Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli
Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui pedagang yang telah berjualan 5 – 9 tahun berjumlah 1 pedagang 12,5, telah berjualan 10 – 14 tahun berjumlah 4 pedagang
50 dan pedagang yang telah berjualan 15 – 19 tahun berjumlah 3 pedagang 37,5.
4.2.2. Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Es Krim
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang es krim yang menjajakan dagangannya di Kecamatan Medan Petisah, diketahui bahwa ke 6 enam
prinsip hygiene sanitasi telah dilakukan oleh pedagang es krim di Kecamatan Medan Petisah yang secara rinci disajikan dalam tabel 4.3 hingga 4.8.
4.2.2.1 Pemilihan Bahan Es Krim
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang es krim dalam pemilihan bahan baku es krim dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut :
Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli
Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.3 Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Pemilihan Bahan Es Krim Yang
Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa terdapat 5 pedagang es krim 62.5 yang
menggunakan bahan pendukung berupa buah dalam pembuatan es krim dan semua buah yang digunakan oleh pedagang dalam keadaan segar. Untuk pemilihan bahan baku
berupa susu kaleng, agar – agar, vanilli yang digunakan oleh seluruh pedagang 100
No Kriteria Penilaian
Ya Tidak
Jlh Jlh
1. Es krim menggunakan bahan pendukung berupa buah
5 62,5
3 37,5
2. Es krim yang menggunakan bahan pendukung berupa buah dalam keadaan
segar 5
62,5
3. Bahan baku diperoleh dari tempat penjualan yang diawasi oleh pemerintah
8 100
4. Bahan baku es krim
I
Susu kaleng bubuk i. Kalengkotak susu tidak dalam keadaan rusak atau bocor.
8 100
ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8
100 iii. Sudah terdaftar pada BPOM Badan Pengawasan Obat dan Makanan
dan memiliki nomor pendaftaran. 8
100 iv. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa
8 100
II
Telur i. Tampak bersih dan kuat
8 100
ii. Tidak pecah dan retak 8
100 iii. Tidak terdapat noda atau kotoran pada kulit
8 100
iv. Kulit telur kering 8
100
III
Agar-agar i. Kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor.
8 100
ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8
100 iii. Sudah terdaftar pada BPOM Badan Pengawasan Obat dan Makanan
dan memiliki nomor pendaftaran. 8
100 iv. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa
8 100
IV
Vanili i. Kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor.
8 100
ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8
100 iii. Sudah terdaftar pada BPOM Badan Pengawasan Obat dan Makanan
dan memiliki nomor pendaftaran. 8
100 iv. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa
8 100
V.
Gula i. Es krim memakai gula pasir
4 50
4 50
ii. Gula arengula merah 8
100 iii. Pemanis buatan
4 50
4 50
Ika Purnamasari A. : Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli
Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
memenuhi syarat kesehatan, dimana kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor, mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya, sudah terdaftar pada
BPOM Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta tidak dalam keadaan kadaluwarsa. Semua pedagang es krim 100 menggunakan bahan baku es krim berupa telur yang
memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan untuk bahan baku berupa gula, terdapat 4 pedagang 50 yang memakai gula pasir dan selebihnya terdapat 4 pedagang 50
yang menggunakan pemanis buatan yaitu natrium siklamat.
4.2.2.2 Penyimpanan Bahan Baku Es krim