pelajar, SLTP, SLTA, mahasiswa dan kalangan umum. Tentu saja hal itu sangat mempengaruhi perilaku pencarian informasi yang dilakukan pengguna untuk mendapatkan
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Layanan internet pada BPAD dirancang senyaman mungkin oleh pengelola. Ruangan
ditata sedemikian rupa dan dilengkapi dengan AC sehingga pengguna seperti berada di lingkungan rumah. Tersedia 10 unit PC yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk
mencari informasi. Tersedia juga fasilitas WiFi yang memungkinkan pengguna menggunakan notebook pribadi dan PC mulai pukul 08.00 Wib-16.30 Wib dan begitu juga dengan
pengguna PC di ruang layanan internet tersebut. Kecepatan untuk mengakses internet untuk setiap PC 128 Mbps sedangkan untuk akses internet dengan menggunakan WiFi 54 Mbps.
Pada ruangan tersebut juga terdapat sebuah cafe mini yang memungkinkan pengguna memesan makanan dan minuman kemudian menikmatinya sembari bermain internet.
Terdapat 3 orang pustakawan yang bertugas pada layanan ini. Pengguna layanan internet pada BPAD dikenakan biaya Rp.3000,-jam sesuai dengan
tarif yang dikeluarkan oleh Pemda Kota Medan. Tetapi pihak BPAD memberikan layanan gratis 1 jam pada pengguna, sehingga dengan membayar Rp.3000,- pengguna dapat
memanfaatkan layanan internet selama 2 jam. Tersedia pula jasa print seharga Rp.500,- untuk setiap lembarnya.
Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik untuk: Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Pada Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana perilaku pencarian informasi pada layanan internet BPAD ?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi pada layanan internet BPAD.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi : 1.
Pihak BPAD, sebagai masukan dalam melayani pengguna layanan internet
Universitas Sumatera Utara
2. Peneliti, kiranya penelitian ini dapat membantu penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan layanan internet 3.
Penulis, yaitu agar menambah pengetahuan penulis dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi khususnya dalam bidang layanan internet.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang perilaku informasi pengguna yang memanfaatkan layanan internet BPAD meliputi penggunaan internet, frekuensi penggunaan, kebutuhan
pengguna dan pola pencarian informasi yang dilakukan pengguna dalam menemukan informasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Umum
Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung kegiatan pendidikan. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum sangat penting perannya
dalam mencerdaskan bangsa karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya sarana pendidikan yang dapat dijangkau oleh umum. Oleh karena itu “perpustakaan umum
diibaratkan sebagai “Universitas Rakyat”’’ Sutarno, 2006: 37.
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Ada 9 jenis perpustakan umum, salah satunya adalah perpustakaan umum provinsi yang penggunanya berasal dari berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang usia, adat
istiadat, jenis kelamin, tingkat pendidikan maupun pekerjaan. Menurut Sjahrial-Pamuntjak dalam Gusti- Tiaman 2009: 16 :
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yamg menghimpun koleksi buku, bahan tercetak serta rekaman lain yang bergua bagi masyarakat umum. Perpustakaan umum
berdiri sebagi lembaga yang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan oleh pekerjaaan, kedudukan,
kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi dengan cuma- cuma atau dengan membayar biaya sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari
perpustakaan tersebut.
Menurut Unesco Public Library Manifesto dalam Sutarno 2006: 38 mendefinisikan perpustakaan umum sebagai berikut :
“The public library is the local centre of information, making all kinds of knowledge and information readily available to its users… The public library, the local gateway
to knowledge, provide a basic condition for lifelong learning, independent decision- making and culture development of the individual and social groups.
“ Perpustakaan menjadi pusat informasi yang lokal, membuat bermacam-macam informasi dan pengetahuan siap tersedia ke para pemakai nya… perpustakaan umum,
menjadi pintu gerbang yang lokal ke pengetahuan, menyediakan suatu kondisi dasar untuk pelajaran kekal, pengambilan keputusan dan kultur pengembangan mandiri
kelompok sosial dan individu.”
Pengertian perpustakaan umum oleh Sulistyo-Basuki 1993: 46 “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”
Samosir 2004: 7 menyatakan bahwa : Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat-istiadat,
umur, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum juga beraneka ragam bidang pokok maslah sesuai dengan kebutuhan informasi dari
pemakainya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas penulis mendefinisikan
perp ustakaan umum sebagai sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dan
digunakan juga oleh masyarakat sebagai tempat pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat dalam segala bidang. Perpustakaan umum berperan sebagai “surga pengetahuan” bagi masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh informasi apa saja di
perpustakaan tanpa dibatasi oleh strata sosial, ras dan pekerjaan.
