Latar Belakang Masalah Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Pada Tiga Emiten Terbaik 2006

Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan pesat yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang ini, disaat perusahaan mulai berlomba untuk berinvestasi keseluruh penjuru dunia, tujuan perusahaan yang berorientasi pada maksimalisasi laba sudah kurang relevan lagi. Masa persaingan ketat yang terjadi saat ini membuat perusahaan dituntut untuk menetapkan tujuan dengan selalu mempertimbangkan suara para stakeholdernya. Setiap perusahaan bertanggung jawab untuk selalu mengutamakan setiap kepentingan seluruh stakeholder dan hal ini menuntut perusahaan untuk selalu menimbang semua strategi yang akan diambil dan dampaknya kepada para stakeholder. Hal ini mendasari tujuan perusahaan yang semula berorientasi pada laba berubah menjadi lebih berorientasi pada nilai. Tujuan perusahaan publik yang sahamnya telah diperdagangkan pada bursa emiten adalah memaksimalkan nilai saham karena nilai saham yang ada dapat menggambarkan kekayaan para shareholdernya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan banyak dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan, namun Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 jawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat bergantung pada metode akuntansi yang digunakan. Hal inilah yang menimbulkan beberapa kritik tentang seberapa valid pengukuran kinerja berdasarkan rasio keuangan dapat menunjukkan kinerja sebenarnya dari manajemen perusahaan. Pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang yang tercipta dalam periode tertentu. Banyak perusahaan yang pada saat ini menggunakan ukuran kinerja keuangan yang lebih menekankan pada nilai perusahaan value atau yang populer disebut Value Based Management VBM. VBM memiliki dua kegunaan penting. Pertama, penciptaan nilai bagi pemegang saham sebagai tujuan utama dari perusahaan. Kedua, sebagai ukuran kinerja intenal perusahaan yang mampu memotivasi manajemen mengejar tujuan perusahaan tersebut. Varian dari Value Based Management VBM yang sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan yang menekankan pada penciptaan nilai perusahaan adalah Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA Economic Value Added EVA yang dipopulerkan dan dipatenkan oleh Stewart Company menjadi sangat relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan pada nilai value,karena pada dasarnya EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Young O 芦Byrne 2001:17 menyatakan bahwa EVA mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan kepada shareholder dengan memperhitungkan biaya modal cost of capital. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan diatas biaya modal perusahaan. Logika dasarnya adalah bahwa tidak ada modal yang didapat dengan gratis dan tingkat resiko perusahaan dalam melakukan investasipun berbeda-beda. EVA merupakan pengukuran kinerja yang mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menambahkan nilai kedalam investasi shareholder. EVA juga merupakan alat yang dapat digunakan sebagai pengukur keberhasilan kinerja manajemen dari perusahaan. McDaniel, Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 dengan tolok ukur keuangan yang lain yaitu : 1 EVA tidak dibatasi oleh oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pengguna EVA dapat menyesuaikan dengan kondisi spesifik. 2 EVA dapat mendukung setiap keputusan dalam sebuah perusahaan, mulai dari investasi modal, kompensasi karyawan dan kinerja unit bisnis. 3 Struktur EVA yang cukup sederhana membuatnya dapat digunakan oleh bagian lain seperti engineering, environmental dan personil yang lain sebagai alat yang umum untuk mengkomunikasikan aspek yang berbeda dari kinerja keuangan. Artikel yang dimuat pada Majalah SWA 2002 membahas mengenai penilaian EVA perusahaan publik di Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002. Hasil dari perhitungan yang mereka lakukan menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu membukukan EVA positif semakin turun dari tahun ke tahun, yaitu 47 perusahaan pada tahun 2000, menjadi 33 perusahaan ditahun 2001 dan pada tahun 2002 hanya sebanyak 24 perusahaan. Majalah SWA yang terbit 2003 membahas mengenai emiten non bank dan lembaga keuangan lain dan mengukur kinerja keuangan mereka dengan menggunakan konsep EVA dan menemukan kenyataan bahwa tahun 2003 hanya 10,9 dari total emiten non bank dan lembaga keuangan lain yang menciptakan nilai value bagi para shareholdernya. Hal ini mungkin disebabkan untuk menanggung beban bunga dari hutang saja banyak perusahaan hanya mampu menghasilkan laba yang minim dan bahkan menderita kerugian apalagi kalau memperhitungkan beban ekuitas. Market Value Added MVA juga merupakan metode yang dipopulerkan oleh Stewart company, dimana metode ini merupakan indikator eksternal yang dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk shareholder atau juga MVA dapat menunjukkan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai atau malah dihilangkan. MVA merupakan jenis pengukuran yang berdasarkan pada pasar market based. Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 ekuitas dan utang dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Nilai pasar akan mencerminkan ekspetasi pasar mengenai kesuksesan kinerja manajer dalam menginvestasikan modal yang telah dipercayakan padanya dan mengubahnya menjadi lebih bernilai. Stewart Company sebagai salah satu pencetus metode ini percaya bahwa MVA merupakan ukuran tunggal yang paling pas untuk menilai kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Lehn Makhija untuk menguji sahih atas hubungan EVA dan MVA dengan stock return dari 241 perusahaan yang termasuk pada peringkat pencipta nilai yang setiap tahun diterbitkan oleh Stewart Co, dan hasil pengujiannya menyimpulkan bahwa EVA dan MVA berkorelasi positif dan signifikan dengan stock return pengembalian saham Majalah INVESTOR sebagai salah satu majalah investasi dan keuangan di Indonesia pada tahun 2006 telah mengeluarkan daftar emiten terbaik 2006 versi mereka, dimana yang menjadi pemenang adalah emiten yang dinilai memiliki kinerja teknikal dan fundamental yang sangat baik serta mendapat perhatian yang besar dari para pelaku pasar yang tercermin dari hasil polling yang dilakukan, dan yang menjadi tiga emiten terbaik 2006 versi majalah INVESTOR adalah PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk ASII, PT.ANEKA TAMBANG Tbk ANTM dan PT.PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk PGAS. Ke tiga emiten ini merupakan emiten-emiten yang cukup mendapat apresiasi pelaku pasar untuk beberapa tahun belakangan ini. Tiga emiten ini terpilih sebagai peraih “Outstanding Performers 2006” versi majalah Investor disebabkan karena ketiga emiten ini memiliki kinerja fundamental dan teknikal yang sangat mengesankan dan juga berdasarkan hasil polling yang dilakukan majalah Investor terhadap responden yang terdiri dari analis, investor, manajer investasi dan pengamat pasar modal yang menunjukkan bahwa ke tiga emiten ini mendapat apresiasi yang cukup positif dari pelaku pasar modal. Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 terbesar tahun 2005 sebesar Rp. 5,54 triliun atau meningkat 50 dari tahun sebelumnya, namun akibat inflasi mengakibatkan nilai penjualan otomotif ASTRA sejak akhir 2005 hingga kuartal I 2006 mengalami penurunan hingga 40 sampai tahun 2007, dan diperkirakan akan meningkat kembali pada 2008. ASII Sebagai group usaha yang memiliki banyak line bisnis memiliki dua strategi ekspansi yakni memperkuat value chain disemua line bisnis yang ada dan memanfaatkan peluang-peluang yang dapat memberikan value added. PT.ANEKA TAMBANG Tbk ANTM juga memiliki kinerja yang cukup baik dimana pada tahun 2005 laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp.841,93 miliar atau meningkat sebesar Rp.31 miliar dibanding tahun sebelumnya. Periode 1 april 2005- 31 maret 2006 saham perusahaan ini mampu memberikan return sebesar 92 ,dan salah satu hal yang sangat menarik dari perusahaan ini adalah cukup besarnya devidend yield yang dibagikan kepada para shareholder yaitu sekitar 6,51 Kinerja yang spektakuler juga dialami oleh PT.PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk PGAS dimana pada tahun 2005 laba bersih perseroan meningkat dari Rp 474,33 miliar menjadi Rp 862,01 miliar atau naik sekitar 81 . Kinerja seperti inilah yang membuat saham emiten yang berkode PGAS sangat diminati para pemodal namun sangat disayangkan bahwa saham persero ini yang ditawarkan untuk umum pada bursa 90nya dimiliki oleh pihak asing Investor, no.145,2006 Pemilihan emiten terbaik versi majalah INVESTOR ini sejak awal dibuat dengan mengacu pada kepentingan pemodal publik. Emiten terbaik harus dapat memberikan nilai value yang sebesar-besarnya kepada pemegang saham shareholder dimana hal ini dapat diukur melalui metode EVA dan MVA. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009 Dan Market Value Added MVA Pada Tiga Emiten Terbaik 2006 “

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Saham Tiga Emiten Terbaik 2008

2 31 89

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92