36
cara pemilihan bertindak, Suatu keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh pengelola sebagai suatu proses yang paling efektif untuk mencapai
tujuan dan memecahkan masalah”. Pengambilan keputusan merupakan proses untuk membuat suatu pilihan
yang bersifat intensional dan reflektif dalam merespon kebutuhan. Proses ini dipengaruhi masa lalu, masa sekarang dan perkiraan masa yang akan datang.
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih dan berkomitmen atas apa yang telah dipilih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah suatu proses memilih alternatif serta mengidentifikasi kebutuhan untuk mencapai tujuan berdasarkan keinginan, pengetahuan dan pengalaman
Library.binus.ac.id
2.2.4.2 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan
Kleindorfer 1993 menyatakan bahwa kebutuhan, nilai dan tujuan yang hendak dicapai seseorang merupakan faktor dasar dalam mengambil keputusan.
adanya tahapaan yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung, yaitu :
1. Tahap penemuan masalah dan definisi masalah. Merupakan tahap dimana individu menyadari adanya masalah yang perlu
diselesaikan. Dan individu berfokus pada apa yang mereka anggap sebagai masalah. Persepsi terhadap sesuatu sebagai pokok permasalahan atau apa yang
menjadi masalah utama dipengaruhi oleh kebutuhan, nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam tahap ini individu juga menyadari kondisi, dan definisi masalah
2. Tahap pencarian atau tahap evaluasi. Merupakan tahap mengumpulkan informasi tentang kemungkinan alternatif
pemecahan masalah dan kemudian mengevaluasi alternatif tersebut. Dalam tahap ini individu mencari kepentingan dari suatu masalah, kesulitan, sumber daya, dan
waktu 3. Tahap memilih alternatif dan membuat keputusan.
Dalam tahap ini individu mengambil keputusan dengan memilih dari bentuk alternatif yang telah dipilih. Dalam tahap ini individu mengumpulkan
Universitas Sumatera Utara
37
semua informasi untuk menyelesaikan masalah, dengan cara yang meminimalisasi kerugian.
4. Tahap evaluasi hasil. Setelah membuat keputusan dan mengambil tindakan sesuai keputusan,
pengambil keputusan mengevaluasi tepat-tidaknya keputusan yang dibuat berdasarkan hasil atau akibat dari keputusan tersebut. Dan kemudian
mempertahankan hasil keputusan.
2.2.4.3 Fungsi Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan masalah yang sangat penting? Menurut pengamatan, masalah intinya ada dua, yaitu Manullang Fadli, 2014:8
: 1.
Keputusan merupakan pangkal atau permulaan dari semua jenis aktivitas manusia, yang sadar dan terarah, baik secara invidual maupun secara
kelompok, secara institusional atau organisasional. Jadi, bagi yang menghendaki adanya aktivitas-aktivitas tertentu, maka dirinya harus
mampu dan berani mengambil keputusan-keputusan, secara efektifdan efesien.
2. Keputusan tersebut bersifat futuristik, yaitu mengenai hari yang akan
datang dan efeknya akan berlangsung di hari-hari yang akan datang. Padahal, hari kemudian itu, hanya terdiri atas ketidakpastian
uncertainties, onzekerheden. Para pemimpin Agama berkata, bahwa yang pasti di dunia ini hanya ada dua, yakni kematian dan hari kiamat.
Keharusan akan adanya keputusan di satu pihak dan kenyataan berupa serba ketidakpastian, yang dihadapi oleh manusia di pihak lain, merupakan
masalah inti dari persoalan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, maka sejak dulu, manusia belajar berhitung dan
memperhitungkan segala sesuatunya yang dapat dihitung, yang dia anggap perlu dihitung dan yang harus diperhitungkan. Astrologi ilmu perbintangan, Primbon
ilmu matrix jawa, untuk perhitungan nasib manusia, Sience ilmu pengetahuan modern, Matematika, Komputer dan lain sebagainya. Bidang ilmu tersebut,
dikembangkan oleh manusia, untuk mencari kepastian-kepastian relatif relative
Universitas Sumatera Utara
38
zekerheden, relative certaities, yaitu kepastian-kepastian yang dapat dijangkau oleh penglihatan atau otak manusia, sehingga dapat dipergunakan untuk
mengambil keputusan-keputusan besar dan kecil, penting dan tidak penting, darurat dan tenag, individual dan organisasional dan lain sebaginya. Dengan
perkataan lain, semua keputusan manusia, selalu bersifat atau berwarna subjektif. Bahkan dalam mempergunakan teknik analisa stastik atau matematika pun, dia
masih terikat kepada kempuannya, untuk menentukan data mana yang relevan dan mana yang tidak.
2.2.4.4 Seni dan Teori