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum
Setiap organisasi yang berdiri pastinya memiliki tujuan tertentu. Begitu juga dengan Perpustakaan Umum. Seperti yang tertulis dalam Sulistyo-Basuki 1993: 46 Unesco
mengeluarkan manifesto perpustakaan umum. Manifesto tersebut menyatakan bahwa ada 4 tujuan utama perpustakaan umum :
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang
dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik 2.
Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik
3. Menyajikan informasi yang berguna bagi mereka dan sedang hangat
dikalangan masyarakat 4.
Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,
sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan
umum, lebih tepat disebut sebagai fungsi pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat
dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi
umum. Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, ada
kalanya harus melalui perpustakaan lain
5. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan
pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
Dalam Pedoman Perpustakaan Umum RI 1992: 2 tujuan dari Perpustakaan Umum adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk pendidikan masyarakat sebagai sarana pendidikan non formal dan
membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraan
2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data
sekunder serta pengetahuan ilmiah 3.
Memberikan semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membantu dalam waktu senggang
4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membimbing semangat
membangun dan semangat belajar masyarakat 5.
Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pedoman kepada masyarakat dalam berbagai bidang
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan pengetahuan secara
cuma-cuma bagi masyarakat. Menjadikan masyarakat sebagai masyarakat yang mengikuti perkembangan informasi sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif.
2.1.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum.
Perpustakaan umum bertugas memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat umum. Sutarno 2006: 37 menyatakan bahwa tugas dari sebuah perpustakaan umum adalah
“memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan pustaka yang dimiliki”.
Perpustakaan Nasional RI 1992: 2 menyatakan tugas dari perpustakaan umum ialah : “mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka
untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat”.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan tugas dari sebuah perpustakaan umum adalah mengumpulkan, mengelola dan melayankan bahan pustaka yang berupa informasi
kepada masyarakat sebagai sumber pengetahuan yang berguna dalam penelitian, pendidikan maupun sebagai wawasan yang dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidupnya. Dalam Perpustakaan Nasional juga dijelaskan bahwa fungsi dari perpustakaan umum
sebagai berikut : 1.
Menyediakan bahan pendidikan educating 2.
Menyediakan dan menyebarluaskan informasi informating 3.
Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi sebagai rekreasi rekreatif
Universitas Sumatera Utara
4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahan –
bahan rujukan bagi anggota masyarakat referensi 5.
Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan oleh umum. dokumentatif
6. Menyediakan layanan penelitian riset kualitatif dan kuantitatif
Dalam Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan Samosir,2004: 8 memaparkan bahwa fungsi dari perpustakaan umum adalah :
1. Pusat informasi : menyebarluaskan informasi kepada masyarakat selaku
pemakai 2.
Preservasi kebudayaan : menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembang
kebudayaan yang masuk di masa yang akan datang
3. Pendidikan : mengembangkan dan menunjang pendidikan non formal di
luar sekolah dan universitas sebagai pusat kebutuhan penelitian 4.
Rekreasi : dengan bahan-bahan yang bersifat hiburan perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang
5. dan lain-lain.
Sedangkan menurut Hermawan dan Zen dalam Tiaman 2009: 19 fungsi dari perpustakaan umum adalah :
1. Khazanah penyimpanan karya manusia
2. Sumber informasi
3. Fungsi rekreasi
4. Fungsi pendidikan
5. Fungsi budaya
6. Fungsi penelitian
7. Fungsi pengambilan keputusan
Menurut Gobel dalam Tiaman 2009: 19 fungsi perpustakaan umum adalah “sumber informasi, sumber belajar, ilmu pengetahuan, seni budaya dan informasi”.
Dari beberapa pernyataan di atas maka penulis menyimpulkan yang menjadi fungsi perpustakaan umum adalah : menyediakan bahan pendidikan, membagikan pengetahuan bagi
masyarakat, tempat melestarikan budaya masyarakat, sarana penelitian bagi masyarakat dan sebagai sarana rekreasi informasi bagi masyarakat.
