Kelemahan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban

5.5.3.2 Kelemahan

dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban 1. Luas lahan pekarangan sempit Luas lahan pekarangan suburban di tiga desa penelitian yaitu Desa Suka Makmur, Desa Kedai Durian, dan Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua kabupaten Deli Serdang ialah bervariasi mulai dari 28 m 2 hingga 116 m 2 . Lahan tersebut pada umumnya berada di depan rumah saja atau ada di depan dan samping rumah. Luas lahan pekarangan di daerah suburban termasuk kategori sempit. Lahan Pekarangan berkontur datar. Lahan pekarangan tidak dimanfaatkan sepenuhnya dalam kegaitan usahatani, hanya ada kegiatan bercocok tanam yang berfungsi secara subsisten, sosial-budaya, dan bio-fisik lingkungan dan disamping semua fungsi tersebut yang paling utama adalah fungsi estetis. 2. Kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak Memiliki pekarangan dengan lahan luas memungkinkan untuk pamanfaatan lahan yang masih tersisa dengan memelihara beberapa hewan seperti ayam, bebek, burung, dan lain-lain. Namun, di pekarangan suburban daerah penelitian hanya ditemukan beberapa yang memelihara hewan dan tujuannya bukan untuk berternak, tetapi hanya sebagai hewan peliharaan hias seperti burung, kelinci, atau ayam hias. Menurut responden di daerah penelitian, kebutuhan mereka terhadap hewan ternak ialah kurang diperlukan. Ketika mereka membutuhkan hewan tersebut, maka mereka dapat membelinya di pasar atau toko terdekat. Hal ini juga disebabkan karena bau yang dihasilkan dari ternak tersebut mengganggu kenyamanan. Oleh karena itu, penyediaan lahan bagi hewan ternak tidak terlalu dibutuhkan. 3. Gaya hidup yang cukup praktis Gaya hidup masyarakat suburban bervariasi. Dalam hal ini, gaya hidup yang diidentifikasi adalah berdasarkan pada upaya pemenuhan fungsi-fungsi pekarangan yang dibutuhkan dalam gaya hidup; yakni: • Pemenuhan Fungsi Subsisten; mengharapkan sumbangan tanaman pangan yang menghasilkan produk karbohidrat, buah, sayur, bumbu, obat, dan produk non-pangan lainnya termasuk produksi ternak dengan nilai gizi yang tinggi dalam bentuk protein, mineral, dan vitamin. • Pemenuhan Fungsi Komersil; mengharapkan produksi untuk komersial atau memberi tambahan pendapatan keluarga • Pemenuhan Fungsi Sosial-Budaya; saling bertukar tanaman dan bahan tanaman antar tetangga, memberikan status bagi pemilik pekarangan di lingkungannya, menjadi tempat bermain anak-anak atau tempat bersosialisasi sesama tetangga. • Pemenuhan Fungsi Bio-Ekologis; membutuhkan keteduhan atau fungsi miniatur hutan alam. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa diantara pemenuhan empat fungsi diatas, ada satu fungsi yang sama sekali tidak dipenuhi oleh responden, yaitu fungsi komersil. Masyarakat suburban tidak lagi mengharapkan produksi untuk komersial atau memberi tambahan pendapatan keluarga. Namun, mereka masih mengharapkan sumbangan tanaman pangan yang menghasilkan produk karbohidrat, buah, sayur, bumbu, dan obat. Mereka juga saling bertukar tanaman dan bahan tanaman antar tetangga dan menjadi tempat bermain anak-anak atau tempat bersosialisasi sesama tetangga. Masyarakat membutuhkan pekarangan sebagai keteduhan atau fungsi miniatur hutan alam untuk estetika.

5.5.3.3 Peluang dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban