Hubungan antara Faktor Individu dengan Kejadian Diare Pada Balita

B. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan dari analisis univarit yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan faktor sanitasi air dengan kejadian diare pada balita menggunakan uji Chai Square yang hasilnya akan dijelaskan dibawah ini.

1. Hubungan antara Faktor Individu dengan Kejadian Diare Pada Balita

Uji chi square digunakan untuk variabel umur balita, pemberian ASI eksklusif dan imunisasi campak dengan kejadian diare pada balita. Hasil penelitian mengenai hubungan antara faktor individu umur balita, pemberian ASI eksklusif dan imunisasi campak dengan kejadian diare pada balita sebagai berikut.

a. Hubungan Umur Balita dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian megenai hubungan antara umur balita dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi tahun 2013 sebagai berikut. Tabel 5.13 Distribusi Hubungan Umur Balita dengan Kejadian Diare di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013 Umur balita Kejadian diare Total Pvalue Diare Tidak diare N N n 10-24 bulan 7 35 13 65 20 100 0,392 25 – 59 bulan 16 50 16 50 32 100 Total 23 44.2 29 55.8 52 100 Berdasarkan tabel 5.13 balita yang memiliki umur 10-24 bulan dan mengalami kejadian diare sebesar 35 7 dari 52 balita sedangkan balita yang memiliki umur 25-59 bulan dan mengalami kejadian diare sebesar 50 16 dari 52 balita. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,392, yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara umur balita dengan kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di Kelurahan Sumrbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013.

b. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian mengenai hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada balita sebagai berikut. Tabel 5.14 Distribusi Balita menurut Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013 Pemberian ASI Eksklusif Kejadian diare Total Pvalue Diare Tidak diare N n n Tidak 17 54,8 14 45,2 31 100 0,089 Ya 6 28,6 15 71,4 21 100 Total 23 44,2 29 55,8 52 100 Berdasarkan tabel 5.14 balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dan menderita diare sebesar 54,8 17 dari 52 balita sedangkan balita yang diberikan ASI eksklusif dan mengalami diare sebesar 28,6 6 dari 52 balita. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,089 yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di Kelurahan Sumrbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013.

c. Imunisasi Campak dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian megenai hubungan antara imunisasi campak dengan kejadian diare pada balita sebagai berikut. Tabel 5.15 Distribusi balita menurut Hubungan Imunisasi Campak dengan Kejadian Diare di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013 Imunisasi Campak Kejadian diare Total Pvalue Diare Tidak diare n n n Belum 13 54,2 11 45,8 24 100 0,263 Sudah 10 35,7 18 64,3 28 100 Total 23 44,2 29 55,8 52 100 Berdasarkan tabel 5.15 balita yang belum diimunisasi campak dan menderita diare sebesar 54,2 13 dari 52 balita sedangkan balita yang sudah diimunisasi campak dan mengalami diare sebesar 35,7 10 dari 52 balita. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,263, yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara imunisasi campak dengan kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di Kelurahan Sumrbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013.

2. Hubungan antara Faktor Sanitasi Air dengan Kejadian Diare Pada

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7