Analisis Dan Evaluasi MVA Pada PT.Astra International Tbk ASII

Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 Investor ASII, ANTM, PGAS untuk periode 2003-2006.

1. Analisis Dan Evaluasi MVA Pada PT.Astra International Tbk ASII

Tabel 4.13 dibawah ini akan menunjukkan hasil perhitungan MVA pada PT.Astra International Tbk ASII untuk periode 2003-2006 yaitu: Tabel 4.13 Perhitungan MVA pada PT.Astra International Tbk ASII Periode 2003-2006 Juta Rp NO Komponen 2003 2004 2005 2006 1 Nilai pasar dari ekuitas 20.170.000 38.860.800 41.289.600 63.553.600 2 Nilai pasar dari utang 13.898.301 19.425.440 22.754.709 31.498.444 3 Bunga minoritas 1.795.295 3.234.487 3.806.808 4.055.080 4 Total nilai pasar 1 + 2 + 3 35.863.596 61.520.727 67.851.117 99.107.124 5 Modal yang diinvestasikan 25.609.013 35.910.566 43.179.154 53.874.210 6 MVA 4 – 5 10.254.583 25.610.161 24.672.063 45.232.914 Sumber : Laporan Keuangan ASII Diolah Keterangan : Nilai pasar dari ekuitas = Harga saham akhir tahun buku perusahaan x Jumlah saham yang beredar pada periode tersebut. Tabel 4.13 yang menunjukkan nilai MVA dari PT.Astra International Tbk ASII untuk periode 2003-2006 terlihat jelas bahwa nilai MVA mengalami volatilitas yang cukup tinggi. Tahun 2004 nilai MVA melonjak lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi Rp25.610.161.000.000, hal paling signifikan yang menyebabkan kenaikan ini adalah melonjaknya harga saham ASII dari Rp5000 di tahun 2003 menjadi Rp9.600 untuk tahun 2004 apalagi saham ASII yang beredar justru meningkat dari 4.034.000.000 lembar saham ditahun 2003 meningkat menjadi 4.048.000.000 lembar saham untuk tahun 2004 yang menyebabkan Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 Kenaikan nilai pasar dari utang dan bunga minoritas juga turut andil dalam meningkatkan nilai MVA karena nilai utang mengalami kenaikan hingga sekitar Rp5.527.138.000.000 dibandingkan tahun 2003, dan bunga minoritas juga naik menjadi Rp3.234.487.000.000, walaupun modal yang diinvestasikan untuk tahun 2004 mengalami peningkatan sampai Rp10.301.553.000.000 namun kenaikan ini tidak sebesar kenaikan nilai pasar yang mencapai Rp18.690.800.000.000 sehingga membuat nilai MVA meningkat cukup besar. Tahun 2005 menjadi tahun dimana nilai MVA ASII mengalami penurunan menjadi hanya Rp.24.672.063.000.000, padahal ditahun 2004 nilai MVA mencapai Rp25.610.161.000.000 dan hal ini disebabkan peningkatan nilai pasar tidak sebanding dengan peningkatan modal yang diinvestasikan. Nilai pasar hanya meningkat sebesar Rp6.330.390.000.000 sedangkan modal yang diinvestasikan malah meningkat sebesar Rp7.268.488.000.000. Harga saham sendiri meningkat dari Rp9600 menjadi Rp10.200 namun peningkatan ini tidak terlalu membantu peningkatan nilai MVA meskipun jumlah saham ASII yang beredar tetap jumlahnya, sedangkan untuk nilai utang dan nilai bunga minoritas tetap meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya namun peningkatan yang terjadi tidak begitu besar. Modal yang diinvestasikan shreholder terus mengalami peningkatan yang membuat nilai MVA justru tertekan dimana modal yang diinvestasikan untuk tahun 2004 masih hanya sebesar Rp35.910.566.000.000 dan naik sangat tinggi menjadi Rp43.179.054.000.000 untuk tahun 2005 Selama periode penelitian yaitu dari tahun 2003-2006, pada tahun 2006 merupakan tahun dimana ASII mampu memberikan nilai MVA tertinggi bagi para shareholdernya. Nilai MVA sendiri untuk tahun 2006 mencapai Rp45.232.914.000.000 yang berarti bahwa per Desember 2006 ASII memiliki nilai pasar Rp45.232.914.000.000 lebih besar dari jumlah modal yang diinvestasikan kepada perusahaan. Nilai MVA ASII yang meningkat sampai hampir dua kali lipat dibanding tahun 2005 dipicu oleh naiknya harga dari saham yang beredar. Harga saham Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 sekitar 55, sedangkan saham yang beredar tetap seperti tahun sebelumnya. Nilai utang sendiri dari ASII juga mengalami peningkatan sebesar Rp8.743.735.000.000 dari tahun 2005 dan bunga minoritas memberikan kenaikan sebesar Rp248.272.000.000 dan kenaikan kedua komponen ini membantu meningkatkan nilai MVA mejadi cukup tinggi. Kenaikan modal yang diinvestasikan yang hanya 25 tidak terlalu mengurangi nilai MVA karena kenaikan nilai pasar yang sangat tinggi.

2. Analisis Dan Evaluasi MVA Pada PT.Aneka Tambang Tbk ANTM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Saham Tiga Emiten Terbaik 2008

2 31 89

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92