4. Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat
Disamping dari penyediaan ruang untuk resepsi, pekarangan juga dibutuhkan sebagai wadah berkumpul sesama tetangga. Misal pada sore hari, anak-anak
sedang bermain di pekarangan dan orang tua mengawasi atau memberi makan mereka dan juga melakukan komunikasi sesama tetangga. Pada hari tertentu
mereka mengurusi pekarangannya dan saling bertukar tanaman. Pekarangan juga menjadi tempat parkir kendaraan. Jika ada keluarga yang mengadakan
resepsi, maka mereka terkadang menumpang di pekarangan tetangganya unuk melakukan resepsi tersebut baik untuk tempat tenda maupun parkir kendaraan.
5.5.3.4 Ancaman dalam Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban
1. Kondisi tanah dan klimatologis tidak mendukung untuk tanaman pangan dan
tanaman hortikultura Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan. Tanah memiliki struktur yang berongga guna untuk pertumbuhan akar tumbuhan untuk bernafas dan tumbuh, tanah juga mempunyai fungsi
penting untuk menyimpan air dan menekan erosi. Unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi radiasi
matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dan awan. Melihat kondidi seperti ini, pada daerah penelitian tidak terlalu mendukung untuk
dikembangkannya penanaman tanaman pangan atau hortikultura mengingat daerah penelitian adalah daerah bersuhu panas, kelembaban sedang, curah
hujan yang terkadang tidak menentu mengikuti musim, dan kapasitas penyinaran yang terkadang tidak mencukupi atau malah lebih.
2. Tidak adanya Lembaga Pendukung Penggerak Pemanfaatan Pekarangan
Program Pemerintah di Bidang Pekarangan Sebagian masyarakat pemanfaat pekarangan memperoleh pengetahuan
bercocok tanam secara mengamati dan otodidak. Hal ini dapat dilakukan karena metode yang dilakukan adalah sederhana tanpa teknik khusus.
Pemanfaatan pekarangan telah menjadi program pemerintah seperti P2KP dan KRPL. Namun hal ini belum terlaksana dengan baik. Masyarakat suburban
sendiri masih membutuhkan penyuluh dalam membimbing pemanfaatan pekarangan agar tertata dan maksimal. Kenyataan dilapangan tidak ditemukan
penyuluh yang melakukan hal ini, karena daerah suburban sendiri buka sentra produksi pertanian yang pengembangannya memerlukan penyuluhan dari
lembaga.
5.6 Formulasi Strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban 5.6.1 Skoring Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Skoring adalah mengidentifikasi antara faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman, kemudian disusun kuesioner untuk
menentukan skor setiap faktor lampiran 2 dan 3. Skor tersebut menentukan apakah faktor tersebut termasuk kedalam faktor internal sebagai kekuatan atau
kelemahan dan sebagai faktor eksternal menjadi peluang atau ancaman.
Tabel 5.4 Skoring Faktor Internal dan Faktor Eksternal
No. Faktor-Faktor Strategis
Skor rata-rata
Distribusi Skor 1
2 3
4
Faktor Internal 1.
Luas lahan pekarangan sempit 1.06
94 6
2. Penyediaan tanaman buah dan
sayur tahunan 3.12
11.8 64.7
23.5 3.
Diperlukannya penyediaan tanaman obat keluarga
toga 2.47
17.6 29.4
41.2 11.8
4. Kebutuhan tanaman peneduh
hutan mini 3.64
35.3 64.7
5. Kurang diperlukannya penyediaan
lahan hewan peliharaanternak 1
100 6.
3. Gaya hidup yang cukup
praktis 1.18
82.4 17.6
7. Tingginya kenyamanan alam
3 100
8. Penguasaan teknik budidaya yang
cukup baik 2.76
41.2 41.2
17.6 9.
Adanya nostalgia perumahan yang tinggi
2.47 53
47 Faktor Eksternal
1. Kondisi tanah dan klimatologis
tidak mendukung untuk tanaman pangan dan tanaman hortikultura
1,29 70.6
29.4 2.