2.1.4 Jenis Layanan Perpustakaan
Layanan dari sebuah perpustakaan menjadi daya tarik bagi orang yang akan mengunjungi perpustakaan tersebut. Dengan tersedianya layanan yang beraneka ragam maka
pengguna akan semakin ramai mengunjungi perpustakaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka yang dapat dipenuhi dengan layanan yang tersedia di
perpustakaan tersebut. Dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perguruan Tinggi
Universitas Sumatera Utara
1999: 31-34 dinyatakan bahwa layanan-layanan umum yang dimiliki perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Orientasi perpustakaan
2. Layanan sirkulasi
3. Layanan rujukan
4. Layanan majalah
5. Layanan pandang dengar
6. Jasa kesiagaan informasi
7. Penelusuran pustaka, layanan ini terbagi 2 yaitu:
a. Layanan internet
b. Layanan Cd-Room
8. Layanan fotokopi
9. Layanan pinjam antar perpustakaan
10. Kerjasama silang layan
11. Pembuatan Indeks, Abstrak dan Bibliografi
12. Layanan terjemahan
13. Tandon Buku books of reserve
14. Penyewaan fasilitas
Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum dalam Uliartha 2009: 12 pelaksanaan layanan informasi kepada masyarakat meliputi
kegiatan sebagai berikut : 1.
Menyusun rencana operasional pelayanan informasi 2.
Layanan sirkulasi 3.
Layanan perpustakaan keliling 4.
Layanan rujukan 5.
Penelusuran literature 6.
Layanan bahan pandang dengar 7.
Menyediakan bahan perpustakaan 8.
Bimbingan membaca 9.
Bimbingan memakai bahan pustaka 10.
Bercerita kepada anak – anak 11.
Membina kelompok membaca 12.
Menyebarluaskan informasi terbaru 13.
Menyebarkan informasi terseleksi 14.
Membuat analisis kepustakaan 15.
Membuat statistik pelayanan informasi kepada masyarakat Tidak semua perpustakaan memiliki layanan yang sama, layanan sebuah perpustakaan
bergantung pada pengguna, ruangan, dan alokasi dana perpustakaan tersebut. Seperti dalam penyelenggaraan layanan internet di perpustakaan dibutuhkan anggaran
yang besar dalam memasang jaringan, pengadaan PC dan ruang tempat layanan tersebut. Selain itu harus diperhatikan pula pengguna perpustakaan tersebut, apabila penggunanya
tidak optimal maka sisa dari anggaran untuk layanan ini di alokasikan kepada layanan lain yang mungkin digunakan secara lebih optimal oleh pengguna.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Perilaku Pencarian Informasi 2.2.1 Pengertian Perilaku Pencarian Informasi
Profesor Tom Wilson menjelaskan bahwa dalam kajian pemakai ada 3 istilah yang saling berhubungan hirarkis, istilah-istilah itu yaitu: information behavior, information
seeking behavior dan information searching behavior. information behavior adalah istilah yang paling luas, disusul berikutnya oleh information seeking behavior dan yang terakhir
information searching behavior. Sedangkan mengenai information seeking behavior, Wilson membatasinya sebagai upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat
dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu, dalam upaya ini seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi atau berbasis komputer Wilson, 2006.
Adapun mengenai information searching behavior, istilah ini dikatakan lebih merujuk kepada perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku pencarian informasi yang ditunjukkan
seseorang, ketika berinteraksi dengan sistem informasi Wilson, 2006. Sesuai dengan uraian Wilson di atas, maka jelas batasan di antara apa yang dimaksud dengan information seeking
behavior dengan information searching behavior. Mengenai information searching behavior akan lebih rinci dibahas dalam skripsi ini.
Menurut Krikelas dalam artikel Encang-Saepudin 2009 berjudul Perilaku Pencarian Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Bagian 2 menyatakan bahwa “perilaku pencarian
informasi adalah kegiatan dalam menentukan dan mengidentifikasikan pesan untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dirasakan”
Masih di dalam Encang 2009 Drao menyatakan bahwa menyatakan “perilaku pencarian informasi merupakan aktivitas pengguna untuk mencari, mengumpulkan, dan
memakai informasi yang mereka butuhkan”. Dengan demikan perilaku pencarian informasi merupakan kegiatan mencari,
mengumpulkan dan memakai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi mereka yang berkenaan dengan pekerjaan, tugas maupun
kepentingan pribadi pengguna.
2.2.2 Model Perilaku Pencarian Informasi
Para peneliti perilaku pencarian informasi mengkaji tentang bagaimana pengguna melakukan pencarian informasi, mulai dari menganalisis sifat dan jenis informasi yang
dibutuhkan, bagaimana cara informasi tersebut dipenuhi, hambatan-hambatannya sampai kepada hal yang mendorong upaya pencariannya Wilson, 2003. Dalam semesta penelitian
Universitas Sumatera Utara
information behaviour, Wilson menggambarkan kedudukan information seeking behaviour dengan gambar berikut:
Sumber : Wilson, T.D. 1999
Gambar 1. Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson Information seeking behaviour diawali oleh suatu kebutuhan informasi tertentu
“need”. Untuk memenuhi kebutuhan itu, seorang pengguna dapat menggunakan satu atau lebih sistem informasi demand on information system atau bertanya pada orang lain yang
memiliki informasi yang dicari information exchange. Bila satu atau lebih sistem informasi berhasil memberikan informasi yang dibutuhkan, pengguna informasi melanjutkannya
dengan menggunakan informasi tersebut information use. Salah satu bentuk penggunaan informasi adalah dengan mentransfer informasi tersebut kepada orang lain information
transfer. Pada gilirannya, penggunaan informasi information use, baik itu memuaskan atau tidak memuaskan pengguna informasi, menurut Wilson akan memicu kebutuhan “need”
informasi lainnya. Kemudian prosesnya kembali terjadi dari awal lagi dan terus berulang- ulang.
