3. Klasifikasi Dismenore
Smeltzer 2002 menyebutkan dismenore dibagi menjadi dua macam yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.
a. Dismenore primer
Dismenore primer nyeri haid tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah
menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis
anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid
dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun dalam beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Dismenore diduga sebagai
akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihan dan juga
mengakibatkan vasospasme arteriolar Smeltzer, 2002. b.
Dismenore sekunder Dismenore sekunder terjadi karena adanya kelainan pada
organ genitalia dalam rongga pelvis. Dismenore ini disebut juga sebagai dismenore organik. Kelainan ini dapat timbul setiap saat
dalam perjalanan hidup wanita, contohnya pada wanita dengan endometriosis atau penyakit peradangan pelvik, penggunaan alat
kontrasepsi yang dipasang dalam rahim, dan tumor atau polip yang berada didalam rahim Smeltzer, 2002.
4. Penyebab Dismenore
Banyak teori yang telah menerangkan penyebab dismenore primer, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Beberapa faktor memegang
peranan sebagai penyebab dismenore primer, antara lain: a.
Faktor kejiwaan Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang
mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi perkembangan
dan pertumbuhan pada dirinya tersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya
gangguan haid seperti dismenore Wiknjosastro, 1999. Kesiapan anak dalam menghadapi masa puber sangat
diperlukan. Anak harus mengerti tentang dasar perubahan yang terjadi pada dirinya dan anak-anak sebayanya. Secara psikologis
anak perlu
dipersiapkan mengenai
perubahan fisik
dan psikologisnya. Apabila tidak dilakukan persiapan maka anak tidak
siap sehingga pengalaman akan perubahan tersebut dapat menjadi pengalaman traumatis Hurlock, 2007.
b. Faktor konstitusi
Faktor konstitusi erat hubungannya dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab timbulnya keluhan dismenorea primer, karena
faktor ini menurunkan ketahanan seseorang terhadap rasa nyeri. Faktor ini seperti:
1 Anemia
Anemia adalah defisiensi eritrosit atau hemoglobin atau dapat keduanya hingga menyebabkan kemampuan mengangkat oksigen
berkurang. Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga
disebut anemia kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel
tubuh maupun sel otak dan dapat menurunkan dayatahan tubuh seseorang, termasuk daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri
Wiknjosastro, 1999. Anemia merupakan keadaan saat jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin protein pembawa oksigen dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen
dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh Bobak, 2004. 2
Penyakit Menahun Penyakit menahun yang diderita seorang wanita akan
menyebabkan tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini
adalah asma dan migrain Wiknjosastro, 1999.