Pengukuran Skala Nyeri TINJAUAN PUSTAKA

Masa Remaja berlangsung melalui 3 tahapan yang masing- masing ditandai dengan biologik, psikologik dan sosial. a. Masa pra remaja 11-13 tahun untuk wanita dan 12-14 tahun untuk pria, Masa remaja awal 13-17 tahun untuk wanita dan 14-17 tahun 6 bulan untuk pria, Masa remaja akhir 17-21 tahun untuk wanita dan 17 tahun 6 bulan-22 tahun untuk pria. Masa pra remaja ditandai dengan peningkatan yang cepat dari pertumbuhan dan pematangan fisik. b. Masa remaja awal ditandai dengan hampir lengkapnya pertumbuhan pubertas, timbulnya ketrampilan-ketrampilan berpikir yang baru, peningkatan pengenalan terhadap datangnya masa dewasa dan keinginan untuk meningkatkan jarak emosional dan psikologis dengan orang tua. c. Masa Remaja Akhir ditandai dengan persiapan untuk peran sebagai orang dewasa, termasuk klarifikasi dari tujuan pekerjaan dan sistem nilai pribadi yang ada pada diri remaja Rumini Sundari, 2004.

3. Perkembangan remaja

a. Perkembangan fisik Remaja mengalami growth spurt, yaitu pertumbuhan fisik yang sangat pesat, yang ditandai oleh ciri-ciri perkembangan pada masa pubertas. Otot-otot tubuh mengeras, tinggi dan berat badan meningkat cepat, begitu pula dengan proporsi tubuh yang semakin mirip dengan tubuh orang dewasa, termasuk juga fungsi seksualnya. Hal ini disebabkan karena adanya proses biologisyang berkaitan dengan perubahan hormonal didalam tubuh remaja. Remaja putri mengalami menarche, yaitu menstruasi pertama, sedangkan putra mengalami spermarche, yaitu pertama kalinya cairan sperma keluar, yang umumnya saat tidur. Pada remaja putri tumbuh payudara, muncul pubic hair, jaringan lemak mulai menebal terutama dibagian lengan, paha, pinggul dan perut. Pada remaja putra, ukuran alat kelaminnya sudah mencapai ukuran orang dewasa, muncul pula pubic hair di sekitar alat kelamin, rambut di ketiak, kaki, dada tidak pada semua laki-laki, terjadi perubahan pita suara sehingga suara jadi lebih berat dan besar Dariyo, 2004. b. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif pada remaja menurut Piaget memasuki tahap operasional formal yang ditandai dengan kemampuan untuk berpikir abstrak, idealis dan logis. Dalam memecahkan masalah, ia mampu melakukan penalaran dedukatif, yaitu penalaran terhadap beberapa premis yang kemudian mengambil suatu kesimpulan. Selain itu, cara berpikirnya pun seperti ilmuwan, yang oleh Piaget dikenal dengan istilah hypothetico-deductivereasoning, yaitu membuat perencanaan, memecahkan masalah secara sistematis dan melakukan pengetesan terhadap solusi yang diambil Dariyo, 2004. c. Perkembangan psikososial Hubungan remaja dengan orang tuanya mulai berpindah ke teman sebaya. Hubungan interpersonal dengan peer- groupmenjadi intensif karena penerimaan oleh teman sebaya menjadi sangat penting bagi remaja. Teman sebaya merupakan tempat berbagi perasaan dan pengalamannya. Mereka juga menjadi bagian dari proses pembentukan identitas diri. Muncul pula suatu gejala konformitas, yaitu tekanan dari kelompok sebaya peer, baik nyata ataupun tidak hanya persepsi si remaja itu sendiri, sehingga ia mengadopsi sikap atau prilaku orang lain seperti pemimpin kelompok dan anggota kelompok tersebut Dariyo, 2004. Jika konformitas itu bersifat positif, remaja akan mengadopsi hal-hal positif pula yang sangat mempengaruhi masa pembentukan identitasnya. Sebaliknya, jika konformitasnya bersifat negatif, remaja dapat dengan mudah terbawa pada prilaku kurang baik, seperti membolos sekolah, merokok, mencuri, menggunakan obat terlarang, yang tentunya akan membahayakan perkembangan remaja tersebut Whaley Wong’s, 1995. Pada masa pembentukan identitas dirinya, remaja telah dapat melakukan proses seleksi atas nilai-nilai dan sikap-sikap yang sudah dimiliki sebelumnya serta mempertahankan apa yang menurutnya baik integrasi diri dalam rangka menjadi individu yang unik dan utuh Yusuf, 2009 .

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1. Kerangka Teori menurut Sheeran dan Abraham 1995,Badziad 2003, Taruna 2003, Smeltzer 2002, Wikjosastro 1999. Variabel demografi: - Usia - Budaya Karakteristik psikologis - Kepribadian - Kelompok sebaya Kesehatan motivasi Persepsi kerentanan Manfaat yang dirasakan Persepsi hambatan Isyarat tindakan - Pengetahuan - Media - Saran keluarga Persepsi tingkat keparahan Aksi Tindakan Upaya penanganan dismenore - Farmakologi - Non Farmakologi Menstruasi Dismenore Derajat dismenore - Ringan - Sedang - Berat