Information user
Satisfaction or Non-satisfaction
Need
Information exchange
Information use Information
seeking behaviour
Demand on other information system
Demand on information system
Failure Other people
Success Information
transfer
Universitas Sumatera Utara
Browsing
Starting Chaining
Differentiating Extracting Veryfing Ending
Monitoring Sumber : Wilson, T.D. 1999
Gambar 2. Model Perilaku Pencarian Informasi Elis
Ellis 1989 memperkenalkan 6 kelompok kegiatan dalam perilaku pencarian informasi. Enam kelompok kegiatan pencarian informasi itu adalah:
1. Starting Kegiatan-kegiatan yang dikategorikan sebagai kelompok kegiatan starting
adalah kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan seorang pengguna informasi saat pertama kali mencari tahu tentang suatu bahasan tertentu.
Contohnya: melakukan overview terhadap literatur-literatur yang ada dalam suatu bidang baru tertentu atau mencari tahu orang-orang yang ahli dalam
suatu bidang tertentu 2. Chaining
Sedang yang dimaksud dengan chaining menurut Ellis 1989 adalah “Following chains of citations or other forms of referential connections
between material.” Mengikuti rangkaian kutipan-kutipan atau mengikuti rangkaian hubungan-hubungan referensial antar bahan informasi literatur.
Misalnya dengan menelusur daftar pustaka yang ada pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang membahas persoalan
yang sama 3. Browsing
Ellis 1989 mengatakan bahwa browsing adalah“Semi-directed searching in an area of potential interest.” Pencarian semi terarah pada wilayah dari
bahasan yang lebih spesifik yang diminati. Aktivitas yang termasuk dalam kelompok kegiatan ini adalah adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan 4. Differentiating
Kegiatan memilah dan memilih bahan sumber informasi berdasarkan derajat kepentingan dan ketepatan serta relevansinya dengan kebutuhan informasi,
sehingga terpilih bahan sumber informasi yang paling tepat dan paling relevan 5. Monitoring
Aktivitas yang termasuk dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi yang melakukannya tetap mendapatkan informasi paling
mutakhir. Termasuk dalam kelompok kegiatan ini adalah membaca jurnal secara berkesinambungan atau dengan tetap bertukar informasi dengan rekan
sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
6. Extracting
Universitas Sumatera Utara
Menururt Eliis 1989 yang dimaksud dengan extracting adalah “Systematically working though a particular source to identify material of
interest”. Mengidentifikasi secara selektif bahan sumber informasi yang telah didapat untuk mendapatkan informasi yang diminati.
Model pencarian informasi menggambarkan bagaimana tindakan seseorang dalam mencari informasi dan tindakan apa yang akan dilakukan setelah berhasil mendapatkan
sebuah informasi. Dalam model pencarian informasi di gambarkan apa dan bagaimana tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam menemukan sumber informasi dan informasi
yang dibutuhkannya, menentukan informasi yang relevan kemudian membagikan informasi tersebut kepada orang lain.
2.2.3 Kebutuhan Informasi
Seseorang yang melakukan pencarian informasi tentunya dituntut oleh rasa keingintahuan dan ketidakpastian terhadap sesuatu yang sedang terjadi. Oleh sebab itu
mereka membutuhkan informasi yang dapat menjawab semua pertanyaan mereka. Pada Wikipedia dinyatakan bahwa :
Information need is an individual or groups desire to locate and obtain information to satisfy a conscious or unconscious need. The ‘information’ and ‘need’ in
‘information need’ are inseparable interconnection. Needs and interests call forth information.
Artinya : kebutuhan informasi merupakan keinginan yang muncul pada diri seseorang atau kelompok secara sadar atau tidak sadar untuk memenuhi kebutuhannya. Kata
“kebutuhan” dan kata “informasi” pada kebutuhan informasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebutuhan dan keinginan menimbulkan informasi.
“kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang.
