Gambaran data demografi siswi SMK Arjuna Depok yang mengalami

Semarang bahwa sebanyak 10 mahasiswi mengalami menstruasi teratur dan 6 mahasiswi mengalami menstruasi yang tidak teratur. Keteraturan menstruasi merupakan rangkaian siklus menstruasi yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan ketika perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium berperan penting dalam proses ini, karena bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi Bobak, 2004. Jumlah darah yang keluar pada setiap perempuan berbeda-beda. Rata-rata darah yang dikeluarkan sekitar 30 sampai 80 ml darah per siklus menstruasi, lama menstruasi normalnya 3 sampai 8 hari. Jenis siklus menstruasi yang tidak normal, seperti menstruasi yang terjadi setiap 3 sampai 6 minggu sekali, menstruasi yang terjadi setiap 2 sampai 3 minggu sekali dan menstruasi yang terjadi hanya 2 kali setahun. Siklus mentruasi yang tidak teratur dapat berdampak pada gangguan kesuburan Llewellyn, 2001

2. Gambaran derajat dismenore pada siswi SMK Arjuna Depok

Derajat dismenore dalam penelitian ini terbagi dalam tiga derajat nyeri dismenore yaitu derajat nyeri ringan, derajat nyeri sedang dan derajat nyeri berat. Siswi yang mengalami dismenore derajat nyeri ringan sebanyak 60 siswi, dismenore derajat nyeri sedang sebanyak 44 siswi dan dismenore derajat nyeri berat sebanyak 25 siswi. Maka sebagian besar siswi SMK Arjuna Depok mengalami dismenore dengan derajat nyeri ringan sebanyak 60 siswi dan sebagian kecil siswi mengalami dismenore derajat nyeri berat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Paramita 2010 frekuensi tingkatan skala nyeri dismenore pada remaja di SMK YPKK I Sleman Yogyakarta menunjukkan dari jumlah sampel sebanyak 16 siswi diantaranya 11 siswi mengalami nyeri ringan, 4 siswi mengalami nyeri sedang dan tidak ada satu pun siswi yang mengalami nyeri berat. Penelitian Shabinaya pada siswi SMPN 87 Jakarta 2011 menunjukkan dari jumlah sampel 103 siswi diantaranya 47 siswi mengalami nyeri ringan, 43 siswi mengalami nyeri sedang dan 13 siswi mengalami nyeri berat. Penelitian Istiqomah pada siswi di SMUN 5 Semarang 2009 menunjukkan dari jumlah sampel 15 siswi diantaranya 11 siswi mengalami nyeri ringan, 4 siswi mengalami nyeri sedang dan tidak ada satu pun siswi mengalami nyeri berat. Intensitas nyeri setiap individu berbeda dipengaruhi oleh deskripsi individu tentang nyeri, persepsi dan pengalaman nyeri. Nyeri dismenore terjadi karena ada peningkatan produksi prostaglandin. Peningkatan ini akan mengakibatkan kontraksi uterus dan vasokonstriksi pembuluh darah maka aliran darah yang menuju ke uterus menurun sehingga uterus tidak mendapat suplai oksigen yang adekuat sehingga menyebabkan nyeri Kelly, 2007. Pada penelitian ini terdapat sebagian kecil siswi mengalami dismenore berat, dismenore berat terjadi karena adanya peningkatan prostaglandin berlebih sehingga menyebabkan sangat nyeri dan kemungkinan dapat terjadi karena adanya kelainan pada organ genitalia dalam rongga pelvis sehingga seseorang yang mengalami dismenore nyeri berat sebaiknya melakukan pemeriksaan pada tenaga kesehatan agar diketahui penyebab dari terjadinya dismenore berat Badziad, 2003. Penelitian Poureslami 2001 hampir 10 persen remaja yang dismenore mengalami absence rate satu sampai tiga hari perbulan atau ketidakmampuan remaja dalam melakukan tugasnya sehari –hari akibat nyeri hebat. Sulastri 2006 bahwa akibat keluhan dismenore berdampak pada gangguan aktivitas sehari –hari sehingga menyebabkan absen sekolah ≤ 3 hari. Berdasarkan hasil crosstabulation bahwa siswi yang mengalami dismenore derajat nyeri ringan sebagian besar melakukan istirahat total atau tidur dalam menangani dismenore, siswi yang mengalami dismenore derajat nyeri sedang sebagian besar menggunakan teknik distraksi dan yang mengalami dismenore derajat nyeri berat sebagian besar menggunakan kompres air hangat untuk menangani dismenore.

