5. Tanda dan Gejala Dismenore
Tanda dan gejala umum dismenore adalah nyeri yang timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan menstruasi. Biasanya
nyeri pada perut bagian bawah yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai, nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau
sebagai nyeri yang terus-menerus, dapat berlangsung dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala-gejala yang menyertai berupa mual, muntah,
sakit kepala, diare dan perubahan emosional Wiknjosastro, 1999. Dismenore tidak selalu berhubungan dengan terganggunya organ
reproduksi, tetapi keadaan ini tetap membutuhkan perhatian melakukan pemeriksaan organ reproduksi Kasdu, 2004.
6. Upaya Penanganan Dismenore
Terdapat beberapa cara dalam menangani dismenore, untuk membantu mengurangi rasa nyeri menstruasidapat dilakukan dengan cara
non farmakologi dan farmakologi, yaitu : a.
Non farmakologi Pengompresan dengan air hangat, ketika nyeri menstruasi
datang, lakukan pengompresan menggunakan air hangat di perut bagian bawah karena dapat membantu merilekskan otot-otot dan sistem saraf.
Selain itu mandi air hangat dan mengolesi bagian yang nyeri dengan balsem atau lotion penghangat dapat juga dilakukan untuk menurunkan
nyeri Taruna, 2003. Respon fisiologis yang ditimbulkan dari teknik ini adalah vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah, sehingga dapat
meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang sakit dan mampu menurunkan viskositas yang dapat mengurangi ketegangan otot,
dengan respon tersebut dapat meningkatkan relaksasi otot dan menurunkan nyeri Bobak, 2005.
Penelitian Amanih 2003 pada mahasiswi semester VIII PSIK UMS bahwa kompres hangat dapat menurunkan dismenore primer
yang dirasakan. Hasil penelitian didapatkan bahwa skala nyeri yang dirasakan sebelum melakukan kompres hangat adalah siswi dengan
skala nyeri ringan berjumlah 4 siswi 24, untuk skala nyeri sedang berjumlah 10 orang 63 dan skala nyeri berat berjumlah 2 siswi
12. Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di
tempat yang datar, lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada. Posisi knee chest dapat menggerakan otot, maka otot menjadi lebih kuat dan elastik
secara alami sehingga melenturkan otot-otot pada pelvis dan membantu kelancaran peredaran darah maka meningkatkan relaksasi otot dan
menurunkan nyeri Akatri, 1996. Melakukan olah raga cukup dan teratur seperti joging, lari dan
senam serta menyediakan waktu yang cukup untuk beristirahat atau tidur. Olah raga yang cukup dan teratur dapat meningkatkan kadar
hormon endorfin yang berperan sebagai natural pain killer Taruna, 2003. Hasil penelitian Istiqomah pada remaja putri di SMUN 5
Semarang 2009 tingkatan nyeri sebelum melakukan senam dismenore terbanyak adalah siswi dengan skala nyeri sedang berjumlah 8 siswi
53, untuk skala nyeri ringan berjumlah 1 orang 7 dan skala nyeri berat berjumlah 6 siswi 40. Setelah melakukan senam
didapatkan skala nyeri ringan sebanyak 11 siswi 73,33, skala nyeri sedang sebanyak 4 siswi 26,67 dan tidak ada siswi yang mengalami
nyeri berat. Maka, efektifitas senam saat mengalami dismenore dapat mengatasi maupun mengurangi rasa nyeri menstruasi.
Pengobatan herbal, nyeri haid dapat diatasi dengan minum jamu. Jamu nyeri haid yang sering digunakan banyak mengandung
simplisia yang berkhasiat sebagai anti nyeri, anti radang, serta anti spasmodic anti kejang otot. Simplisia dapat diperoleh di bumbu
dapur, misalnya kunyit, buah asam, dan kayu manis. Pembuatannya akan diolah seperti jamu Wijayakusuma, 2008. Minuman kunyit asam
yang beredar di masyarakat biasanya terdiri dari setengah kilogram kunyit, setengah kilogram asam jawa, seperempat kilogram gula jawa,
dan dua liter air. Kunyit yang telah dipersiapkan harus dibersihkan, diparut, kemudian diperas untuk diambil airnya. Air kunyit yang
diperoleh, direbus dan dimasukkan asam jawa, air, serta gula jawa. Setelah itu harus didihkan dan akan diperoleh minuman kunyit asam.