Maka kebutuhan informasi adalah informasi yang harus dimiliki oleh seseorang”. Ishak 2006: 91
Belkin dalam Ishak 2006: 91 memberikan batasan dalam kebutuhan informasi yaitu “when a person recognize something wrong in his or her stage of knowledge or wishes to
resolve the anomally “ artinya kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang merasakan sesuatu yang salah dengan pengetahuannya dan mencoba untuk memperbaikinya.
Dari ketiga pernyataan di atas terlihat bahwa kebutuhan informasi disebabkan oleh adanya keinginan untuk mendapatkan sebuah kepastian terhadap satu situasi yang dianggap
membingungkan. Informasi sebagai jawaban atas ketidakpastian tersebut. Moores dalam Ishak 2006 : 92 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
“… they have costumer needs that are changing all the time. Understand how these needs are changing is obviously an essensials element when designing the future
service”. Artinya : kebutuhan informasi pengguna berubah setiap saat, untuk memahami bagaimana hal ini bisa terjadi hal yang penting untuk merancang
pelayanan di masa yang akan datang.
Bagi sebuah pusat informasi seperti perpustakaan sangatlah penting untuk mengetahui perkembangan informasi yang terjadi sehingga dapat menangani kebutuhan informasi
pengguna. Merancang sebuah sistem pelayanan informasi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pengguna kedepannya.
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, lingkungan, peran sosial dan kebutuhan dari diri orang tersebut. Wilson 1981 menguraikan
faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi dalam gambar berikut :
LILlihjfsflklk
Gambar 1. Factor yang mempengaruhi kebutuha LINGKUNGAN
Lingkungan Kerja Lingkungan Sosial-budaya
Lingkungan politik-ekonomi Lingkungan fisik
PERAN SOSIAL
Peran kerja Peran kinerja
INDIVIDU Kebutuhan psikologis
Kebutuhan Afektif Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan Informasi
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Ishak, 2006
Gambar 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Pada gambar di atas terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan
informasi, yaitu : 1.
Kebutuhan individu Yaitu kebutuhan yang timbul dari dalam diri seseorang. Seperti kebutuhan
psikologis, kebutuhan afektif dan kebutuhan kognitif. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan informasi seseorang
2. Peran sosial
Peran sosial meliputi peran kerja dan peran kinerja seseorang. Dimana pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kebutuhan informasinya untuk menunjang
peningkatan kinerja orang tersebut
3. Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi : lingkungan kerja, lingkungan sosial-budaya, lingkungan ekonomi dan lingkungan fisik. Keempatnya memiliki pengaruh
terhadap peran social maupun individu, hal inilah yang menyebabkan pengaruh bertingkat dalam kebutuhan informasi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nicholas dalam ishak 2006:93. Nicholas menyatakan ada 5 faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi seseorang yaitu :
1. Jenis pekerjaan
2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi
3. Waktu
4. Akses
5. Sumber daya elektronik yang digunakan
Dari pendapat di atas tampak jelas bahwa kebutuhan informasi dari seseorang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungan dan kegiatan yang dilakukan oleh orang tersebut.
Kebutuhan informasi setiap orang berbeda tergantung kepada pekerjaan apa yang dia lakukan dan tempat seseorang berada. Sedangkan untuk efisiensi dan efektifitasnya informasi yang
diperoleh dipengaruhi oleh waktu penemuan informasi tersebut, kecepatan akses terhadap informasi tersebut dan sumber informasi tersebut. Semua itu sangatlah mempengaruhi
kebutuhan informasi seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Karakteristik Kebutuhan Informasi
Untuk melihat wujud dari sebuah kebutuhan informasi dapat dilihat melalui beberapa kriteria. Seperti yang dinyatakan Nicholas dalam Ishak 2006: 94-95 terdapat sebelas
karakteristik kebutuhan informasi, yaitu : a.
