2. Hubungan antara Faktor Sanitasi Air dengan Kejadian Diare Pada
Balita a.
Hubungan Kondisi Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita
Hasil pengujian statistik antara variabel kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang
Kota Bekasi tahun 2013 sebagai berikut.
Tabel 5.16 Distribusi Balita menurut Hubungan Kondisi Sarana Air Bersih dengan
Kejadian Diare di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013
Kondisi Sarana Air
Bersih Kejadian diare
Total Pvalue
Diare Tidak
diare N
N N
Buruk 21
53,8 18
46,2 39
100 0,023
Baik 2
15,4 11
84,6 13
100 23
44,2 29
55,8 52
100
Dari tabel 5.16 diketahui responden dengan kondisi sarana air bersih yang buruk dan mengalami kejadian diare pada balitanya sebanyak 21 53,8,
sedangkan responden dengan kondisi sarana air bersih baik dan mengalami kejadian diare pada balitanya sebanyak 2 responden 15,4.
Hasil uji chai square menunjukkan bawa ada hubungan antara kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di
Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi tahun 2013, karena nilai Pvalue sebesar 0
,023 pada α 5.
b. Hubungan Pengolahan Air Minum dengan Kejadian Diare pada
Balita
Hasil uji statistik antara variabel pengolahan air minum dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi
tahun 2013 sebagai berikut.
Tabel 5.16 Distribusi Hubungan Pengolahan Air Minum dengan Kejadian Diare pada
Balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013
Pengolahan Air minum
Kejadian diare Total
Pvalue Diare
Tidak diare
n n
n
Tidak mengolah
14 53,8
12 46,2
26 100
0,264 merebus
9 34,5
17 65,4
26 100
Total 23
44,2 29
55,8 52
100 Berdasarkan tabel 5.16 diketahui bahwa responden dengan tidak
mengolah air minumnya di rumah dan mengalami kejadian diare pada balitanya sebanyak 14 responden 53,8 sedangkan responden dengan
melakukan pengolahan airminum dengan merebusnya dan mengalami kejadian diare pada balitanya sebanyak 14 responden 53.8.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai Pvalue sebesar 0,264, yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara pengolahan air
minum dengan kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi tahun 2013.
c. Hubungan E. Coli dalam Air Minum dengan Kejadian Diare pada
Balita
Pengujian hubungan antara E.Coli dalam air minum dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota
Bekasi tahun 2013. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel berikut.
Tabel 5.17 Distribusi Hubungan E. Coli dalam Air Minum dengan Kejadian Diare
pada Balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013
E.Coli dalam Air Minum
Kejadian diare Total
Pvalue Diare
Tidak diare n
N n
Ada 9
75 3
25 12
100 0,021
Tidak ada 14
35 26
65 40
100 Total
23 44,2
29 55,8
52 100
Pada tabel 5.17 dapat dilihat bahwa responden dengan adanya E.Coli dalam air minum dan mengalami kejadian diare pada balita sebesar 9 75,
responden dengan adanya E.Coli dalam air minum dan tidak mengalami kejadian diare pada balita sebesar 14 35. Selain itu, pada tabel silang hasil uji statistik
didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,021, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara adanya E.Coli dalam air minum dengan kejadian diare pada
balita umur 10-59 bulan di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013.
87
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian