Peran polling sebagai salah satu metode pengekspresian pendapat umum adalah:
1. Pembentukan Kepercayaan
Angka-angka statistik yang dihasilkan polling juga akan berperan dalam mempengaruhi kepercayaan khalayak terhadapa isu yang berkembang dalam
masyarakat. Misalnya dari hasil polling menyatakan bahwa 80 dari sampel setuju atas kenaikan BBM dan merupakan solusi terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan sat ini. Jika hasil tersebut dimuat di seluruh media massa, maka akan mempengaruhi kepercayaan publik dalam memandang isu BBM.
Kepercayaan sering dipakai untuk pernyataan yang mempunyai komponen normatif., khususnya yang berhubungan dengan agama, perilaku moral, norma
sosial, dan sebagainya. Dengan kepercayaan, seseorang dibantu untuk melihat realitas dunia, berada diantara benar dan salah. Kepercayaan sering
dihubungkan dengan dunia nyata dan menyediakan pengertian tentang bagaimana nilai dipakai dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh,
seseorang yang mempunyai sikap nilai berdiri diatas kaki sendiri akan percaya bahwa kemakmuran hanya bisa dicapai lewat kerja keras.
2. Pembentukan Sikap
Sikap masyarakat dalam merespon suatu isu, merupakan tindakan kongkrit. Sikap pada khlayak tidak muncul secara spontan. Sikap pada khlayak akan
timbul dari apa yang dipersepsikan dan apa yang dipercayai khalayak. Sikap lebih mengarah kepada orientasi umum pandangan dari suatu pemikiran,
seperti konservatif, liberal, atau tradisional. Sikap seseorang dipengaruhi oleh
nilai-nilai dasar yang dimiliki seseorang. Nilai-nilai dasar itu seperti kesamaan hukum, hak asasi, demokrasi, keadilan, dan sebagainya.
3. Pembentukan Pendapat
Polling mengukur apa yang difikirkan oleh masyarakat mengenai suatu isu atau masalah. Setelah data atau fakta tersebut sudah diketahui maka hasil
polling tersebut akan mempengaruhi pendapat khalayak dalam memandang isu tersebut. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila ia mengandung unsur
memungkinkan pro dan kontra suatu pendapat. Disini mengacu kepada totalitas pendapat para anggota masyarakat tentang suatu isu. Hal ini berarti
berbagai pendapat individu yang dibayangkan dan diukur serta dimiliki oleh masyarakat bersangkutan tentang suatu isu. Pendapat menghubungkan antara
nilai yang diyakini atau kepercayaan yang dipercaya ketika menilai isu atau kejadian setiap hari. Seperti dalam contoh,
“Apakah menurut anda harga BBM harus dinaikkan?” Pendapat seseorang terhadap kasus ini tergantung kepada sikap datau kepercayaan seseorang
Eriyanto, 1999 : 214-215.
I.5.3 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM