Net Operating Profit After Tax NOPAT Weighted Average Cost Of Capital WACC

Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009

a. Net Operating Profit After Tax NOPAT

NOPAT berasal dari penjumlahan laba usaha ditambah penghasilan bunga, ditambah pajak penghasilan, ditambah tax shield atas beban bunga, ditambah bagian labarugi bersih anak perusahaan, ditambah labarugi kurs, ditambah labarugi lain. Perhitungan NOPAT, didalamnya tidak diikutsertakan faktor-faktor non operasional dan labarugi luar biasa seperti laba atau rugi dari penghematan usaha. Sartono 2001:100 menyatakan bahwa NOPAT atau laba operasi bersih sesudah pajak merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial. NOPAT = EBIT 1- Tarif pajak Return On Net asset merupakan hasil dari pembagian antara NOPAT dengan aktiva bersih kas + modal + aktiva tetap – hutang perusahaan. Kebaikan dari RONA adalah tidak hanya mengidentifikasi peningkatan produktivitas, tetapi juga mempertimbangkan aktiva yang digunakan.

b. Weighted Average Cost Of Capital WACC

Young O’Byrne 2001:149 berpendapat bahwa biaya modal suatu perusahaan bergantung tidak hanya pada biaya hutang dan pembiayaan ekuitas tetapi juga seberapa banyak dari masing-masing komponen biaya modal itu dimiliki dalam struktur modal. Hubungan ini digabungkan dalam biaya modal rata-rata tertimbang weighted average cost of capital WACC. WACC dapat dihitung sebagai berikut : WACC = utangpembiayaan totalbiaya utang1-T + ekuitaspembiayaan total biaya ekuitas Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 dan biaya ekuitas cost of equity perusahaan. Biaya hutang pada umumnya adalah sama dengan tingkat bunga hutang yang harus dibayarkan kepada kreditur. Pembiayaan terhadap hutang akan memberikan keuntungan pajak bagi perusahaan. Rumus menghitung biaya hutang adalah : K dt = K d x1-T Dimana : K dt = tingkat bunga hutang perusahaan T = tingkat pajak Biaya ekuitas dapat dihitung dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model CAPM, dimana model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: besarnya tingkat bunga bebas resiko R f , resiko sistematis yang ditunjukkan oleh koefisien beta , dan premium resiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham R m -R f , sehingga biaya ekuitas akan dihitung dengan rumus : ER i = R f + [ xR m -R f ] Tingkat bunga bebas resiko pada penelitian ini diperoleh melalui suku bunga sertifikat bank Indonesia SBI bulanan yang diperoleh melalui laporan BAPEPAM untuk tahun 2003- 2006. Beta di cerminkan melalui return saham perusahaan yang dapat dilihat dari pengembalian saham untuk beberapa periode. SP 500 melakukan penaksiran terhadap beta perusahaan dengan menggunakan laporan pengembalian saham selama 5 tahun 60 bulan, sedangkan Blomberg hanya menggunakan laporan pengembalian selama 2 tahun saja. Jogiyanto 2003:232 berpendapat bahwa dalam menghitung beta waktu 60 bulan untuk return bulanan atau 200 hari untuk return harian adalah periode yang optimal yang dapat digunakan. Market risk premium R m -R f yang merupakan selisih antara return pasar dengan return bebas resiko yang artinya investor akan memiliki tambahan sebesar risk premium atau dengan kata lain market risk premium sebagai faktor tambahan resiko perusahaan. Pada penelitian ini Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 yang ditetapkan oleh Surya Surya,2002 dan juga Young O’Byrne 2001:155. Nilai biaya hutang dan biaya ekuitas yang telah diketahui membuat kita dapat menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC yang dihitung dengan rumus: WACC = K e x W e +[K d x 1-T]x W d W e adalah persentase ekuitas dalam struktur modal dan W d adalah persentase hutang dalam struktur modal.

c. Modal Yang Diinvestasikan Invested Capital

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Saham Tiga Emiten Terbaik 2008

2 31 89

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92