Keterbatasan Penelitian Kejadian Diare

87 BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian diantaranya yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan disain studi cross sectional. Dalam desain ini hanya menjelaskan hubungan keterkaitan, tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat. Meskipun demikian, desain ini dipilih karena paling sesuai dengan tujuan penelitian dan efektif dari segi waktu. 2. Kerangka konsep yang digunakan pada penelitian ini hanya menghubungkan variabel-variabel yang diperkirakan memiliki hubungan dengan variabel dependen sehingga masih terdapat kemungkinan variabel-variabel lain yang belum masuk dalam kerangka konsep seperti variabel status gizi Sinthamurniwaty, 2005 3. Variabel dependen yaitu kejadian diare hanya diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan sesuai definisi diare. Menurut Widoyono 2008, terdapat beberapa gejala dan tanda untuk menentukan penyakit diare, sehingga memerlukan diagnosa dari dokter. Namun dikarenakan keterbatasan biaya dan waktu penelitian pada penelitian ini hanya menggunakan wawancara dengan kuesioner yang berisi pertanyaan dari definisi penyakit diare menurut Kemenkes. Walaupun begitu, kuesioner ini telah digunakan pada penelitian sebelumnya yang telah diuji secara statistik. 4. Variabel karakteristik sanitasi air pada penelitian ini hanya berfokus pada air minum yang dikonsumsi pada balita, padahal ada sumber air lain yang dapat dikonsumsi oleh balita seperti dari jajanannya dan air yang digunakan untuk mengolah makanan balita. 5. Pada variabel pengolahan air minum, setelah diketahui hasil penelitian peneliti menemukan bahwa sebaiknya dipilih kriteria salah satu sumber air minum untuk menentukan hubungan dengan kejadian diare. Hal ini disebabkan setiap sumber air minum memiliki proses pengolahan air berbeda.

B. Kejadian Diare

Diare didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair dan bertambahnya buang air besar lebih dari biasanya lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari Sardjana, 2007. Menurut Hippocrates dalam Suharyono 2008, diare adalah buang air besar dengan frekuensi yag tidak normal meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair. Kejadian diare dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan definisi penyakit diare. Oleh karena itu, bias informasi mungkin terjadi pada saat dilakukan wawancara. Bias pada saat menjawab pertanyaan dari pewawancara karena responden pada penelitian ini sulit mengingat dengan pasti kapan terjadi diare. Selain itu, kejadian diare hanya diukur menggunakan instrumen dari kuesioner berdasarkan pengertian diare. Padahal terdapat gejala-gejala klinis untuk penentuan penyakit diare yang didiagnosa oleh dokter. Dari hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar balita di kelurahan Sumurbatu tidak mengalami diare yaitu sebesar 55,8 dari 52 responden. Hal ini sejalan dengan penelitian Muhadi 2008 yang mendapatkan hasil penelitian bahwa balita yang tidak mengalami kejadian diare lebih banyak dibandingkan dengan balita yang mengalami kejadian diare sebesar 82,70. Selain itu, hasil penelitian Wulandari 2009 sebesar 54,3 responden yang diteliti mengalami kejadian diare. Meskipun sebagian besar balita responden di kelurahan Sumurbatu tidak mengalami kejadian diare, apabila tidak ditangani secara serius oleh petugas kesehatan maka dapat menimbulkan keparahan bagi penderitanya dan penularan penyakati diare ke daerah lain. Untuk itu petugas kesehatan setempat dalam menanggulangi kejadian diare dapat dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tatalaksana diare pada anak yang direkomendasikan oleh Kemernterian Kesehatan. Prinsip tatalaksana diare adalah LINTAS DIARE Lima Langkah Tuntaskan diare yang ditujukan bagi penderita diare yang bertujuan utuk mencegah dan mengobati dehidrasi, mencegah gangguan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan sesudah diare serta memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat. Selain itu, harus dilakukan pula tindakan pencegahan untuk memutus rantai penularan melalui penyuluhan pemberian ASI makanan pendamping asi, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, penggunaan jamban , membuang tinja bayi yang benar dan pemberian imunisasi campak.

C. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7