1.635 0.307 0.361 Strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Dalam Mendukung Pemberdayaan Masyarakat Suburban” (Studi Kasus: Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang)

Tabel 5.10 Gabungan Matiks Evaluasi Faktor Strategis Internal dan Eksternal Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban Faktor Faktor Strategis Bobot Skor Bobot x Skor FAKTOR STRATEGIS INTERNAL KEKUATAN 1 Diperlukannya penyediaan tanaman buah dan atau sayur tahunan 0.119 3.12 0.371 2 Diperlukannya penyediaan tanaman obat keluarga toga 0.103 2.47 0.254 3 Kebutuhan tanaman peneduh hutan mini 0.180 3.64 0.291 4 Tingginya kenyamanan alam 0.088 3 0.264 5 Penguasaan teknik budidaya yang cukup baik 0.079 2.76 0.218 6 Adanya nostalgia perumahan yang tinggi 0.096 2.47 0.237 Total Skor Kekuatan 0.665

17.46 1.635

KELEMAHAN 1 Luas lahan pekarangan sempit 0.099 1.06 0.105 2 Kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak 0.071 1 0.071 3 Gaya hidup yang cukup praktis 0.111 1.18 0.131 Total Skor Kelemahan 0.281

3.24 0.307

Selisih Kekuatan-Kelemahan 1.328 FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL PELUANG 1 Adanya kelompok pemberdaya keluarga atau perkumpulan tetangga Paguyuban 0.165 2,82 0.465 2 Sarana dan infrastruktur yang mendukung 0.177 4 0.708 3 Akses pasar sangat mudah 0.123 4 0.492 4 Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat 0.176 3,64 0.640 Total Skor Peluang 0.641 8 2.305 ANCAMAN 1 Kondisi tanah dan klimatologis tidak mendukung untuk tanaman pangan dan tanaman hortikultura 0.150 1,29 0.193 2 Tidak adanya Lembaga Pendukung Penggerak Pemanfaatan Pekarangan Program Pemerintah di Bidang Pekarangan 0.168 1 0.168 Total Skor Ancaman 0.318

2.29 0.361

Selisih Peluang-Ancaman 1.944 Sumber: Lampiran 9, 10, 19, dan 20 Dari Tabel 510. Menunjukkan bahwa selisih faktor strategis internal kekuatan- kelemahan sebesar 1,328 , ini artinya pengaruh kekuatan lebih besar terhadap pengaruh kelemahan pada pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang. Hal ini berarti faktor-faktor kekuatan internal berupa diperlukannya penyediaan tanaman buah dan atau sayur tahunan, diperlukannya penyediaan tanaman obat keluarga toga, kebutuhan tanaman peneduh hutan mini, tingginya kenyamanan alam, penguasaan teknik budidaya yang cukup baik, dan Adanya nostalgia perumahan yang tinggi mampu menyeimbangkan dengan faktor kelemahan yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa perkembangan pemanfaatan pekarangan suburban di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut lagi. Selisih faktor eksternal peluang-ancaman sebesar 1,944, ini artinya pengaruh peluang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh ancaman pada pengembangan pemanfaatan pekarangan di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang. Hal ini berarti faktor-faktor peluang eksternal yang berupa adanya kelompok pemberdaya keluarga atau perkumpulan tetangga Paguyuban, sarana dan infrastruktur yang mendukung, Akses pasar sangat mudah, Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat mampu meminimalkan faktor ancaman eksternal yang menghambat pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban. Setelah itu, mencari posisi strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan matriks posisi. Posisi strategi pengembangan ditunjukkan oleh koordinat x,y. Nilai x diperoleh dari selisih faktor internal kekuatan-kelemahan dan nilai y diperoleh dari selisih faktor eksternal peluang-ancaman. Berdasarkan Tabel 5.10 diperoleh nilai x 0 yaitu 1,328 dan nilai y 0 yaitu 1,944. Posisi titik koordinat dan y dapat dilihat pada diagram cartesius pada Gambar 7. Gambar 7. Matriks Posisi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban Matriks posisi strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban pada Gambar X menunjukkan nilai x 0 yaitu 1,328 dan nilai y 0 yaitu 1,944. Hal ini berarti posisi strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban terletak pada kuadran I. Umar 2008 menyatakan kuadran I merupakan kuadran yang dibatasi oleh sumbu X dan sumbu Y yang keduanya bertanda positif dan alternatif strategi yang dianjurkan adalah strategi agresif aggressive strategic. Kuadran ini FAKTOR EKSTERNAL F A K T O R I N T E R N A L Kuadran III Strategi Turn-around Kuadran IV Strategi Defensif Kuadran II Strategi Diversifikasi Kuadran I Strategi Agresif Y + X + X - Y - 1,328; 1,944 mempunyai posisi yang paling menguntungkan dimana kekuatan dan peluang dalam kondisi baik sehingga dengan kekuatan yang dimiliki masyarakat pemanfaat pekarangan dimungkinkan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengembangkan usahanya. Pemanfaatan pekarangan suburban berada di kuadran I artinya pemanfaatan pekarangan suburban memiliki faktor-faktor kekuatan dalam kondisi baik namun masyarakat belum memanfaatkan peluang yang ada pemanfaatan pekarangan suburban belum berkembang. Untuk itu diperlukan strategi agresif yaitu melakukan pembenahan pemberdayaan dan meningkatkan pertumbuhan secara maksimal dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada strength- opportunity strategy. 5.6.4 Penentuan Alternatif Strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Tahap selanjutnya adalah menentukan alternatif strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban. Strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban dilakukan dengan menyusun matriks SWOT. Matriks SWOT disusun berdasarkan faktor-faktor internal yaitu kekuatan strength, kelemahan weakness, dan faktor-faktor eksternal yaitu peluang opportunity dan ancaman threat. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat diperoleh 4 strategi utama, yaitu strategi Strengths-Opportunities SO, strategi Weaknesses- Opportunities WO, strategi Strengths–Threats ST dan strategi Weaknesses- Threats WT. Strategi ini dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini . 5.6.5 Evaluasi strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang Strategi SO Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang dengan melihat kekuatan dan peluang yang yang dimiliki adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan penanaman tanaman yang fokus pada tanaman buah atau sayuran tahunan perennial yang unggul untuk membantu meningkatkan jumlah tanaman dan pemanfaatan wilayah pekarangan untuk kegiatan sosial antar rumah tangga S1, S3, S4, S6, O1, O4 2. Penyediaan ruang pekarangan yang cukup tanpa adanya pembatas seperti pagar permanen untuk memudahkan kegiatan sosial seperti resepsi dalam meningkatkan ikatan antar masyarakat S4, S6, O1, O4 3. Memanfaatkan sarana dan infrastruktur yang mendukung, kelompok masyarakat, dan akses pasar secara optimal untuk pemberdayaan