Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009
tetapi menurunkan nilai keseluruhan perusahaan. Penggunaan suatu metode dalam penilaian persediaan, penyusutan, penilaian investasi, dan
lainnya untuk mempermainkan jumlah laba yang diperoleh sangatlah tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Sistem kompensasi yang berpedoman pada maksimalisasi laba juga sangat
dipengaruhi oleh keputusan yang bersifat jangka pendek saja. Penerapan MVA dalam perusahaan dapat menggambarkan prospek yang menguntungkan
atas investasi yang dilakukan saat ini dimasa yang akan datang. Nilai MVA dapat menjadi metode perhitungan dalam menganalisa kekayaan yang akan didapat dimasa mendatang.
F. Keterbatasan pengukuran kinerja yang berdasarkan EVA dan MVA
EVA dan MVA memang memiliki keunggulan sebagai pengukur kinerja yang mampu untuk menyatukan fungsi-fungsi utama manajemen serta merupakan metode yang dapat
digunakan oleh seluruh personil yang ada dalam perusahaan, namun sebagai metode pengukuran EVA dan MVA juga memiliki beberapa keterbatasan yakni :
1. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak dapat memprediksi dampak strategi yang
sekarang digunakan untuk masa depan perusahaan. 2.
Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek saja, sehingga manajer enggan untuk berinvestasi jangka panjang karena takut menurunkan nilai EVA dalam periode yang
bersangkutan , sehingga menurunkan daya saing perusahaan. 3.
EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya dapat meningkatkan kinerja keuangan seperti inovasi, teknologi informasi, kemampuan karyawan, dll.
4. EVA kurang cocok diterapkan pada industri tertentu yakni perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan sangat tinggi seperti pada sektor teknologi,dll 5.
Metode MVA mengabaikan kesempatan biaya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.
Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009
operasi. 7.
MVA mengabaikan distribusi kekayaan kepada shareholder dan juga mengabaikan kontribusi mereka.
8. Penerapan metode EVA dan MVA memerlukan tambahan biaya, dll.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberi peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek
Jakarta berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.
Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek pertama Indonesia
didirikan di Batavia, pusat pemerintah Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan kemudian dibuka
lagi pada 1925. Pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa Paralel di Surabaya dan Semarang, namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentera
Jepang di Batavia. Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,
Sahala Ian Patra Napitupulu : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA..., 2006 USU Repository © 2009
diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.
Bursa Saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam sebelum akhir tahun 1977, institusi baru di bawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan
dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta.
Tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta BEJ. Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT.BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi
Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru dan pada 22 Mei 1995, BEJ
meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi
perdagangan saham dengan frekwensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual www.jsx.co.id.
B. Majalah Investor