3. Gambaran upaya penanganan dismenore pada siswi SMK Arjuna Depok

a. Gambaran upaya penanganan dismenore dengan non farmakologi Upaya penanganan dismenore dengan cara non farmakologi yang dilakukan pada siswi di SMK Arjuna Depok bahwa sebanyak 65 siswi melakukan teknik distraksi, 60 siswi melakukan istirahat atau tidur, 51 siswi melakukan pengobatan herbal, 41 siswi menggunakan kompres hangat, 40 siswi melakukan posisi knee chest, 38 siswi melakukan teknik menarik nafas dalam, 34 siswi melakukan teknik guided imagery, 34 siswi mengolesi balsem atau lotin penghangat, 30 siswi melakukan olah raga, 25 siswi melakukan pemijatan, 20 siswi melakukan mandi dengan air hangat, dan 2 siswi dengan cara lainnya yaitu dengan meminum air bersoda. Sebagian besar siswi melakukan upaya penanganan dismenore menggunakan teknik distraksi dengan mengalihkan perhatian dengan cara mendengarkan musik dan nonton tv atau film sebanyak 65 siswi. Hal ini sesuai dengan penelitian Marvia pada mahasiswi PSIK UMY 2008 teknik distraksi dapat menurunkan nyeri menstruasi secara bermakna. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, selama 15 menit dilakukan teknik distraksi dengan cara mendengarkan musik Mozart dan Kenny G dapat menurunkan tingkat nyeri mestruasi. Penelitian Nathalia 2011 pada 22 siswi SMK Kesehatan Samarinda bahwa sebelum melakukan terapi musik instrumen mozart terdapat 10 siswi mengalami dismenore nyeri ringan, 9 siswi dismenore nyeri sedang dan 3 siswi dismenore nyeri berat dan setelah melakukan terapi musik instrumen mozart terdapat 15 siswi dismenore nyeri ringan dan 7 siswi dismenore nyeri sedang. Maka, terapi musik instrumen mozart dapat berpengaruh terhadap penurunan nyeri dismenore. Smeltzer 2002 distraksi merupakan teknik pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulasi yang lain. Distraksi diduga dapat menurunkan nyeri, menurunkan persepsi nyeri dengan stimulasi sistem kontrol desendens, yang mengakibatkan lebih sedikit stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak. Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan membangkitkan input sensori selain nyeri. Young dan Koopsen 2007, dalam Marvia, 2008 distraksi dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, seperti respirasi, denyut jantung, tekanan darah, dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres dan merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri. Adreana 2006 distraksi dapat merangsang peningkatan hormon endorfin yang merupakan substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh. Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya substansi P akan menghasilkan impuls. Pada saat tersebut, endorfin akan memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang. Young dan Koopsen 2007, dalam Marvia, 2008 teknik distraksi banyak dilakukan oleh seseorang yang mengalami dismenore karena memiliki keunggulan seperti lebih murah daripada analgetik, tidak ada efek samping, prosedur non invasif dan dapat diterapkan pada pasien yang tidak bisa diterapkan terapi secara fisik untuk menurunkan nyeri. Pengobatan herbal dengan meminum kunyit asam, minuman kunyit asam merupakan minuman yang berbahan baku kunyit dan asam. Kandungan Curcumine dan anthocyanin yang terdapat pada kunyit akan bekerja dalam menghambat reaksi cyclooxygenase COX sehingga menghambat atau mengurangi terjadinya inflamasi dan akan mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi uterus. Mekanisme penghambatan kontraksi uterus melalui curcumine adalah dengan mengurangi influks ion kalsium Ca2+ ke dalam kanal kalsium pada sel-sel epitel uterus dan sebagai agen analgetika, curcumenol akan menghambat pelepasan prostaglandin yang berlebihan. Kandungan anthocyanin yang terdapat pada buah asam juga bermanfaat dalam antipiretik karena mampu menghambat kerja enzim cyclooxygenase COX sehingga mampu menghambat dilepaskannya prostaglandin Kamil, 2008. Minuman kunyit asam diminum sebelum datang menstruasi, frekuensi