang mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan latar belakang yang disebutkan diatas, maka kegiatan
dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia. Metode role playing bermain
peran merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian untuk mengetahui sejauh mana
motivasi siswa dengan menggunakan metode role playing bermain peran dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka perlu dilakukan penelitian
2
Ibid.
yang mendalam. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Metode Role Playing bermain peran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 1
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 20142015”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Perhatianfokus siswa yang kurang terhadap materi yang diajarkan
sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
2. Guru kurang kreatif dalam memilih metode pembelajaran bahasa
Indonesia 3.
Siswa kurang minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga kurang memahami materi bahasa Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh metode role playing bermain
peran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih 1 tahun ajaran 20142015
D.
Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh metode role playing bermain peran terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih 1 Tahun Ajaran 2014-2015
?” E.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui seberapa besar pengaruh metode role playing bermain peran terhadap
motivasi belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka Putih 1 Tahun Ajaran 2014-2015.
F.
Kegunaan Penelitian
Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan Bahasa
Indonesia, diantaranya adalah: 1.
Manfaat bagi sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah terutama guru-guru dalam
memiliih metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Manfaat bagi Guru
Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif pilihan untuk menggunakan metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar. 3.
Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam
bidang pendidikan dan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah
menyelesaikan studinya.
5
BAB II
Kajian Teoretik dan Pengajuan Konseptual Tindakan A.
Hakikat Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Secara harfiah “motivasi” berarti suatu yang menggerakkan seorang individu untuk melakukan suatu tingkah laku atau tindakan. Motivasi
menunjuk kepada kekuatan atau daya pendorongnya. Sedangkan tingkah laku atau tindakan adalah sebagai akibat atau operasional dari adanya
motivasi. Motivasi mendorong seorang individu untuk bertindak atau berbuat.
1
Menurut Oemar Hamalik, “Motivasi adalah perubahan energy dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan”.
2
Dari pengertian diatas penulis berpendapat jika dikaitkan dengan belajar motivasi berarti mendorong seorang siswa untuk belajar lebih
giat ataupun lebih semangat dari sebelumnya untuk mencapai tujuannya. 2.
Jenis-jenis Motivasi
Muhibbin Syah menjelaskan dalam bukunya mengenai jenis-jenis
motivasi menurut beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Menurut Sartai, motivasi itu dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu: a
Dorongan-dorongan physiological drive adalah alat yang bersifat fisik atau jasmaniah, seperti : lapar, haus, seks dan
sebagainya. b
Social motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain. Seperti dorongan
estetis, dorongan selalu ingin berbuat baik etis dan sebagainya.
1
Masnur M., Nur Hasanah dan Basennang, Siliwangi, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: Jemmars, 1987 h. 41
2
Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Cet ke-3. H. 158