Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Siswa

32 4 Mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh-tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya 5 Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan skeptis. d. Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian 1 Lima kebutuhan dasar fisik, rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, perwujudan diri mulai menunjukkan arah kecenderungan 2 Reaksi-reaksi dan emosinya masih labil dan belum terkendali 3 Merupakan masa kritis dalam rangka menghadapi kritis identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psikososialnya, yang akan membentuk kepribadiannya. 38

E. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Siswa

Semua anak di sekolah memerlukan seorang sosok guru yang baik, karena guru yang baik dapat menentukan tujuan dan sasaran belajar yang tentunya sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan oleh sekolah ataupun lembaga pendidikan tersebut. Selain dari pada itu, seorang guru mempunyai dampak yang besar yang tidak hanya pada prestasi belajar pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan kegiatan belajar pada umumya. Bahkan guru-guru yang sangat baik ataupun yang buruk dapat lebih kuat mempengaruhi anak dari pada orang tua, karena guru lebih mempunyai banyak waktu dan kesempatan dalam memberikan rangsangan kepada anak. Seorang guru juga dapat melumpuhkan ataupun memacu terhadap motivasi, minat, keinginan serta semangat anak dalam belajar. Seperti yang telah dikemukakan di pembahasan yang lalu bahwasannya guru yang kreatif lebih memberikan dorongan ataupun motivasi dalam proses pembelajaran, yakni dalam hal mendorong siswa belajar lebih banyak, mendorong siswa berfikir kreatif, mendorong siswa untuk 38 Abin Syamsuddin Makmun M.A, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, h.132-135 33 mengevaluasi sendiri kemajuan hasil belajarnya, serta dorongan-dorongan ataupun motivasi-motivasi yang lainnya. Selain dari pada itu, salah satu fungsi guru itu sendiri adalah sebagai motivator bagi siswa yang senantiasa memberikan, menumbuhkan semangat kepada siswa agar secara terus menerus mempelajari ilmu pengetahuan dan berkeinginan tetap semangat untuk belajar. Dilihat dari fungsi guru sebagai motivator bagi siswa maka sudah tentu motivasi dalam diri siswa terbangun. Motivasi itu sendiri memiliki pengertian yakni yang menurut MC. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap tujuan. Motivasi dibagi menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut: 39 1. Motivasi Intrinsik Yakni motivasi yang timbul dari sikap individu seperti kebutuhan, bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat pada diri seseorang. Sebagai missal, seseorang yang gemar membaca tidak memerlukan orang lain yang memotivasinya tetapi ia sendiri butuh, berminat atau berkemauan untuk mencari sumber-sumber bacaan dan rajin membacanya. 2. Motivasi Ekstrinsik Yakni motivasi yang datang dari luar diri seseorang, timbul karena adanya stimulus rangsangan dari luar lingkungannya. Sebagai contoh, seseorang yang berlatih atletik karena terangsang oleh gelar kejuaraan, hadiah dan meningkatkan nama baik organisasi olah raga yang ia masuki. Selain dari pada itu ada juga pendapat yang dikemukakan oleh Winkel 1989; 94 bentuk motivasi ekstrinsik itu diantaranya adalah: 1 belajar demi memenuhi kewajiban, 2 belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan, 3 belajar demi memperoleh hadiah, 4 belajar demi 39 Sudjana S., Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan SDM, Bandung: Falah Production, 2000, Cet.3., h. 161-163 34 meningkatkan gengsi, 5 belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru. 40 Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwasannya guru yang kreatif mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Motivasi yang ada pada siswa dengan senirinya dapat menambah semangat belajar dan pada akhirnya siswa dapat menguasai pelajaran yang diterimanya. 40 Martinis Yamin., Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaubg Persada Press, 2004, Cet. 2, hal. 85-86 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan dijadikan untuk melakukan kegiatan penelitian adalah SMP Negeri 20 Tangerang, yang terletak di Jl. Nuri Raya Perumnas 1 Tangerang. Waktu yang dibutuhkan penulis dalam kegiatan penelitian ini adalah selama bulan Februari 2010. B. Metode Penelitian Setiap penelitian memerlukan cara atau metode untuk mendapatkan segala informasi yang terkait dengan judul penelitian. Demikian pula halnya dalam penulisan skripsi ini, penulis memerlukan metode penelitian dalam mengumpulkan data, fakta dan informasi tentang pengaruh kreativitas guru terhadap siswa dalam pembelajaran pendidikan agam Islam di SMP Negeri 20 Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan secara mendalam dengan apa adanya secara obyektif sesuai dengan data yang dikumpulkan. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data yang penulis gunakan antara lain : 1. Penelitian kepustakaan Library Research digunakan untuk memperoleh data-data dan teori-teori yang berasal dari buku-buku bacaan ataupun

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Peranan guru agama dalam mengoptimalkan emotional quatient (EQ) siswa pada prosess pembelajaran pendidikan agama islam di SMA dua Mei cipuatat tangerang

1 7 104

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Sikap Keberagamaan Siswa Di Smp Negeri 6 Tangerang Selatan

3 26 108

Pemahaman pendidikan agama Islam dan Pengaruhnya dalam ketaatan menjalankan ajaran agama Islam siswa di SMP Negeri 5 Tangerang

2 7 74

Implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

0 7 188

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 16

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 18

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 1 14

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

0 2 19

KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTs NEGERI MASOHI KABUPATEN MALUKU TENGAH

0 1 158