Pokok Masalah Subject Subjek merupakan karakteristik yang paling tampak jelas dalam kebutuhan
informasi. Dalam subjek terdapat tiga aspek yang harus dipertimbangakan dalam subjek yaitu, banyak pokok masalah dalam informasi tersebut, kedalaman pokok
masalah dan penentuan pokok masalah dalam menentukan subjek
b. Fungsi Function
Setiap pemakai informasi memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam memanfaatkan informasi, tergantung pada kegiatan dan hasil kegiatan dari
pemakai informasi. Pada dasarnya pemakai membutuhkan informasi untuk memenuhi lima fungsi pokok, yaitu : 1 fungsi temuan, 2 fungsi aktualisasi
informasi, 3 fungsi penelitian, 4 fungsi penyegaran, 5 fungsi pendorong
c. Sifat Nature
Menunjuk kepada ciri esensial yang ada pada suatu informasi, seperti : berubah pada periode tertentu, atau informasi tersebut berbeda dari satu orang ke orang
lain
d. Tingkat Intelektual Intelectual level
Informasi baru dapat dipahami secara efektif oleh pemakai apabila memiliki persyaratan keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu
e. Titik pandang View Point
Informasi dalam ilmu sosial sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu. Untuk memudahkan titik pandang tersebut maka dibuat
kategori berdasarkan pada pemikiran, orientasi politik, pendekatan positif- negative dan orientasi disiplin ilmu
f. Kuantitas Quantity
Pemakaian informasi membutuhkan jumlah atau kualitas yang berbeda- beda dalam memenuhi keperluan tugas pekerjaan atau dalam memecahkan suatu
permasalahan jumlah informasi yang dibutuhkan sangat tergantung pada sifat individu pemakai. Pemakai dianggap mampu menentukan batasan kebutuhan
informasi masing-masing
g. Kualitas Quality
Kualitas kebutuhan informasi sangat tergantung pada sifat individu pemakai informasi. Sehingga keputusan pengguna informasi berdasarkan pada kualitas ini
bersifat pribadi. Diperlukan pemahaman yang sangat mendalam untuk menentukan informasi dengan kualitas yang tepat
h. Batas Waktu Informasi Date
Untuk memahami kebutuhan informasi pada pemakai berdasarkan karakteristik batas waktu informasi ada dua pertanyaan yang harus diajukan. Pertanyaan
tersebut adalah : 1 berapa banyak informasi masa lampau yang dibutuhkan?, 2 seberapa banyak informasi baru yang diperoleh ?. Yang menjadi pertimbangan
utama ialah berapa lama umur informasi dalam simpanan berkas yang ada. Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki unsur penyimpanan
berkas informasi yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
i. Kecepatan Pengiriman Speed of Delivery
Informasi diupyakan secepatnya sampai kepada pengguna, dan diharapkan tidak terhenti dalam masa transit atau penyebarannya, sehingga kualitas informasi dapat
dijaga. Hal ini berarti informasi yang tiba jangan sampai tidak up-to-date
j. Tempat Asal Publikasi Place
Bagi pemakai informasi, tempat asal publikasi bisa menjadi masalah. Masalah tersebut adalah ; 1 pokok masalah dalam publikasi, 2 posisi pengguna dan 3
kelancaran bahasa
k. Pemrosesan dan Pengemasan Processing and Packing
Pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau
bentuk fisik informasi tersebut.
Untuk mengetahui wujud kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, dalam penelitian ini hanya akan memfokuskan pada tiga kriteria saja yaitu : subjek, fungsi atau
manfaat, dan format yang dibutuhkan.
2.3 Sumber Daya Informasi Internet 2.3.1 Jenis Sumber Daya Informasi di Internet
Internet sebagai sumber informasi merupakan hal yang kini banyak diminati oleh pemburu informasi dalam menemukan informasi secara cepat dan aktual. Hal ini dikarenakan
informasi yang tersedia di internet dapat diakses dengan mudah oleh pengguna, informasi juga dapat dipilih berdasarkan kebutuhan pengguna. Tidak hanya sebatas informasi, internet
juga menjadi media komunikasi dalam berbagi informasi. Tersedia fasilitas-fasilitas yang berguna sebagai sumber infomasi di internet. Fasilitas tersebut memberikan berbagai
kemudahan kepada pengguna ketika mencari informasi. Dengan menggunakan internet kita dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang berguna
sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi. Fasilitas tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. WWW World Wide Web
WWW sering disingkat dengan web merupakan suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang
disebut Uniform Resource Identifier URI. WWW sering dianggap sama seperti internet padahal web merupakan bagian dari internet. Web adalah sebuah system
informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Web
dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. Browser yang paling sering digunakan diantaranya ; Mozila Firefox, Internet Explorer dan Opera.
2. Elekrtonik Maile-mail
Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai surat elektronik. Sarana ini memungkinkan pengguna dapat saling berkirim pesan melalui alamat elektronik
di internet.
Universitas Sumatera Utara
3. File Transfer Protocol FTP
Merupakan sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengirim upload maupun mengunduh download sebuah informasi ke komputernya dari komputer
lain yang terhubung dalam satu jaringan internet.
4. Internet Chat Relay IRC
Atau biasa dikenal dengan Chat. IRC merupakan fasilitas untuk berkomunikasi langsung dengan menggunakan keyboard. IRC sering digunakan sebagai sarana
teleconference.
