Escherichia coli TINJAUAN PUSTAKA

Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 Proses pembuatan es krim tersebut juga sama untuk 2 dua kategori lainnya, selain beda komposisi dan kadar lemak serta pemilihan dan penggunaan bahan – bahan pendukung. Es krim premium dan super premium dalam pembuatannya, menggunakan alat pembuat es krim yang lebih modern disebut dengan ice craem maker sehingga menghasilkan terkstur es krim yang lebih lembut Wikipedia, 2008.

2.4.1 Proses Pembuatan Es Krim

Proses pembuatan es krim terdiri dari Prawita, 2007 : 1. Pemasakan Susu direbus dan ditambahkan gula kemudian dimasak hingga mendidih 2. Pencampuran Campurkan bahan- bahan seperti kocokan kuning telur, adonan agar-agar dan vanili kadang diberi bahan pendukung berupa perasa, seperti: buah kedalam rebusan susu diaduk hingga merata dan sarat. 3. Pembekuan Campuran yang telah merata dan sarat tadi dibekukan dengan suhu dibawah C. 4. Pengadukan Setalah campuran beku lakukan pengadukan atau dapat dimasukkan kedalam cetakkan es krim kemudian putar adonan es krim hingga lembut. Lakukan proses pembekuan dan pengadukan hingga didapat tekstur es krim yang lembut.

2.5. Escherichia coli

Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun hewan, oleh karena itu disebut juga koliform fekal. Bakteri koliform lainnya berasal dari hewan dan tanaman mati disebut koliform non fekal. Escherichia coli adalah bakteri bersifat gram negatif, berbentuk batang dan tidak membentuk spora Fardiaz, 1992. Sel Escherichia coli mempunyai ukuran panjang 2,0 – 6,0 µm, tersusun tunggal, berpasangan. Escherichia coli tumbuh pada suhu udara 10 – 40 C, dengan suhu optimum 37 C. pH optimum pertumbuhannya adalah 7,0 – 7,5. Bakteri ini sangat sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan pada suhu pasteurisasi Supardi, 1999. Bakteri yang secara tipikal mesofolik ini juga dapat tumbuh pada suhu sekitar 7 – 10 C. Jika disimpan dibawah 10 C maka bakteri tipe mesofilik juga akan tumbuh sangat lambat. Adams, 2004. Escherichia coli yang umumnya menyebabkan diare terjadi di seluruh dunia. Pelekatan pada sel epithelial pada usus kecil atau usus besar sifatnya dipengaruhi oleh gen dalam plasmid. Sama halnya dengan toksin yang merupakan plasmid atau phage mediated Brooks dkk, 2001. Escherichia coli yang sebabkan penyakit pada manusia disebut Entero Pathogenic Escherichia coli EPEC. Dosis infektif EPEC 10 8 -10 10 sel mampu menimbulkan enterotoksigeni. Ada dua golongan Escherichia coli penyebab penyakit pada manusia. Golongan pertama disebut Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC yang mampu menghasilkan enterotoksin dalam usus kecil dan menyebabkan penyakit dengan gejala diare, muntah-muntah, dehidrasi serupa dengan kolera. Waktu inkubasi penyakit ini 8 – 24 jam Nurwantoro, 1997. Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC merupakan penyebab umum diare pada wisatawan dan merupakan penyebab yang sangat penting dari diare pada bayi di negara berkembang. Beberapa strain Entero Toxigenic Escherichia coli ETEC memproduksi sebuah eksotoksin yang sifatnya labil terhadap panas thermolabil LT dan stabil terhadap panas thermostabil ST Brooks dkk, 2001. Golongan kedua disebut Entero Invasive Escherichia coli EIEC, dimana sel-sel Escherichia coli mampu menembus dinding usus dan menimbulkan kolitus radang usus besar atau gejala seperti disentri. Waktu inkubasi 8 – 44 jam rata-rata 26 jam dengan gejala demam, sakit kepala, kejang perut dan diare berdarah Nurwantoro, 1997. Keberadaan bakteri Escherichia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi pasti terjadinya kontaminasi tinja manusia Chandra, 2007. Adanya E.coli menunjukkan suatu tanda praktek sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk-produk susu Supardi, 1999.

2.6. Pengaruh Suhu Rendah Terhadap Mikroorganisme

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012

9 116 129

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009

7 115 90

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 

7 50 154

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 18

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12