44
keputusan. Pengaruh kelompok cenderung memperuncing sensitivitas remaja terhadap reward dan pilihan remaja terhadap reward secara
langsung jangka pendek. Berbeda dengan orang dewasa yang cenderung memilih untuk sendiri dalam keputusan akan suatu resiko.
5. Ketidakmatangan yang terkait bagian otak dengan kontrol kognitif.
Remaja relatif berbeda dengan orang dewasa, yaitu kurang mampu untuk mengatur perilaku mereka. Hal tersebut tercermin pada remaja sebagian
besar cenderung untuk bertindak sebelum berpikir, sulit membuat rencana dan mengontrol emosi mereka.
6. Pengambilan keputusan pada remaja lebih mudah terganggu oleh
rangsangan emosi dan sosial dibandingkan dengan orang dewasa. Pada penelitian yang membandingkan pengambilan keputusan pada remaja dan
dewasa, penelitian dilakukan pada mereka yang sedang sendiri dan ketika berada dibawah kondisi rangsangan emosional diminimalkan.
2.3. MODEL TEORITIK
Gambar 2.1 Model Teoritik
Sumber: Peneliti, 2015.
• Komunikasi • Komunikasi
Antarpribadi • Pola
Komunikasi Keluarga
• Pengambilan Keputusan
• Remaja Remaja perempuan berusia
15-19 tahun yang sudah menikah.
Desa Sei Semayang,
Kecamatan Sunggal, kabupate
Deli Serdang
Pola komunikasi
keluarga, pengambilan
keputusan menikah usia
remaja
Universitas Sumatera Utara
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi penelitian dalah
suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian epistemilogi penelitian, yaitu yang menyangkut bagaimana kita
mengadakan penelitian Usman, 2009:41. Penelitian ini berjudul “Studi Kasus Pola Pomunikasi Keluarga dalam
Pengambilan Keputusan Perkawinan Usia Remaja di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli serdang”. Studi kasus merupakan strategi
yang cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-
peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Selain itu,
penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu studi-studi kasus eksplanatoris, eksploratoris dan deskriptif. Dalam penggunaannya, peneliti studi
kasus perlu memusatkan perhatian pada aspek pendesainan dan peyelenggaraannya agar lebih mampu menghadapi kritik-kritik tradisional tertentu
terhadap metodetipe pilihannya Robert, 2002:1. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian dengan metode dekriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan situasi, proses atau gejala-gejala tertentu yang diamati. Penelitian
yang menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan situasi serta fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat
yang menjadi penelitian dan berupaya menarik realita itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda atau gambaran tentang kondisi dan fenomena
tertentu Bungin, 2007 : 68. Metode penelitian kualitatif ini digunakan karena:
Universitas Sumatera Utara