5. Mailing list
Lebih dikenal dengan Milis merupakan fasilitas yang diciptakan sebagai sarana diskusi interaktif. Pawirosumarto, 2008: 232-234
2.3.2 Penelusuran Informasi di Internet
Internet menyediakan berbagi fasilitas yang dapat digunakan pengguna dalam mendapatkan informasi. Fasilitas yang paling sering digunakan pengguna dalam mencari
informasi adalah www. Dengan fasilitas www, pengguna dapat mengunjungi situs yang berisi informasi dalam berbagai bentuk seperti ; teks, gambar, bunyi, music, animasi dan video.
Pencarian informasi pada www sering disebut dengan surfing the net. Informasi yang tersedia untuk setiap site www tentunya berbeda. Terdapat site yang khusus membahas
musik, komputer, perpustakaan dan lembaga penyedia site tersebut.
Di internet terdapat search engine yang memungkinkan kita untuk dapat melakukan pencarian informasi. Search engine disebut juga sebagai mesin pencari. Dengan
menggunakan search engine kita dapat menemukan informasi apa saja yang berasal dari berbagai site yang telah mereka kumpulkan dalam database mereka. Umumnya search
engine yang paling banyak digunakan oleh pencari informasi adalah Google dan Yahoo.
2.3.3 Pola Penelusuran Informasi di Internet
Penelusuran informasi di internet biasanya dilakukan pada search engine, database online, jurnal elektronik, reference online. Menurut Hasugian 2008: 14-15, terdapat lima
komponen dalam penelusuran online yaitu : pengguna, query, dokumen elektronik, indeks dokumen dan fungsi pencocokan seperti machine matcher.
a. Pengguna
Pengguna adalah mereka yang melakukan pencarian penelusuranpecarian informasi pada sebuah sistem informasi end user. Sedangkan mereka yang
menggunakan sistem tetapi bukan untuk kepentingan pencarianpenelusuran informasi disebut sebagai pengguna sistem operator sistem, administrator sistem
dsb. Pengguna sistem dapaat dikategorikan menjadi pengguna pemula novice dan pengguna terampil expert
Universitas Sumatera Utara
b. Query
Query adalah istilah terms yang dirumuskan oleh pengguna dan selanjutnya di input ke dalam sistem untuk mendapatkan dokumen yang diinginkan. Pengguna
mencari informasi dari dan ke dalam database atau ke situs web di internet adalah dengan merumuskan query. Relevan tidaknya dokumen yang diperoleh
dari penelusuran ditentukan oleh query
c. Dokumen elektronik e-document
Dokumen elektronik dapat berupa elektronik book e-book, elektronik jurnal e- journal. Selain itu yang tergolong sebagai dokumen elektronik adalah kamus
elektronik, ensiklopedi elektronik dsb
d. Indeks Dokumen
Indeks dokumen adalah istilah terms yang dijadikan sebagai representasi atau wakil dokumen. Indeks dokumen ini dapat berupa kata atau istilah yang menjadi
subjek dokumen dan dapat juga berupa kata yang menjadi wakil judul atau pengarang. Indeks dokumen bisa juga istilah yang berupa kosa kata terkendali
controlled vocabularies dan kosa kata tidak terkendali uncontrolled vocabularie, kecuali stopword kata tidak terindeks seperti : dan, yang, karena,
oleh, that, why, and dan lain sebagainya
e. Pencocokan machine matcher
Yang dikatakan sebagai machine matcher disini adalah komputer. Kegiatan pencocokan disini adalah dengan mencocokan istilah penelusuran query
dengan indeks dokumen.
Dalam melakukan penelusuran informasi maka yang perlu diperhatikan adalah query, apabila kita menggunakan query yang tepat maka informasi yang didapatkan akan relevan
dengan kebutuhan kita. Selain itu infrastruktur informasi juga menjadi hal utama dalam keberhasilan penelusuran. Infrastruktur yang dimaksud adalah ; komputer server, computer
personal PC, jaringan internet yang terhubung dengan salah satu provider seperti speedy dll dan koneksi kepada vendor penyedia dokumen elektronik.