Adanya kelompok pemberdaya keluarga atau perkumpulan
tetangga Paguyuban 2,82
17.6 82.4
3.
Sarana dan infrastruktur yang mendukung
4 100
4. Akses pasar sangat mudah
4 100
5. Kegiatan sosial dan hiburan yang
dibutuhkan oleh masyarakat 3,64
35.3 64.7
6. Tidak adanya Lembaga
Pendukung Penggerak Pemanfaatan Pekarangan
Program Pemerintah di Bidang Pekarangan
1 1000
Sumber: Lampiran 6 dan 7 Berdasarkan Tabel 5.3 pada faktor strategis internal, kebutuhan tanaman peneduh
hutan mini merupakan faktor yang memiliki rata-rata skor paling tinggi yaitu 3,46 dan faktor kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak
adalah faktor yang memiliki rata-rata skor palng rendah yaitu sebesar 1. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat memiliki niat dan intensitas prioritas
menanam tanaman peneduh agar pekarangan menjadi lebih nyaman dan asri dan enyediaan lahan hewan peliharaanternak merupakan faktor yang memang sulit
dikembangkan dikalangan masyarakat karena masyarakat menganggap hal tersebut tidak terlalu penting.
Pada faktor strategis eksternal, Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat merupakan faktor yang memiliki rata-rata skor paling tinggi yaitu
sebesar 3,64. Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat sangat berpengaruh terhadap pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban.
Faktor t
idak adanya
lembaga pendukung penggerak pemanfaatan pekarangan program pemerintah di bidang pekarangan memiliki skor paling rendah yaitu
sebesar 1. Faktor itu merupakan kelemahan terhadap pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban, untuk itu perlu dikembangkan karena merupakan faktor
yang berpengaruh dalam pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban. Setelah mengetahui skor rata-rata masing-masing faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal, kemudian mengidentifikasi faktor-faktor internal yang termasuk kelemahan ataupun kekuatan. Faktor internal yang memiliki skor rata-
rata 3-4 termasuk dalam kekuatan dan faktor yang memiliki skor rata-rata 1-2 termasuk dalam kelemahan. Faktor-faktor eksternal yang memiliki skor rata-rata
3-4 termasuk dalam peluang dan faktor yang memiliki skor rata-rata 1-2 termasuk dalam ancaman.
Tabel 5.4. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Suburban
Faktor Strategis Parameter
Keterangan
Faktor Internal •
Kekuatan 1.
Penyediaan tanaman buah dan sayur tahunan
Diperlukan
2. Diperlukannya penyediaan
tanaman obat keluarga toga
Diperlukan
3. Kebutuhan tanaman
peneduh hutan mini
Sangat diperlukan 4.
Tingginya kenyamanan alam
Tinggi
5. Penguasaan teknik
budidaya yang cukup baik
Baik 6.
Adanya nostalgia perumahan yang tinggi
Cukup diperlukan
• Kelemahan
1.
Luas lahan pekarangan sempit
120m
2
2.
Kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan
peliharaanternak
Kurang diperlukan
3.
Gaya hidup yang cukup praktis
Agak Praktis
Faktor Eksternal •
Peluang 1.
Adanya kelompok pemberdaya keluarga atau
perkumpulan tetangga Paguyuban
Ada, frekuensi
pertemuan rutin namun tidak
berkelanjutan
2. Sarana dan infrastruktur
yang mendukung
Sangat lengkap 3.
Akses pasar sangat mudah
5 km dari areal perumahan
4.
Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan
oleh masyarakat
Sangat diperlukan •
Ancaman 1.
Kondisi tanah dan klimatologis tidak
mendukung untuk tanaman pangan dan
tanaman hortikultura
Tidak mendukung
2. Tidak adanya Lembaga
Pendukung Penggerak Pemanfaatan Pekarangan
Program Pemerintah di Bidang Pekarangan
Tidak ada sama
sekali
Sumber: Lampiran 2, 3, 9, dan 10
5.6.2 Pembobotan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Pembobotan dilakukan dengan menggunakan teknik komparasi berpasangan
dengan nilai skala banding 1, 2, dan 3. Setelah memperoleh nilai kepentingan masing-masing dari tiap responden, dibuat matriks penilaian tiap responden yang
akan menjadi bobot dari tiap faktor. Setelah diperoleh penilaian tiap faktor dari seluruh responden, kemudian dicari rata-rata perbandingan seluruh responden
dengan mencari nilai-nilai rata-rata geometris dengan menggunakan rumus geometris dan kemudian nilai rata-rata tersebut dinormalisasikan untuk
mendapatkan nilai dari masing-masing faktor strategis. Nilai ini yang menjadi bobot dari setiap faktor. Pembobotan faktor internal disajikan dalam Tabel 5.5
Tabel 5.5 Pembobotan Faktor Internal IFAS No.
Uraian Bobot
1 Luas lahan pekarangan sempit
0.099 2
Diperlukannya penyediaan tanaman buah dan atau sayur tahunan
0.119 3
Diperlukannya penyediaan tanaman obat keluarga toga
0.103 4
Kebutuhan tanaman peneduh hutan mini 0.180
5 Kurang diperlukannya penyediaan lahan
hewan peliharaanternak 0.071
6 Gaya hidup yang cukup praktis
0.111 7
Tingginya kenyamanan alam 0.088
8 Penguasaan teknik budidaya yang cukup baik
0.079 9
Adanya nostalgia perumahan yang tinggi 0.096
Total 1
Sumber: Lampiran 17 Faktor Kebutuhan tanaman peneduh hutan mini memiliki nilai bobot yang paling
besar yaiut 0.180. Salah satu tujuan petani melakukan pemanfaatan pekarangan adalah untuk meningkatkan tanaman peneduh hutan mini. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor kebutuhan tanaman peneduh hutan mini merupakan faktor internal yang dianggap penting dalam strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan
suburban.
Faktor yang memiliki bobot faktor yang paling kecil adalah faktor Kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak sebesar 0.071. Hal ini
merupakan kondisi dimana faktor
kurang diperlukannya penyediaan lahan hewan peliharaanternak
dalam pemanfaatan pekarangan suburban merupakan faktor yang dianggap kurang penting.
Strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan juga dipengaruhi oleh faktor- faktor eksternal. Pembobotan faktor eksternal disajikan pada Tabel 5.6
Tabel 5.6 Pembobotan Faktor Eksternal EFAS No.
Uraian Bobot
1 Kondisi tanah dan klimatologis tidak mendukung
untuk tanaman pangan dan tanaman hortikultura 0.150
2 Adanya kelompok pemberdaya keluarga atau
perkumpulan tetangga Paguyuban 0.165
3 Sarana dan infrastruktur yang mendukung
0.177 4
Akses pasar sangat mudah 0.123
5 Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan
oleh masyarakat 0.176
6 Lembaga Pendukung Penggerak Pemanfaatan
Pekarangan Program Pemerintah di Bidang Pekarangan
0.168
Total 1
Sumber: Lampiran 18 Sarana dan infrastruktur yang mendukung merupakan faktor yang memiliki bobot
paling besar, yaitu 0.177. Sarana dan infrastruktur yang mendukung seperti tersedianya transportasi dan jalan yang layak member pengaruh terhadap
penyediaan kebutuhan pangan keluarga. Kemudian faktor yang memiliki bobot yang besar kedua adalah Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan oleh
masyarakat dengan nilai 0.176. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sarana dan infrastruktur yang mendukung dan Kegiatan sosial dan hiburan yang dibutuhkan
oleh masyarakat merupakan faktor eksternal yang dianggap penting dalam mendukung strategi pengembangan pemanfaatan pekarangan suburban. Faktor
yang memiliki bobot faktor yang paling kecil adalah faktor
akses pasar sangat mudah
sebesar 0.123. Hal ini merupakan kondisi dimana faktor
akses pasar sangat mudah
dalam pemanfaatan pekarangan suburban merupakan faktor yang dianggap kurang penting.
5.6.3 Penentuan Strategi Pengembangan Pemanfaatan Pekarangan Berdasarkan Analisis SWOT