Pengolahan Data Analisis Data

2. Reliabilitas Instrumen Pertanyaan mengenai pemberian ASI eksklusif telah diuji reliabilitasnya pada penelitian siregar 2011dan diperoleh nilai r sebesar 0,881. Nilai ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,2461. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen ini telah reliable untuk digunakan dalam penelitian. Adapun pada pertanyaan mengenai kejadian diare berasal dari penelitian Pusitasari 2012, pertanyaan tentang imunisasi campak dari penelitian Cahyono 2003, dan pertanyaan pengolahan air minum dari penelitian Rosa 2012 belum dilakukan uji reliabilitas dalam penelitiannya.

G. Pengolahan Data

1. Mengkode Data Data Coding Kegiatan pemberian kode pada setiap variabel yang dikumpulkan untuk mempermudah proses pemasukan dan pengolahan data selanjutnya. Mengkode jawaban adalah merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. Pada proses coding ini, variabel independen dan dependen akan diberi kode untuk memudahkan dalam menganalisa yaitu : a. Variabel diare Diare [0] Tidak diare [1] b. Umur balita 10-24 bulan [0] 25-59 bulan [1] 2. Menyunting Data Data Editing Menyunting data dilakukan untuk memeriksa kebenaran dan kelengkapan data, seperti konsistensi pengisian setiap jawaban kuisioner, kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian. Data ini merupakan data input utama untuk penelitian. 3. Memasukkan Data Data Entry Data yang sudah diberi kode kemudian di input ke dalam komputer dengan menggunakan software statistik. 4. Membersihkan Data Data Cleaning Pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut telah siap diolah dan dianalisis. c. Pemberian ASI eksklusif Tidak [0] Ya [1] d. Imunisasi campak Belum [0] Sudah [1] e. Kondisi Sarana Air Bersih Buruk [0] Baik [1] f. Pengolahan Air Minum Tidak mengolah [0] Merebus [1] g. E. Coli dalam air minum Ada [0] Tidak ada [1]

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu mendiskripsikan variabel dependen kejadian diare dan variabel independen faktor individu balita, faktor sanitasi air. Fungsi analisis univariat sebenarnya adalah menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut berupa ukuran-ukuran statistik, tabel dan juga grafik Hastono, 2007. 2. Analisis Bivariat Setelah diketahui karakteristik dari masing-masing variabel dapat diteruskan analisis lebih lanjut. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor individu balita yang terdiri dari umur, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi campak serta faktor sanitasi air yang terdiri dari kondisi sarana air bersih, pengolahan air minum dan E.Coli dalam minum. Untuk mencari hubungan antara variabel faktor individu balita umur, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi campak dan faktor sanitasi air kondisi sarana air bersih, pengolahan air minum dan E.Coli dalam minum sedangkan variabel dependennya adalah kejadian diare diuji dengan menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menggunakan uji kemaknaan 5. Jika P value ≤ 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara faktor individu balita umur, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi campak dan faktor sanitasi air kondisi sarana air bersih, pengolahan air minum dan E.Coli dalam minum dengan kejadian diare dan jika p value 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor individu balita umur, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi campak dan faktor sanitasi air kondisi sarana air bersih, pengolahan air minum dan E.Coli dalam minum dengan kejadian diare. Persamaan Chi Square: X 2 = Σ {O-E 2 E} 68 BAB V HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7