Defenisi Defenisi dan Batasan Operasional

- masyarakat dalam posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. - Dilakukan dengan penggunaan diversifikasi produk atau pasar. Kuadran III: - Masyarakat menghadapi peluang besar tetapi sumberdayanya lemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal, fokus strategi pemanfaat pekarangan pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala- kendala internal. Kuadran IV: - Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan - Masyarakat menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan. - Strategi yang diambil adalah penciutan dan likuidasi.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Defenisi

1. Lahan pekarangan merupakan Homegardens are commonly defined as a piece of land with a definite boundary surrounding a homestead, being cultivated with a diverse mixture of perennial and annual plant species, arranged in a multilayered vertical structure, often in combination with raising livestock, and managed mainly by household members for subsistence production. Sebidang lahan dengan luas 120m 2 yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menanam tanaman hortikultura; seperti sayuran olerikultura, buah-buahan segar pomologifrutikultur, tanaman bunga florikultura, tanaman obat-obatan biofarmaka, tanaman palawija, dan taman lansekap, ternak, atau perikanan. 2. Ukuran pekarangan adalah luasan lahan yang mengakomodir semua fungsi pekarangan. Bukanlah hanya luas lahan halaman yang mana dalam penelitian ini luasannya kurang dari 120m 2 . 3. Produksi pekarangan merupakan hasil pertanian dari pemanfaatan lahan pekarangan. 4. Strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan adalah cara-cara yang efisien dan sistematis untuk mengembangkan pemanfaatan pekarangan di masa yang akan datang oleh masyarakat suburban 5. Kekuatan adalah faktor internal yang mendukung usahatani pekarangan di daerah penelitian. 6. Kelemahan adalah masalah atau kekurangan yang perlu diminimalkan dalam usahatani pekarangan yang berasal dari dalam atau internal di daerah penelitian. 7. Ancaman adalah masalah-masalah yang perlu dihindari dalam usahatani pekarangan yang berasal dari luar atau eksternal di daerah penelitian. 8. Peluang adalah kesempatan-kesempatan yang mendukung usahatani pekarangan di daerah penelitian. 9. Ketersediaan lahan adalah luas pekarangan yang dimiliki masyarakat dalam satuan hektar. 10. Sarana pendukung dan infrastruktur adalah fasilitas–fasilitas pendukung usahatani pekarangan di daerah penelitian. 11. Akses pasar adalah jarak antara masyarakat pekarangan dengan pasar KabupatenKota. 12. Penyediaan tanaman buah dan sayur tahunan adalah kebutuhan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga aspek tanaman buah dan sayur di daerah penelitian. 13. Penyediaan tanaman obat keluarga toga adalah kebutuhan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga aspek tanaman obat keluarga toga di daerah penelitian. 14. Kebutuhan tanaman peneduh hutan mini adalah kebutuhan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga aspek tanaman peneduh hutan mini di daerah penelitian. 15. Penyediaan lahan hewan peliharaan ternak adalah upaya pemenuhan kebutuhan dalam aspek hewan peliharaan ternak. 16. Gaya hidup praktis adalah gaya hidup yang menginginkan segalanya serba mudah, cepat, dan instan. 17. Kondisi tanah dan klimatologis adalah keadaan tanah yang dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, yaitu hujan, suhu dan kelembaban. Pengaruh ini kadang menguntungkan tapi tidak jarang pula merugikan. 18. Paguyuban adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan masyarakat yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 19. Keluarga komuter adalah keluarga yang anggotanya merupakan pekerja hilir mudik pada waktu-waktu tertentu. Dalam hal ini, komuter diklasifikasikan sebagai orang yang bekerja dari daerah kabupaten Deli Serdang ke ibu kota provinsi. 20. Kegiatan sosial dan hiburan adalah sebuah inti dari hubungan para individu atau kelompok yang membentuk pola hubungan. 21. Nostalgia perumahan adalah Kenangan pada masa silam mengenai rumah masa lalu serta aspek-aspek penyusunnya merupakan salah satu faktor bagi masyarakat untuk melestarikan pekarangan. 22. Kultur pekarangan adalah pengetahuan mengenai pemberdayaan pekarangan yang didapatkan secara turun-temurun. 23. Stratifikasi tanaman etagebow terbagi atas 2 dua keragaman, yaitu keragaman vertikal dan keragaman horizontal. Keragaman vertikal adalah struktur tanaman dari pohon yang sangat tinggi hingga rerumputan yang menjadi penutup tanah. Struktur ini dikelompokkan menjadi 5 strata Arifin et al. 1997; Arifin et al. 2010; Arifin et al. 2013. Keragaman horizontal adalah keragaman elemen penyusun pekarangan yaitu keragaman jenis tanaman, hewan ternak dan satwa liar, serta jenis ikan.

3.5.2 Batasan Operasional