2.3.4 Strategi Pencarian Informasi di Internet
Startegi pencarian informasi merupakan teknik yang digunakan oleh pengguna dalam mencari informasi di internet. Hasugian 2006: 4 mengatakan bahwa “strategi penelusuran
adalah: suatu proses untuk bisa mendapatkan dokumen yang benar-benar relevan dengan kebutuhan informasi pengguna”. Sedangkan menurut Rowley dalam Hasugian 2006: 4
bahwa: “strategi pencarian merupakan himpunan keputusan dan tindakan yang dilakukan
dalam proses pencarian, dengan tujuan untuk menemukan sejumlah cantuman yang relevan, menghindari ditemukannya dokumen yang tidak relevan, menghindari jumlah
cantuman yang terlalu banyak, dan juga menghindari ditemukannya cantuman sama sekali”
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi penelusuran merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sebuah informasi yang benar-benar
Universitas Sumatera Utara
relevan dengan kebutuhannya. Dimana dalam strategi penelusuran ditentukan batasan- batasan yang sesuai dengan informasi sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan
kriteria kebutuhan pengguna tersebut. Strategi penelusuran yang sering digunakan oleh pengguna dalam mencari informasi
adalah Operator boolean yaitu AND, OR dan NOT. Menurut Hasibuan dalam Hasugian 2006: 4. Operator boolean berperan sebagai penunjuk konsep dari apa yang hendak di
tanyakan oleh pemakai terhadap sistem temu kembali informasi”. Strategi penggunaan operator boolean “AND” digunakan untuk mendapatkan dua
subjek yang sama dalam satu dokumen. Misalnya dokumen dengan subjek A AND B. Sedangkan operator boolean “OR” digunakan untuk melakukan pencarian dengan hasil
subjek yang lebih luas. Misalnya pencarian dokumen A OR B, maka subjek yang dihasilkan hanya salah satunya saja dengan cakupan subjek yang lebih luas. Sementara operator boolean
“NOT” digunakan untuk menentukan satu subjek pencarian, misalnya subjek A NOT B maka hasil pencarian akan menghasilkan salah satu subjek saja A atau B.
Selain operator boolean pencarian informasi di internet juga bisa dilakukan dengan menggunakan istilah. Istilah yang digunakan merupakan hasil analisis dari sebuah
pertanyaan yang merupakan topik dari sebuah permasalahan yang akan di cari di internet. Selain kedua strategi pencarian tersebut, terdapat strategi pencarian yang
menggunakan karakter matematika yaitu : +, -, “”. Namun tidak semua Search engine mengenal tanda tersebut sebagai strategi pencarian. Karakter + hampir sama
penggunaannya dengan operator boolean AND. Yaitu mencari dua atau lebih subjek yang berbeda dalam satu dokumen. Sementara karakter - digunakan untuk
mengurangi atau membatasi satu subjek dalam sebuah dokumen dengan subjek yang luas. Sedangkan karakter “” digunakan untuk mengikat dua subjek dalam satu
dokumen tanpa terpisah Oasisnet: 2007
Disamping itu, para pengguna juga terbantu pada saat melakukan pencarian di search engine. Seperti pada search engine google, terdapat penelusuran lebih dalam advance
search, dimana di dalamya ditentukan format informasi yang dibutuhkan seperti pdf, ppt, word, jpg dll. Pengguna dapat menentukan batas waktu informasi yang dibutuhkan, jumlah
tampilan yang diinginkan dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Internet dan Layanan Perpustakaan
Kehadiran internet di perpustakaan sangatlah membantu tugas sebuah perpustakaan dalam menyediakan informasi bagi para penggunanya. Internet merupakan sumber informasi
yang tepat untuk mendapatkan informasi terbaru yang masih hangat kemudian disajikan kepada pengguna. Dengan kehadiran internet pihak perpustakaan tidak perlu merasa khawatir
tertinggal informasi karena informasi yang ada di internet akan diperbaharui secara otomatis tanpa harus khawatir dengan masalah pembiayaan dan ruang tempat informasi tersebut.
Internet pada perpustakaan membawa perubahan yang mendasar dalam pelayanan informasi. Seperti yang dinyatakan Zainuddin 2006: 40 :
Dengan kehadiran internet konsep pelayanan perpustakaan yang secara konvensional menekankan penyediaan akses ke informasi kini berubah kearah konsep tanpa harus
memilikinya. Peran perpustakan tradisional hanya memberi layanan peminjaman koleksi kepada pengguna, akan berubah menjadi penyedia hubungan antara pengguna dengan
berbagi bentuk informasi di mana pun di seluruh dunia. Perpustakaan sebagai sarana pencarian, penyimpanan, dan sarana temu balik informasi
pada hakikatnya tidak akan mati selama ia dikelola dengan profesional. Tidak berbeda jauh dengan internet, bahkan menyerupai, perpustakaan dan internet mempunyai fungsi
yang sama berkenaan dengan informasi. Internet adalah perpustakaan maya. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi kalangan akademisi
setelah perpustakaan konvensional di lembaga pendidikan tinggi. klik-galamedia, 2010 Perpustakaan kini tidak harus menyimpan sumber informasi bagi para pengguna
kemudian melayankannya. Dengan adanya internet perpustakaan cukup menjadi media yang menghubungkan pengguna dengan sumber informasi yang ada di seluruh dunia. Perpustakaan
menyediakan berbagai sambungan ke sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam segala subjek dan bidang.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian