bertukar tanaman dan bahan tanaman antar tetangga dan menjadi tempat bermain anak-anak atau tempat bersosialisasi sesama tetangga. Masyarakat
membutuhkan pekarangan sebagai keteduhan atau fungsi miniatur hutan alam untuk estetika.
5.5.3.3 Peluang dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban
1. Adanya kelompok pemberdaya keluarga atau perkumpulan tetangga
Paguyuban Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga PKK adalah gerakan
nasional yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera,
maju, dan mandiri. Gerakan ini adalah upaya memberdayakan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin menuju terwujudnya keluarga
yang berbudaya, bahagia, sejahtera, dan hidup dalam keharmonisan. Hal inilah yang seharusnya dapat dicapai jika adanya PKK dan rutinitas pertemuan dan
keberlanjutannya dapat direalisasikan secara maksimal. Namun, dalam kenyataannya dilapangan tidak semua ibu rumah tangga bergabung kedalam
gerakan PKK yang dinaungi oleh pemerintah ini. Namun, banyak dari mereka yang bergabung kedalam perwiritan atau kelompok-kelompok sosial kecil
seperti dalam kegiatan jula-jula. Namun, dalam lain terlihat adanya paguyuban yang terbentuk secara alamiah.
Sebagai bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah pula. Hal ini karena saudara yang
tinggal berdekatan ataupun tetangga yang sudah tinggal berdampingan
membentuk paguyuban alamiah. Namun, tidak terlihat adanya paguyuban yang dibentuk secara resmi.
2. Sarana dan infrastruktur yang mendukung
Hingga saat ini, pemanfaatan pekarangan pada umumnya hanya untuk memenuhi estetika dan sosial-budaya. Karena jika melihat pada fungsi
pekarangan di pedesaan, ada satu titik fungsional yang kurang bertumbuh di pekarangan suburban, yaitu penyediaan tanaman pangan yang tujuannya
dalam hal komersil. Hal ini disebabkan karena sarana penyedia kebtuhan rumah tangga dalam hal pangan sudah dipenuhi baik di pasar atau kedai yang
mudah dijangkau oleh masyarakat. Ditambah lagi sarana transportasi yang ada memudahkan masyarakat ke pasar baik dalam bentuk kendaraan pribadi atau
sarana transportasi umum. Hal ini semakin dipermudah dengan tersedianya jalan yang memadai beraspal dari dan menuju pasar.
3. Akses pasar sangat mudah
Masyarakat suburban memiliki akses yang tergolong mudah dalam penyediaan kebutuhan rumah tangga dibidang pangan. Mereka terkadang
membeli kebutuhan bumbu dapur atau pangan lainnya untuk keperluan selama sebulan, satu kali dalam seminggu atau sesuai keperluan. Jarak yang ditempuh
untuk mendapatkan kedai kebutuhan pokok rumah tangga relatif dekat. Begitu pula dengan pasar tempat mereka membeli kebutuhan pokok dapat dijangkau
dengan sarana transportasi dalam beberapa menit saja yang berkisar dari 10-15 menit dalam jarak yang kurang dari 5 kilometer.
4. Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat
Disamping dari penyediaan ruang untuk resepsi, pekarangan juga dibutuhkan sebagai wadah berkumpul sesama tetangga. Misal pada sore hari, anak-anak
sedang bermain di pekarangan dan orang tua mengawasi atau memberi makan mereka dan juga melakukan komunikasi sesama tetangga. Pada hari tertentu
mereka mengurusi pekarangannya dan saling bertukar tanaman. Pekarangan juga menjadi tempat parkir kendaraan. Jika ada keluarga yang mengadakan
resepsi, maka mereka terkadang menumpang di pekarangan tetangganya unuk melakukan resepsi tersebut baik untuk tempat tenda maupun parkir kendaraan.
5.5.3.4 Ancaman dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban