Pengertian Siswa Remaja Siswa

28

2. Jenis-jenis Motivasi

Motivasi dibagi menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut: 30 a. Motivasi Intrinsik Yakni motivasi yang timbul dari sikap individu seperti kebutuhan, bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat pada diri seseorang. Sebagai missal, seseorang yang gemar membaca tidak memerlukan orang lain yang memotivasinya tetapi ia sendiri butuh, berminat atau berkemauan untuk mencari sumber-sumber bacaan dan rajin membacanya. b. Motivasi Ekstrinsik Yakni motivasi yang datang dari luar diri seseorang, timbul karena adanya stimulus rangsangan dari luar lingkungannya. Sebagai contoh, seseorang yang berlatih atletik karena terangsang oleh gelar kejuaraan, hadiah dan meningkatkan nama baik organisasi olah raga yang ia masuki

D. Siswa

1. Pengertian Siswa

Siswa atau kata lainnya peserta didik atau anak didik, dalam ilmu pendidikan merupakan tanggung jawab pendidik. Setiap anak disebut anak didik sebab sebutan anak didik harus dikaitkan dengan seorang pendidik tertentu. Pendidik itu sendiri adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap pendiidk si anak. Menurut Langeveld, anak didik adalah anak atau orang belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan, atau seseorang yang masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik. 31 30 Sudjana S., Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan SDM., Cet.3., h. 161-163 31 Syam Noor, dkk., Pengantar Dasar-dasar Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional, 1981, Cet.1., h.32 29 Sifat khas anak didik dapat di kemukakan sebagai berikut: a. Anak didik adalah seseorang yang belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan, ia masih menjadi tanggung jawab tertentu b. Anak didik adalah anak yang sedang berkembang sejak lahir sampai meninggal anak mengalami perkembangan. Karena itu pendidik harus membantu membimbing pekerjaan anak baik perkembangannya jiwanya, penguasaan diri terhadap lingkunngan sosialnya c. Dasar hakiki anak didik adalah dapat dididik. Berdasarkan UUSP nomor 2 tahun 1989, d. Pasal 1 ayat 6 yang termasuk faktor anggota anak didik seseorang ini mencakup pengertian “peserta didik” yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui peoses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, anggota masyarakat yang peserta didik tersebut dapat dirinci menjadi siswa, mahasiswa, warga belajar dan anak didik.

2. Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa, dimana pada masa ini individu mengalami perubahan, baik perubahan psikis maupun fisik. Definisi tentang masa remaja memerlukan pertimbangan tentang usia dan pengaruh faktor sosial-sejarah. Dengan batasan tersebut remaja adolescence diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. 32 Harold Alberty 1957:86 menyatakan bahwa periode masa remaja itu kiranya dapat di definisikan secara umum sebagai suatu periode dalam 32 John W. Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga, 2003 Ed.6, h.26 30 perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa dewasanya. 33 Masa ini adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, masa ini berasal dari kata Latin “puberscere” dan berarti “bulu kemaluan” yang baru tumbuh disekitar kemaluan. Istilah lain adalah “adolesens” Latin adolescere = menjadi dewasa. 34 Orang Barat menyebut remaja dengan istilah “puber’, sedangkan orang Amerika menyebutnya “adolesensi”. Keduanya merupakan transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa. Sedangkan di Negara kita ada yang menggunakan istilah “akil balig”, “pubertas”, dan yang paling banyak menyebutnya “remaja”. 35 Remaja dalam Bahasa Arab disebut Muraahaqah yang secara terminology dapat di definisikan sebagai berikut: “Fase pertumbuhan ketiga yang dialami oleh manusia dalam kehidupannya dari masa kanak-kanak hingga tua. Ia menjadi fase yang menjadi pembatas antara fase kanak-kanak dengan fase pemuda. Dan, ia mempunyai karakteristik sebagai fase yang memiliki pertumbuhan yang cepat dalam seluruh arah pertumbuhan, baik fisik, kejiwaan, rasio maupun sosial”. 36 Sedangkan mayoritas psikolog berpendapat bahwa kata muraahaqah itu berasal dari bahasa Latin, Dr. Musthafa Fahmi berkata, “Kata muraahaqah diambil dari bahasa Latin yaitu kata adolecere. Dan pengertiannya adalah proses bertahap menuju kematangan fisik, seksual, rasio dan emosi. 37 Dari beberapa uraian diatas tentang pengertian remaja penulis menyimpulkan bahwa masa remaja ialah masa peralihan dari anak-anak 33 Abin Syamsuddin Makmun M.A, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.8, h.130 34 Muh Said dan Junimar Affan, Psikologi Dari Zaman ke Zaman, Bandung: Jemmars, 1990, Ed.2, h.146 35 Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.5, h.63-64 36 M. Sayyid Muhammad Az- Za’Balawi, Pendidikan Remaja Antara Islam dan Ilmu Jiwa, Jakarta: Gema Insani Press, 2007, Cet.1, h.2 37 M. Sayyid Muhammad Az- Za’Balawi, Pendidikan Remaja Antara Islam dan Ilmu Jiwa, h. 4 31 menuju dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan cepat baik fisik, seksual,rasio, emosi dan sosial. Pertumbuhan yang dimaksud ialah mulai berfungsinya organ-organ seksual, terjadi perubahan-perubahan di anggota badan yang menandakan suatu ciri-ciri adanya pertumbuhan, emosinya juga bisa lebih dikendalikan, lingkungan sosial pun sudah mulai lebih meluas dan kebanyakan lebih senang berteman berkelompok.

3. Ciri-Ciri Remaja

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Peranan guru agama dalam mengoptimalkan emotional quatient (EQ) siswa pada prosess pembelajaran pendidikan agama islam di SMA dua Mei cipuatat tangerang

1 7 104

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Sikap Keberagamaan Siswa Di Smp Negeri 6 Tangerang Selatan

3 26 108

Pemahaman pendidikan agama Islam dan Pengaruhnya dalam ketaatan menjalankan ajaran agama Islam siswa di SMP Negeri 5 Tangerang

2 7 74

Implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

0 7 188

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 16

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 18

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 1 14

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 2 19

KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTs NEGERI MASOHI KABUPATEN MALUKU TENGAH

0 1 158