Validitas dan Realibilitas Instrumen

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini termasuk data primer yang salah satunya diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang berasal dari penelitian terdahulu dan beberapa telah dilakukan uji validitas dan realibilitas. Uji kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas dari instrumen penelitian. Menurut Azwar 2003, kuesioner dikatakan valid bila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen dapat dikatakanreliable jika instrumen menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrumen tersebut digunakan untuk mengukur berulang- ulang kali. 1. Validitas Instrumen Adapun pertanyaan yang telah diuji validitas adalah pertanyaan tentang kejadian diare. Untuk pertanyaan pemberian ASI eksklusif berdasarkan penelitian Siregar 2011 kuesioner telah diuji pada 20 orang sampel dan diperoleh bahwa seluruh item dinyatakan sudah valid dan nilai r hitung berada diatas nilai r tabel yaitu 0,2461. Pada pertanyaan mengenai kejadian diare berasal dari penelitian Pusitasari 2012, pertanyaan tentang imunisasi campak dari penelitian Cahyono 2003, dan pertanyaan pengolahan air minum dari penelitian Rosa 2012 belum dilakukan uji validitas dalam penelitiannya. 2. Reliabilitas Instrumen Pertanyaan mengenai pemberian ASI eksklusif telah diuji reliabilitasnya pada penelitian siregar 2011dan diperoleh nilai r sebesar 0,881. Nilai ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,2461. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen ini telah reliable untuk digunakan dalam penelitian. Adapun pada pertanyaan mengenai kejadian diare berasal dari penelitian Pusitasari 2012, pertanyaan tentang imunisasi campak dari penelitian Cahyono 2003, dan pertanyaan pengolahan air minum dari penelitian Rosa 2012 belum dilakukan uji reliabilitas dalam penelitiannya.

G. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7