Frekuensi mengkonsumsi minuman kunyit asam minimal dalam 10 periode atau 10 siklus menstruasi secara berulang dan teratur Dinda,
dalam Yoga, 2010. Hasil penelitian Yoga pada remaja putri di Kotamadya
Surakarta 2010 dari 30 remaja putri terdapat 21 orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit asam dan keluhan yang
berhubungan dengan dismenore primer tidak dirasakan lagi. Maka, kebiasaan mengkonsumsi kunyit asam dapat mengurangi keluhan
dismenore primer.
Distraksi merupakan metode yang digunakan untuk mengalihkan perhatian seseorang terhadap sensasi nyeri. Metode distraksi digunakan untuk
nyeri ringan sampai sedang. Akan tetapi, dengan konsentrasi penuh dapat juga digunakan untuk nyeri akut. Pada sebagian kasus, nyeri hanya berkurang pada
saat distraksi dilakukan. Jika distraksi telah selesai, klien akan sadar kembali terhadap rasa nyeri yang dialami Smeltzer, 2002. Penelitian Marvia pada
mahasiswi PSIK UMY 2008 teknik distraksi mendengarkan musik dapat menurunkan nyeri menstruasi secara bermakna. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah penelitian eksperimen. Jumlah sampel 45 responden, instrumen yang dipakai dengan menggunakan CD musik Mozart dan Kenny G.
Pemberian terapi musik Mozart dan Kenny G selama 15 menit dapat menurunkan tingkat nyeri mestruasi. Skala nyeri pada observasi awal
terbanyak adalah skala 6 35,3 dan skala 7 31,2, pada obsevasi akhir terbanyak adalah skala 3 47,8.
Teknik imagery guided merupakan pengalaman sensori buatan yang dapat menurunkan persepsi nyeri secara efektif dan menurunkan reaksi
terhadap nyeri. Teknik ini dapat dilakukan dengan membayangkan pengalaman yang menyenangkan dari memori, mimpi, fantasi dan penglihatan,
dengan berfokus kepada pengalaman yang dibayangkan, klien dapat mengubah persepsinya terhadap nyeri yang dialami Akatri, 1996.
Pemijatan dapat meminimalkan reaksi terhadap nyeri. Pemijatan merupakan bentuk aplikasi sentuhan dan pergerakan terhadap otot, tendon, dan
ligamen tanpa memanipulasi sendi. Tidak hanya menghalangi persepsi rangsang nyeri tetapi juga merelaksasikan kontraksi dan spasme otot karena
dapat memperlancar sirkulasi darah Smeltzer, 2002. Penelitian Farisa pada siswi SMUN 2 Surabaya 2002 pemberian pijatan punggung bawah selama
20 menit dapat menurunkan nyeri menstruasi secara bermakna.Penelitian ini dengan desain quasy eksperiment menggunakan perancangan pretest-postest.
Jumlah sampel 30 responden, instrumen yang digunakan baby oil lotion. Hasil penelitian skala nyeri kelompok eksperimen pada observasi awal terbanyak
adalah skala 5 33,3 dan skala 6 33,3, pada obsevasi akhir terbanyak adalah skala 2 46,6.
Teknik relaksasi napas dalam yaitu menarik nafas dalam dari hidung dan perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut. Hal ini dapat
meningkatkan oksigenasi darah, menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan Smeltzer, 2002. Penelitian Yustini pada mahasiswi PSIK UMS
2002 terhadap 30 sampel yang dilakukan teknik relaksasi napas dalam terdapat 22 sampel mengeluh nyeri sedang dan 8 sampel mengeluh nyeri berat,
sedangkan pada 30 sampel yang tidak dilakukan teknik relaksasi napas dalam 9 sampel mengeluh nyeri sedang dan 21 sampel mengeluh nyeri berat. Maka,
teknik relaksasi napas dapat mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan.
b. Farmakologi
Untuk mengatasi dismenore biasanya menggunakan obat-obat sejenis prostaglandin inhibitor yaitu dengan NSAID Non Steroidal Anti-
inflammatory Drugs yang menghambat produksi dan kerja prostaglandin. Obat itu termasuk formula ibuprofen yang dijual bebas dan naproksen. Untuk
kram yang berat, pemberian NSAID seperti naproksen atau piroksikan dapat membantu Wikjosastro, 1999. Contoh obat dari golongan NSAID antara lain
aspirin, ibuprofen, naproxen sodium, dan ketoprofen Tamsuri, 2007. Penggunaan NSAID efektif jika mulai diminum 2-3 hari sebelum
menstruasi dan dilanjutkan sampai 1-2 hari setelah menstruasi. Penggunaan NSAID adalah dengan memberikan dosis pertama sebanyak 2 kali dosis