Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

a. Kriteria inklusi 1 Ibu yang memiliki balita umur 10-59 bulan 2 Ibu yang bersedia sarana air bersihnya diobservasi 3 Ibu yang bersedia diambil air minumnya untuk dilakukan uji laboratorium b. Kriteria eksklusi 1 Ibu yang tidak memiliki balita umur 10-59 bulan 2 Ibu yang tidak bersedia sarana air bersihnya diobservasi 3 Ibu yang tidak bersedia diambil air minumnya untuk dilakukan uji laboratorium

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan melalui data primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur kuesioner melalui wawancara dengan ibu dari balita, observasi, pengujian laboratorium. Variabel yang dapat diketahui dari kuesioner yaitu pengolahan air minum, umur balita, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi campak. Untuk variabel yang dilakukan dengan observasi adalah kondisi sumber air bersih. Sedangkan variabel yang diketahui dengan pengujian laboratorium adalah E. Coli dalam air minum. Pengujian laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan kandungan Eschericia coli yang termasuk dalam bakteri gram negatif dalam media endo agar. 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Bantar Gebang berupa profil puskesmas dan data kejadian diare di Kelurahan Sumurbatu. Sedangkan data demografi di dapatkan dari Kelurahan Sumurbatu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan mewawancarai ibu-ibu yang balitanya menjadi sampel. Kuesioner terdiri dari beberapa item pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini mencakup pertanyaan mengenai umur balita, pemberian ASI, imunisasi campak dan pengolahan air iinum serta lembar observasi yang berisi mengenai variabel kondisi sarana air bersih. Untuk variabel E.Coli air minum digunakan pemeriksaan bakteriologis E.Coli pada air minum. Pemeriksaan ini menggunakan uji kualitatif coliform dengan alat, bahan dan prosedur kerja sebagai berikut Jalaludin, 2012: 1. Alat-alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah: tabel sampel, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, mikropipet, lampu spirtus, rak tabung reaksi, inkubator, timbangan, kapas, korek api, autoklaf, sendok tangkai pengaduk, plastik pembungkus dan label. 2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air minum, media endo agar, alkohol 90, kapas dan kertas pembungkus. 3. Prosedur kerja a Pengambilan Sampel Sampel diambil dari air minum warga di Kelurahan Sumurbatu. Sampel air minum yang diambil bersumber dari wadah atau tempat air minum antara lain berupa dispenser, teko, botol atau tempat lainnya yang biasa digunakan oleh responden. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis. Mulut botol disterilisasi dahulu dengan api spirtus, setelah air cukup untuk pemeriksaan kemudian disterilisasi kembali dengan api spirtus dan botol ditutup kembali. Setelah itu, botol sampel diberi label sesuai kode sampel yang tertulis pada kuesioner. b Pembuatan Media dan Sterilisasi Pembuatan media dilakukan dengan tahapan menimbang bubuk media dan mencampurnya dengan aquades dalam gelas beaker hingga kemudian dipanaskan di atas hotplate dengan stirer sampai homogen dan mendidih. Setelah itu media dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ke dalam labu Erlenmeyer, lalu menyumbat mulut tabung dan labu Erlenmeyer dengan kapas. Kemudian dilakukan sterilisasi medium menggunakan autoklaf ± 2 jam. Alat-alat yang sudah dicuci bersih, setelah kering alat-alat tersebut dibungkus dengan kertas juga disterilisasi dengan oven selama 1 jam 180° C. c Penanganan sampel Penanganan sampel dilakukan dengan pengujian air minum di laboratorium mikrobiologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengujian air minum diawali dengan menyiapkan media dan alat yang sudah steril. Setelah itu, dari botol sampel yang masing-masing berisi 100 ml sampel, selanjutkan dipipet 1 ml dari masing-masing suspensi dimasukkan ke dalam media steril sesuai dengan kode yang sama dengan botol sampel. Kemudian masing-masing media yang telah ditanami digoyang perlahan-lahan hingga tercampur merata. Semua media diinkubasi pada suhu 37° C selama 24 jam di dalam inkubator. Setelah 24 jam, media yang sudah ditanam kemudian dikeluarkan dan diamati adanya pertumbuhan koloni pada seluruh permukaan media. Bila koloni berwarna merah metalik dan berbentuk koloninya bulat cembung serta dikeliligi oleh warna kemerahan berarti positif mengandung E.Coli. Jika terlihat terang dan tidak berwarna serta di sekitar koloni berwarna merah muda pada media berarti negatif mengandung E.Coli.

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

0 2 7

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7