dalam pemanfaatan pekarangan yang fokus pada jenis tanaman perennial unggul dengan tujuan komersil yang dinaungi oleh kelompok tanam dengan sistem usahatani yang terintegrasi dan skala usaha yang mengarah pada skala ekonomi menurut kawasan yang terorganisir dalam satu komunitas S1, S2, O1, O2, O3 Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang dengan melihat kelemahan dan peluang yang yang dimiliki adalah sebagai berikut: Strategi WO 1. Membina sumber daya manusia untuk mengelola usaha tani luas lahan kecil dengan jumlah input yang sesuai rekomendasi dan tepat waktu W1, W2, W3,O1 2. Menyuluh Masyarakat dengan pemberian informasi mengenai gaya hidup dengan wawasan lingkungan di sela kegiatan sosial masyarakat W2, O1, O4 Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang dengan melihat kekuatan dan ancaman yang yang dimiliki adalah sebagai berikut: Strategi ST 1. Merancang dan melaksanakan struktur pekarangan secara spesifik sesuai dengan ekosistem dan sumberdaya bio-fisik setempat melalui praktik-praktik ilmiah seperti dalam praktik agroforestri. yang sesuai dengan kondisi iklim dan geografis wilayah dan pemanfaatan metode bercocok tanam yang mendukung. Pada pekarangan yang berada di wilayah dengan curah hujan tinggi, disarankan praktik agrosilvofishery, sedangkan pekarangan yang berada di wilayah yang lebih kering disarankan praktik agrosilvopastural S1, S2, S5, T1 2. Menyediakan tenaga pendamping Penyuluh Pertanian yang berkualifikasi untuk membantu meningkatkan penguasaan bertani terhadap teknik budidaya S5, T2 Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan di Desa Suka Makmur, Kedai Durian, dan Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang dengan melihat kelemahan dan ancaman yang yang dimiliki adalah sebagai berikut: Strategi WT 1. Mengoptimalkan metode pemanenan yang berkelanjutan W1, W2, T1 2. Pengoptimalan penyediaan input usaha tani hingga pengumpulan hasil produksi dan mendistribusikannya W2, T2 3. Mengoptimalkan penggunaan luas lahan dan input dalam hal ini dapat termasuk ternak yang hanya membutuhkan sedikit ruang untuk memperoleh hasil produksi yang memiliki nilai komersil W1, W2, W3, T1 4. Memanfaatkan bantuan pemerintah untuk penyediaan dan penggunaan input sehingga sesuai rekomendasi dan tepat waktu W1,W2, T2 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Luas lahan pekarangan daerah suburban termasuk dalam kategori pekarangan sempit. 2. Fungsi ruang pekarangan di wilayah suburban ialah untu sirkulasi aktivitas anggota keluarga dan tetangga 3. Stratifikasi tanaman etagebow penyusun pekarangan di wilayah suburban ialah terpenuhi 4 empat strata keragaman vertikal yaitu Strata I, II, III, dan IV. 4. Nilai dan fungsi yang terkandung dalam pemanfaatan lahan pekarangan pada masyarakat suburban ialah produksi secara subsisten, fungsi sosial- budaya, fungsi spiritualitas, fungsi estetis, fungsi ekologis, bio-fisik lingkungan, iklim mikro, dan ekosistem suburban 5. Faktor-faktor pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan pada masyarakat suburban meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal yaitu luas lahan pekarangan, penyediaan tanaman buah dan sayur tahunan, diperlukannya penyediaan tanaman obat keluarga toga, kebutuhan tanaman peneduh hutan mini, Kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak, gaya hidup yang cukup praktis, tingginya kenyamanan alam, penguasaan teknik budidaya yang cukup baik, dan adanya nostalgia perumahan yang tinggi. Faktor eksternal yaitu adanya nostalgia perumahan yang tinggi, kondisi tanah dan klimatologis tidak mendukung untuk tanaman pangan dan tanaman hortikultura, adanya kelompok pemberdaya keluarga atau perkumpulan tetangga Paguyuban, sarana dan infrastruktur yang mendukung, akses pasar, Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat, tidak adanya lembaga pendukung penggerak pemanfaatan pekarangan program pemerintah di bidang pekarangan. 6. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada posisi kuadran I Strategi Agresif yaitu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki masyarakat dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan suburban yaitu: Mengoptimalkan penanaman tanaman yang fokus pada tanaman buah atau sayuran tahunan perennial yang unggul untuk membantu meningkatkan jumlah tanaman dan pemanfaatan wilayah pekarangan untuk kegiatan sosial antar rumah tangga. Penyediaan ruang pekarangan yang cukup tanpa adanya pembatas seperti pagar permanen untuk memudahkan kegiatan sosial seperti resepsi dalam meningkatkan ikatan antar masyarakat. Memanfaatkan sarana dan infrastruktur, kelompok masyarakat, dan akses pasar secara optimal untuk pemberdayaan dalam pemanfaatan pekarangan yang fokus pada jenis tanaman perennial unggul dengan tujuan komersil yang dinaungi oleh kelompok tanam dengan sistem usahatani yang terintegrasi dan skala usaha yang mengarah pada skala ekonomi menurut kawasan yang terorganisir dalam satu komunitas. Strategi SO