K. Kerangka Teori
Berdasarkan teori dan penelitian di atas, maka diperoleh kerangka teori sebagai berikut:
Bagan 2.1. Kerangka Teori
Modifikasi teori dan penelitian dari Sinthamurniwaty 2005, Cahyono 2003, Simatupang 2003, Suhardiman 2007, dan Rosa 2011
FAKTOR INDIVIDU BALITA
a. Umur balita b. Status gizi
c. Pemberian ASI Eksklusif
d. Imunodefisiensi e. Imunisasi Campak
Kejadian diare
KARAKTERISTIK SANITASI AIR
a. Kondisi Sarana Air Bersih SAB
b. Pengolahan Air minum c. E.Coli Dalam Air
Minum
48
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini mengacu pada beberapa teori dari penelitian dari Sinthamurniwaty 2005, Cahyono 2003, Simatupang
2003, Suhardiman 2007, dan Rosa 2011. Berdasarkan teori dan
penelitian yang ada, faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada balita yaitu faktor individu yaitu umur balita, status gizi, pemberian ASI
eksklusif, dan imunodefisiensi serta karakteristik sanitasi air yang terdiri dari kondisi sarana air bersih SAB, dan pengolahan air minum.
Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang tidak diteliti, yaitu status gizi karena untuk balita dengan status gizi buruk biasanya langsung
ditangani dalam pusat pemulihan gizi Therapeutic Feeding Centre TFC dan berdasarkan laporan tahunan kelurahan menunjukkan tidak ada balita
dengan status gizi kurang sedangkan gizi buruk hanya satu orang. Hal ini menunjukkan untuk variabel status gizi data dapat homogen. Selanjutnya,
variabel immunodefisiensi tidak diteliti karena sulitnya untuk menilai balita yang mengalami immunodefisiensi.
Kerangka konsep terdiri dari variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah faktor individu yaitu umur balita, status gizi, pemberian ASI eksklusif, dan imunodefisiensi dan karakteristik sanitasi air yang terdiri dari kondisi
sarana air bersih SAB, pengolahan air minum, sedangkan variabel dependen yaitu kejadian diare pada balita.
Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen tersebut dapat dilihat pada bagan 3.1 sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Umur balita
Pemberian ASI Eksklusif
Imunisasi campak
Kondisi Sarana Air Bersih SAB
E.Coli dalam Air Minum
Kejadian diare
Pengolahan Air Minum
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Cara ukur Alat ukur
Hasil ukur skala
Variabel Dependen Diare
Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar BAB lebih dari biasanya lazimnya 3 kali atau
lebih dalam sehari. Depkes, 2003 Balita yang diare pada periode 2 minggu yang lalu
sampai pada saat diwawancara Wawancara
Kuesioner 0. Diare, jika:
Balita mengalami berak-berak, 3
kali sehari dan bentuk
kotoran campur air atau
air saja.
1. Tidak diare, jika: Balita
tidak mengalami berak-
bera atau balita mengalami berak-
berak , ≤ 3 kali
dan bentuk
seperti biasa Ordinal
Variabel Independen Variabel
Definisi Cara ukur
Alat ukur Hasil ukur
skala
Umur balita Lama hidup yang dialami oleh balita yang diukur
dengan menggunakan tanggal, bulan kelahiran pada saat dilaksanakan penelitian 10
– 59 bulan Sinthamurniwaty, 2005
Wawancara, observasi
Kuesioner 0. 10-24 bulan
1. 25-59 bulan Sinthamurniwaty,
2005 Ordinal
Pemberian ASI eksklusif
ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 enam bulan, tanpa menambahkan
danatau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
PP No. 33 tahun 2012 Wawancara
Kuesioner 0. Tidak, jika ASI
non eksklusif 1. Ya, jika ASI
eksklusif Simatupang, 2003
Ordinal
Imunisasi campak
Riwayat imunisasi yang diperoleh balita, yang dilihat pada kartu Menuju Sehat KMS atau
catatan kartu kunjungan ke puskesmas sarana kesehatan lainnya. Bagi yang tidak mempunyai
dianggap belum pernah imunisasi campak dalam Cahyono, 2003
Wawancara, observasi
KMS atau kartu
kunjungan ke puskesmas
sarana kesehatan
lainnya 0. Belum
1. Sudah Ordinal
Variabel Definisi
Cara ukur Alat ukur
Hasil ukur Skala
Kondisi Sarana Air
Bersih SAB
Kondisi fisik sarana air bersih di rumah tempat tinggal balita yang di
survei meliputi kualitas fisik air yang digunakan, persyaratan
kontruksi dan jarak minimal dengan sumber pencemar yang diwakili
oleh beberapa isian pada lembar observasi
Suhardiman, 2007 Wawancara dan
observasi Wawancara dan
lembar observasi 0. Buruk, jika skor yang
didapatkan dari hasil observasi pada masing-
masing SAB adalah: PDAM: 3
SPL: 7 SPT: 6
SG: 8
1. Baik, jika skor skor yang didapatkan dari
hasil observasi pada masing-masing SAB
adalah: PDAM: 3
SPL: 7 SPT : 6
SG:
≥ 8 Suhardiman, 2007
Ordinal
Pengolahan air minum
Cara pengolahan air untuk minum yang dikonsumsi balita dari
berbagai sumber air minum. Rosa, 2011
Wawancara Kuesioner
0. Tidak mengolah 1. Merebus
Ordinal
E. Coli dalam air minum
Keberadaam bakteri E. Coli dalam air minum, dengan kadar
maksimum yang diperbolehkan 0 per 100 ml sampel
Permenkes no. 492menkesPERIV2010 dalam
Suhardiman, 2007 Pengukuran
Uji laboratorium 0. Ada positif E.Coli
dalam 100 ml air minum
1. Tidak ada negatif E.Coli dalam 100 ml air
minum Ordinal
C. Hipotesis Penelitian